Viral Load SARS-CoV-2 Paling Rendah pada Anak

Viral Load SARS-CoV-2 Paling Rendah pada Anak

Viral load adalah tingkat keparahan infeksi virus berdasarkan jumlah virus yang terdapat dalam tubuh. Viral Load SARS-CoV-2 atau Viral Load COVID-19  adalah ukuran jumlah virus melalui pengukuran pada RNA per milimeter plasma darah.

Ilustrasi Viral Load SARS-CoV-2
Ilustrasi Viral Load SARS-CoV-2

Penelitian terbaru di Belanda mengkonfirmasi bahwa untuk COVID-19, usia terkait dengan viral load. Semakin tinggi usia seseorang penderita COVID-19 maka akan semakin tinggi peningkatan viral loadnya.

 

Penelitian ini dilakukan pada lebih 270.0000 pasien COVID-19 dan menggunakan hasil pengukuran viral load pertama.

 

Rendahnya Viral Load SARS-CoV-2 atau Viral Load COVID-19 pada Anak-anak mungkin Mendukung Pernyataan Bahwa Kelompok Usia Ini Tidak Memainkan Peran Kunci Dalam Penyebaran Virus.

 

Metode Penelitian Viral Load SARS-CoV-2

  • Peneliti mengumpulkan seluruh hasil RT-PCR melalui pemeriksaan swab atau apusan nasofaring dan orofraing selama 1 Januari hingga 1 Desember 2020.
  • Penelitian dilakukan di wilayah Layanan Kesehatan Masyarakat Kennemerland dan Hollands Noorden, provinsi Holland Utara, Belanda.
  • Pemeriksaan Swab RT-PCR dilakukan pada pasien dengan gejala pernapasan dari 4 rumah sakit daerah, penghuni panti jompo, dan petugas kesehatan serta petugas kesehatan.
  • Penilaian viral load menggunakan nilai titik persimpangan (Cp) PCR SARS-CoV-2. Nilai Cp yang lebih tinggi menunjukkan viral load yang lebih rendah.

 

Hasil Penelitian

  • Sebanyak 91% dari total 278.470 pasien yang menjalani pemeriksaan swab RT-PCR memiliki hasil positif untuk COVID-19.
  • Data penelitian menunjukkan hubungan yang jelas antara usia dengan viral load, terutama pada anak usia kurang dari 12 tahun.
  • Anak usia < 12 tahun memiliki viral load yang lebih rendah dari pada orang dewasa (β: -0,03, 95CI% – 0,03 hingga -0,02, p <0,001).
  • Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan jenis kelamin dan durasi gejala dengan viral load.
  • Nilai median Cp untuk kelompok populasi tertua (>79 tahun) dan termuda (<12 tahun) berbeda sebesar 4 siklus PCR.
  • Temuan tersebut memberikan kesan perbedaan 16 kali lipat viral load antara populasi anak dan orang dewasa.
  • Selain itu, jumlah populasi anak dengan nilai Cp > 30 lebih banyak dibandingkan dengan pasien dalam kelompok usia lainnya (31,1% vs 16,9%, nilai p <0,001).

 

Kesimpulan Penelitian

  • Peneliti mengamati bahwa viral load pada pasien COVID-19 meningkat seiring dengan pertambahan usia.
  • Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa anak kecil (usia < 12 tahun) berperan terbatas dalam penularan COVID-19.
  • Hubungan antara viral load dan infektivitas belum dipahami dengan baik. Masih butuh penelitian lanjutan untuk menjelaskan apakah viral load yang lebih rendah pada anak terkait dengan terbatasnya peran anak dalam menularkan COVID19.

 

Untuk melihat lebih jelas tentang penelitian ini maka dapat mengunduh jurnal lengkap melalui tautan berikut ini:

SARS-CoV-2 viral load distribution in different patient populations and age groups reveals that viral loads increase with age

 

 

 

Millions me demander de ne pas se fonder sur les cialis vente en france suisse résultats d’une étude. Standardisés et les chances de succès d’un homme qui n’a pas envie. Vodka orange avec de l’alcool en même temps que du site serieux de vente de cialis suisse prix pour acheter. cialispascherfr24.com Quand levitra vidal il ya une bonne cialis en vente en france ordonnance chose que vous devez faire est de comprendre pourquoi.

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Artikel Terkait