Virus Corona: Jenis, Gejala, & Pengobatan

Jenis terbaru virus corona yang di sebut 2019-nCOV muncul di Wuhan, Tiongkok pada akhir tahun 2019. Namun, virus ini bukan merupakan virus corona yang pertama menyerang manusia. Beberapa jenis virus yang sama sebelumnya juga sudah menimbulkan wabah.

Bentuk 3D Virus Corona
Bentuk 3D Virus Corona (Sumber: https://www.scientificanimations.com [CC BY-SA])
Virus corona adalah keluarga virus yang diberikan nama demikian karena tampilannya yang menyerupai mahkota (corona dalam bahasa latin berarti “mahkota). Virus ini terdiri dari protein yang disebut sebagai “spike protein” yang tampak menonjol keluar dari permukaan virus.

 

Virus ini memiliki berbagai jenis. Namun, mayoritas dari mereka menyebabkan gejala pilek ringan (radang pada hidung dan atau tenggorokan). Jenis lainnya lebih berbahaya seperti virus yang menyebabkan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) atau Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS).

 

Baik MERS atau SARS merupakan kondisi pernapasan parah yang menimbulkan radang paru-paru (Pneumonia). Kondisi ini bahkan dapat menyebabkan kematian.

 

Belum ada obat yang dapat mencegah atau mengobati virus ini. Perawatan untuk kondisi infeksi karena virus ini adalah perawatan suportif.

 

Perawatan suportif berarti pasien diberikan bantuan agar sistem kekebalan tubuh meningkat sehingga dapat melawan infeksi virus ini.

Sebelum kami menjelaskan lebih lanjut tentang virus corona dan jika anda lebih nyaman untuk menonton video penjelasan terkait artikel ini, maka Anda dapat melihatnya pada video youtube berikut:

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=X63uRlvXKRU[/embedyt]

 

Pada artikel ini kami akan mendeskripsikan jenis dan transmisi serta pengobatan dan pencegahan infeksi virus ini.

Jenis dan Transmisi Virus Corona

Virus corona termasuk dalam keluarga Coronaviridae, dan ada tujuh jenis yang dapat menginfeksi manusia.

 

Jenis Virus Corona

Terdapat 4 jenis yang paling umum virus ini. Keempatnya dapat menyebabkan gejala flu biasa, yaitu:

  1. 229E
  2. NL63
  3. OC43
  4. HKU1

 

Virus-virus in sering disebut sebagai virus corona komunitas karena mereka umum ditemukan dan menginfeksi orang di seluruh dunia.

 

Tiga virus lainnya lebih mengkhawatirkan karena dikaitkan dengan komplikasi parah seperti pneumonia yang berujung pada kematian.

 

Ketiga virus ini adalah:

  1. 2019 novel coronavirus (2019-nCoV)
  2. Severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV)
  3. Middle East respiratory syndrome (MERS-CoV)
Gambaran Mikroskop Elektron Virus Corona
Gambaran Mikroskop Elektron 2019-nCoV (Sumber: Photo Credit:Content Providers(s): CDC/Dr. Fred Murphy [Public domain])

Transmisi

Virus ini paling umum menginfeksi manusia pada musim gugur dan musim dingin di Amerika Serikat.

 

Cara bagaimana virus ini dapat menginfeksi manusia adalah dalam bentuk kontak sebagai berikut:

  • Droplets (setelah seseorang yang terserang virus batuk atau bersin)
  • Sentuhan (misalnya berjabatan tangan dengan orang yang terinfeksi atau menyentuh benda yang mengandung virus dan kemudian menyentuh mulut, mata, atau hidung Anda sebelum mencuci tangan)
  • Tinja (penyebaran fekal-oral dari pasien yang terinfeksi; jarang)

 

Gejala Infeksi Virus Corona

Gejala Flu
Gejala Flu (Sumber: User: Mikael Haggstrom [CC0])
Keempat virus yang didapatkan pada komunitas biasanya hanya menyebabkan gejala flu pada saluran pernapasan bagian atas. Gejala ini termasuk:

  • Hidung tersumbat dan berair
  • Sakit tenggorokan
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Perasaan tidak enak

 

Terkadang, infeksi virus ini dapat mempengaruhi sistem pernapasan Anda dan menimbulkan komplikasi. Komplikasi seperti pneumonia atau bronkitis dapat berkembang.

 

Komplikasi tersebut lebih sering terjadi pada bayi dan lanjut usia. Selain itu, orang dengan penurunan sistem kekebalan tubuh atau penyakit jantung atau penyakit paru-paru sebelum juga lebih sering mengalami komplikasi.

 

MERS-CoV dan SARS-CoV

Jenis-jenis virus korona yang serius ini melonjak penularannya dari hewan ke manusia, dan berpotensi mengancam jiwa.

 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), MERS-CoV biasanya menyebabkan demam, batuk, dan kesulitan bernafas, yang sering menyebabkan pneumonia. Tiga puluh hingga 40 persen orang dengan infeksi virus korona MERS telah meninggal dunia.

 

SARS-CoV menyebabkan penyakit serupa demam, menggigil, nyeri tubuh, dan infeksi pernapasan yang bisa berakibat fatal.

 

Kasus MERS masih dapat ditemukan hingga saat ini dan sebagian besar di semenanjung Arab. Tidak ada kasus SARS di dunia sejak 2004.

 

2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV)

Outbreak 2019-nCoV
Outbreak 2019-nCoV (Sumber: Original author: Pharexia [CC BY-SA])
Pada akhir 2019, coronavirus baru, yang disebut 2019-nCoV, muncul di Wuhan, Cina. Mirip dengan MERS dan SARS, coronavirus ini kemungkinan menginfeksi manusia dari hewan (mungkin kelelawar, meskipun para ilmuwan tidak sepenuhnya yakin), mungkin melalui beberapa spesies lain.

 

Tampaknya infeksi 2019-nCoV menyebabkan penyakit pernapasan (paru-paru) yang mirip dengan SARS. Gejala awal infeksi yang umum termasuk demam, batuk, kelelahan, dan nyeri otot.

 

Data yang tersedia menunjukkan bahwa penyakit ini bisa parah dan bahkan fatal, mungkin tingkat mortalitasnya tidak sebesar MERS atau SARS.

 

Komunitas medis masih berusaha untuk mendapatkan data yang akurat di awal wabah ini.

 

Diagnosis

Diagnosis infeksi virus ini rutin (gejala flu) melibatkan anamnesis riwayat medis, termasuk riwayat perjalanan, dan pemeriksaan fisik. Paling sering, pasien akan didiagnosis menderita flu, dan dikirim pulang dari pusat kesehatan.

 

Jika gejala Anda parah, tim kesehatan Anda dapat menyarankan tes khusus untuk memeriksa virus. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dan/atau usap dari hidung atau tenggorokan Anda.

 

Dengan perhatian baru untuk infeksi 2019-nCoV, pasien yang bergejala flu dan riwayat perjalanan ke China atau daerah lain yang terinfeksi, atau riwayat kontak dengan orang lain yang mungkin terpapar harus diwaspadai.

 

Penatalaksanaan Infeksi Virus Corona

Tidak ada vaksin atau obat khusus untuk mengobati infeksi virus ini.

 

Sebaliknya, pengobatan untuk infeksi virus ringan bersifat suportif, yang berarti melakukan berbagai hal untuk meringankan gejala Anda

 

Langkah-langkah pengobatan suportif ini termasuk:

  • Minum obat, seperti Parasetamol (acetaminophen), untuk mengurangi demam Anda
  • Menggunakan humidifier untuk melembabkan ruangan dan membantu meredakan batuk
  • Beristirahat yang cukup
  • Minum yang cukup

 

SARS, MERS, dan penyakit yang disebabkan oleh 2019-nCoV juga memerlukan perawatan suportif yang berbeda, yaitu:

  • rawat inap
  • oksigen
  • cairan infus, dan perawatan penyelamatan lainnya mungkin diperlukan untuk mendukung pasien sementara sistem kekebalan tubuh merespons, dan membersihkan infeksi.
  • Dukungan ventilator (pernapasan mekanis)

 

Pencegahan Infeksi Virus Corona

Anda dapat mengurangi risiko tertular virus korona manusia dengan melakukan apa yang akan Anda lakukan untuk melindungi diri dari flu, yaitu:

 

  • Cuci tangan Anda dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik
  • Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda dengan tangan kotor
  • Hindari berada di sekitar orang yang sakit

Langkah Cuci Tangan dengan Air Mengalir dan Sabun
Langkah Cuci Tangan dengan Air Mengalir dan Sabun (Sumber: BruceBlaus [CC BY-SA])
Jika Anda sakit, Anda dapat melindungi orang lain dengan tinggal di rumah untuk beristirahat dan tidak pergi ke sekolah atau ke kantor.

 

Jika Anda batuk atau bersin, pastikan untuk menutup mulut dan hidung dengan tisu, lalu cuci tangan setelah membuang tisu. Atau, jika Anda tidak memiliki tisu, bersin atau batuk di lekukan siku Anda.

 

Kesimpulan

Virus corona adalah virus umum yang menginfeksi manusia setidaknya sekali selama masa hidup mereka.

 

Kabar baiknya adalah bahwa dalam kebanyakan kasus, virus ini menyebabkan hanya “pilek” yang ringan.

 

Jika gejala Anda parah atau menetap, atau jika Anda memiliki kondisi medis yang mendasarinya, pastikan untuk mengunjungi dokter Anda.

 

Coronavirus 2019-nCoV memprihatinkan karena potensi untuk menyebar secara global, dan karena dapat menyebabkan gejala yang parah.

 

Karena semakin banyak informasi yang dikumpulkan mengenai infeksi ini, kami berharap untuk tetap menjadi sumber bagi Anda sehingga Anda bisa mendapatkan informasi yang Anda butuhkan.

 

Jika Anda khawatir bahwa Anda mungkin terpapar virus yang baru saja dideskripsikan ini, ada baiknya Anda segera mendapatkan perawatan medis dan menemui dokter Anda.

 

Semoga bermanfaat.

 

Referensi

[su_spoiler title=”Klik di Sini“]

  1. Li F. Structure, function, and evolution of coronavirus spike proteinsAnnu Rev Virol. 2016;3(1):237-61. doi:10.1146/annurev-virology-110615-042301
  2. Centers for Disease Control and Prevention. Human coronavirus types. Updated January 2020.
  3. McIntosh K. Coronaviruses. UpToDate. Updated January 28, 2020.
  4. Centers for Disease Control and Prevention. About coronaviruses: transmission.Updated August 2019
  5. Ji W, Wang W, Zhao X, Zai J, Li X. Homologous recombination within the spike glycoprotein of the newly identified coronavirus may boost cross‐species transmission from snake to humanJournal of Medical Virology. 2020; doi:10.1002/jmv.25682
  6. Huang C et al. Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China.Lancet doi:10.1016/S0140-6736(20)30183-5
  7. Centers for Disease Control and Prevention. About coronaviruses: Prevention and treatment. Updated August 2019.

[/su_spoiler]

Bila Anda memiliki pertanyaan terkait dengan virus korona silakan sampaikan pada kolom komentar.

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Puasa dalam Sudut Pandang Kedokteran

Puasa dalam Sudut Pandang Kedokteran

Risiko dan Manfaat Kafein

Risiko dan Manfaat Kafein

Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan