Di satu sisi, teman-teman mungkin mulai bosan mendengar informasi atau berita seputar virus korona, COVID-19, dan pandemik dunia ini. Namun, di sisi lainnya ada berita atau informasi penting yang semua orang harus tahu terkait wabah infeksi saluran napas yang mendunia ini.
Kami mencoba untuk merangkum hasil penelitian penting yang lebih baru dibandingkan 2 artikel kami sebelumnya yang teman-teman dapat baca pada link berikut:
Virus Corona: Jenis, Gejala, & Pengobatan
COVID-19, Jangan Percaya Informasi Mitos Ini!
Kenapa kami perlu menuliskan artikel ini sebab informasi seputar virus corona ini bergerak dan bertambah dengan cepat.
Namun, tidak semua informasi seputar virus korona ini adalah fakta. Sebab, cukup banyak disinformasi bahkan hoax terkait pandemi ini.
Kami tidak akan memberikan angka-angka sebab jika teman-teman ingin melihat angka-angka kejadian maka teman-teman dapat melihat situs berikut ini:
Kawal informasi seputar COVID-19 secara tepat dan akurat
Kami juga tidak akan menyampaikan kembali informasi mitos atau fakta atau informasi dasar terkait COVID-19 ini sebab teman-teman dapat melihat situs resmi dari pemerintah melalui tautan berikut ini:
Situs ini di rilis hari ini oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan diharapkan menjadi informasi resmi penanggulangan virus corona yang menyebabkan COVID-19.
Penting kami tekankan bahwa pandemi ini sangat dekat dengan kita. Bila kita tidak memperlambat penyebaran penyakit ini yang salah satunya melalui pembatasan interaksi sosial maka kita akan kewalahan.
Semua dari kita perlu menganggap kondisi pandemi ini secara serius. Virus ini sangat menular dan menyebabkan penyakit serius.
Berikut ini fakta penelitian dan informasi terbaru seputar virus korona.
Kita harus mengakui bahwa virus ini kuat. Virus corona terbaru ini bahkan dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan famili virus corona lainnya.
Kesimpulan dari penelitian terbaru yang dipublikasikan di NEJM menyatakan bahwa:
“Para peneliti menemukan bahwa virus corona baru ini masih terdeteksi dalam aerosol hingga 3 jam, 4 jam pada tembaga, 24 jam pada karton, dan 2 hingga 3 hari pada plastik dan besi tahan karat (stainless steel).”
Aerosol sendiri merupakan partikel cairan halus pada udara.
Informasi ini sangat penting karena kita harus menganggap bahwa semua permukaan sudah terkontaminasi.
Sebab, kita tidak perlu kontak langsung dengan seseorang yang sakit untuk mendapatkan virus korona baru ini.
Kita dapat tertular hanya dengan menyentuh kenop pintu yang disentuh oleh seseorang yang terinfeksi satu hari sebelumnya.
Hal ini yang membuat mengapa isolasi sosial sangat penting. Di sisi lain, kita harus rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Bila sulit untuk menemukan sabun dan air mengalir maka handsanitizer dapat kita gunakan untuk menghilangkan kuman pada tangan.
Kami juga telah menulis tentang handsanitizer yang sedikit lengkap yang dapat teman-teman baca melalui tautan berikut:
Handsanitizer: Seluk Beluk Cairan Berbasis Alkohol
Satu lagi yang penting teman-teman ingat adalah jangan menyentuh wajah, hidung, dan juga mata.
Hal yang penting lainnya adalah membersihkan permukaan yang mungkin menjadi sarang virus corona menggunakan cairan antiseptik atau cairan berbasis alkohol.
Hal ini sangat penting dilakukan terutama di tempat-tempat umum.
Mari kita lanjutkan untuk fakta penelitian selanjutnya.
Fakta ini merupakan fakta yang tidak menyenangkan bagi mereka yang mempercayai teori konspirasi.
Namun, perlu dicatat bahwa para ilmuwan telah mempelajari virus ini secara khusus terutama untuk memahami asal usulnya.
Sebuah penelitian terbaru menyimpulkan bahwa virus ini pasti bukan hasil virus rekayasa.
Virus ini muncul secara alami, yang artinya virus ini tidak diciptakan di laboratorium atau diproduksi dengan cara apa pun.
“SARS-CoV-2 adalah coronavirus ketujuh yang diketahui menginfeksi manusia; SARS-CoV, MERS-CoV dan SARS-CoV-2 (penyebab COVID-19) dapat menyebabkan penyakit parah, sedangkan HKU1, NL63, OC43 dan 229E dikaitkan dengan gejala ringan.”
Peneliti meninjau apa asal-usul virus SASR-CoV-2 penyebab COVID-19 dengan melalukan analisis dan memperhitungkan satu gugus kromosom virus (genom) antara virus yang baru dengan virus corona lainnya.
Analisis peneliti dengan jelas menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 bukan merupakan virus yang diciptakan pada laboratorium atau virus yang dimanipulasi secara sengaja.
Hal ini adalah informasi faktual yang penting untuk melawan seluruh teori konspirasi yang tersebar terutama di dunia maya.
Namun, fakta ini bisa saja tidak mempengaruhi orang-orang yang percaya terhadap teori konspirasi sebab mereka tidak percaya terhadap fakta.
Mereka yang percaya teori konspirasi akan beranggapan peneliti bersekongkol dengan pencipta virus corona baru ini untuk membuat publikasi ilmiah ini.
Hal ini juga merupakan salah satu teori psikologi yang disebut sebagai bias konfirmasi. Bias konfirmasi adalah suatu kecenderungan bagi orang-orang untuk mencari bukti-bukti yang mendukung pendapat atau kepercayaannya serta mengabaikan bukti-bukti yang menyatakan sebaliknya.
Namun, bagi orang-orang yang masih mempercayai bukti penelitian dan menghormati fakta penelitian informasi ini sangat meyakinkan karena disertai dengan analisis pasti.
Kami ingin menyampaikan kabar yang baik terakhir pada artikel ini bahwa penelitian terkait virus penyebab COVID-19 ini telah berkembang sangat cepat.
Kondisi ini hampir belum pernah ditemukan pada penyakit lain sebelumnya.
Penelitian tersebut merupakan pengujian awal dari sebuah vaksin potensial dan hanya untuk menilai keamanan vaksin.
Selain itu, penelitian tersebut juga melihat penanda biologis dalam darah yang menunjukkan apakah vaksin bermanfaat atau tidak.
Vaksin potensial tersebut bukan merupakan vaksin virus hidup, jadi tidak menimbulkan penyakit, melainkan vaksin yang hanya mengandung bagian (fragmen) DNA Virus.
Peneliti tidak dapat memprediksi secara pasti kapan vaksin ini dapat digunakan. Tapi, diperkirakan waktu sekitar 12-18 bulan untuk dapat menentukan apakah vaksin ini efektif dan aman.
Dari artikel ini setidaknya kita mendapatkan beberapa fakta terkait virus korona terbaru bahwa:
Semoga artikel ini bermanfaat…