Vape: Apakah Aman Untuk Kesehatan Jantung?

Banyak orang beralih dari menghisap rokok kompensional menjadi pencandu rokok elektrik (e-ciggarettes/vape). Orang-orang ini berpikiran bahwa rokok elektronik lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional (baik kretek atau filter). Akan tetapi, apakah vape memang lebih aman dibandingkan dengan rokok konvensional?

 

Peneliti dari Universitas West Virginia di Morgantown melakukan percobaan untuk menentukan dampak paparan akut dan jangka panjang vape terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah pada hewan coba (tikus).

vape

Peneliti memiliki hipotesis bahwa paparan akut dan kronik dari asap yang ditimbulkan oleh rokok elektronik dapat menyebabkan peningkatan disfungsi atau gangguan jantung dan pembuluh darah dibandingkan dengan rokok konvensional.

Temuan penelitian ini dipresentasikan pada  konfrensi Cardiovascular Aging: New Frontiers and Old Friends

 

Vape Bukan Merupakan Suatu Alat Yang Aman

Prof. Olfert dan rekan meneliti empat ekor tikus betina yang terpapar dengan rokok elektronik secara akut (paparan singkat asap rokok selama lebih kurang 5 menit) dan enam ekor tikus betina yang terpapar asap rokok elektronik secara kronik (selama 4 jam setiap hari, selama 5 hari dalam seminggu, selama 8 bulan). Rokok elektronik yang digunakan mengandung 18 miligram nikotin per mililiter dan memiliki rasa cappucino.

 

Peneliti kemudian memeriksa ukuran diameter pembuluh darah arteri dan vasodilatasi (kemampuan pembuluh darah untuk melebar dan menyempit). Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan suatu teknik yang disebut dengan mikroskop intravital. Peneliti juga mengevaluasi reaktivitas pembuluh darah arteriola yang lebih kecil. Arteriola merupakan cabang dari arteri yang akan menjadi kapiler darah.

 

Prof. Olfert dan rekan juga menilai kekakuan aorta (pembuluh darah arteri terbesar). Kekauan aorta merupakan petunjuk penyakit jantung dan pembuluh darah. Kekakuan aorta akan menyebabkan hilangnya elastisitas dan kondisi ini biasanya ditemukan pada populasi lansia. 

 

Peneliti menggunakan ultrasonografi doppler untuk mengevaluasi kecepatan gelombang pulsasi. Pemeriksaan ini merupakan baku emas pemeriksaan kekakuan aorta.

 

Peneliti menemukan bahwa satu jam paska paparan asap dari vape selama 5 menit maka pembuluh darah arteri akan menyempit sekitar 31% dari ukuran sebelumnya. Paparan asap rokok elektrik secara kronik akan menyebabkan kekakuan aorta. Kondisi ini dua setengah kali lebih besar bila dibandingkan dengan tikus yang tidak mendapatkan paparan asap rokok elektrik.

 

Paparan akut juga menyebabkan penurunan vasodilatasi sebesar 9%. Relaksasi maksimum aorta akan dicapai dengan reaksi terhadap metakolin. Uji ini biasanya dilakukan untuk menentukan apakah pasien mengalami asma atau tidak. Reaksi terhadap metakolin ditemukan 90% pada tikus kelompok kontrol tapi hanya 70 persen pada tikus yang mendapatkan paparan asap rokok kronik.

 

Penulis menyimpulkan bahwa paparan rokok elektrik memiliki efek samping yang sangat parah terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah. Paparan asap rokok elektrik akan mengakibatkan penuaan prematur pembuluh darah.

 

Temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa rokok elektrik atau vape sangat tidak aman. Paparan akut ataupun kronik asap dari rokok elektrik dapat mengakibatka gangguan pada lapisan terdalam (endotel) pembuluh darah besar ataupun pembuluh darah perifer. Kondisi ini akan menyebabkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah akan muncul lebih cepat dibandingkan dengan orang yang tidak menghisap rokok elektrik atau vape.

 

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Hari TB Sedunia 2021 – Jam Terus Berdetak

Hari TB Sedunia 2021 – Jam Terus Berdetak

Viral Load SARS-CoV-2 Paling Rendah pada Anak

Viral Load SARS-CoV-2 Paling Rendah pada Anak

Vaksin Johnson & Johnson COVID-19 Tersedia April di Eropa

Vaksin Johnson & Johnson COVID-19 Tersedia April di Eropa

Serangan Jantung Lebih Fatal Pada Wanita

Serangan Jantung Lebih Fatal Pada Wanita

Manfaat Pemberian Probiotik untuk Diare pada Anak?

Manfaat Pemberian Probiotik untuk Diare pada Anak?

Alasan Lain Mengapa Tidak Perlu Mengkonsumsi Kalsium

Alasan Lain Mengapa Tidak Perlu Mengkonsumsi Kalsium