Alasan Lain Mengapa Tidak Perlu Mengkonsumsi Kalsium

Alasan Lain Mengapa Tidak Perlu Mengkonsumsi Kalsium

Suplemen kalsium dan vitamin D menjadi salah satu suplemen yang paling banyak dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat, khususnya lansia. Tapi apakah mengkonsumsi kalsium dan vitamin D ini perlu dilakukan. Penelitian menunjukkan bahwa tidak perlu mengkonsumsi kalsium dan vitamin D.

Sebelumnya saya telah menulis artikel terkait dengan hal ini pada lansia. Dapat Anda temukan di sini:

Lansia Tidak Butuh Suplemen Kalsium & Vitamin D

 

Penelitian lainnya yang terbit pada Desember 2017 juga menunjukkan bahwa kalisum dan vitamin D tidak mencegah fraktur berapa pun dosisnya. (JAMA, Dec 26, 2017;318(24):2466)

Tinjauan lainnya juga menunjukkan bahwa dari 59 penelitian dan 50 penelitian lainnya baik tablet kalsium dan makanan kaya kalsium tidak mencegah fraktur (patah tulang).(British Medical Journal, September 29, 2015;351:h4183 )

perlu mengkonsumsi kalsium
By Ragesoss (Own work) [GFDL or CC BY-SA 4.0-3.0-2.5-2.0-1.0], via Wikimedia Commons
Dan pada minggu ini, alasan lainnya mengapa tidak perlu mengkonsumsi kalsium adalah bahwa berdasarkan hasil penelitian pada 400 orang pasien yang berusia 45 tahun hingga 75 tahun.

Konsumsi suplemen kalsium dengan atau tanpa tambahan vitamin D berhubungan dengan peningkatan risiko polip usus besar (kolon).

Pasien yang diteliti dibagi menjadi 4 kelompok berupa

  1. Kelompok 1: pasien yang mendapatkan 1200 mg kalsium per hari
  2. Kelompok 2: pasien yang diberikan 1000 IU vitamin D per hari
  3. Kelompok 3: pasien yang mengkonsumsi baik kalsium dan vitamin D
  4. Kelompok 4: diberikan pil placebo

Pasien-pasien ini kemudian diikuti selama 5 tahun. Pada masa tersebut, tidak terdapat perbedaan terbentuknya polip pada masing-masing kelompok. Semua konsumsi suplemen dihentikan.

Enam hingga sepuluh tahun kemudian, kelompok yang diberikan kalsium memiliki polip 4 kali lebih banyak dibandingkan kelompok yang tidak mengkonsumsi kalsium.

Polip Kolon
By Rsabbatini at en.wikipedia

Temuan ini sejalan dengan penemuan pada penelitian faktor risiko polip kolon lainnya dimana ditemukan bahwa merokok meningkatkan kejadian polip kolon sebesar 2 kali lipat.

Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa bahwa polip kolon ini akan meningkatkan risiko kanker kolon. Salah satu kanker penyebab kematian terbesar.

Penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa polip kolon penuh dengan senyawa Annexin A10 dan suplemen kalsium meningkatkan konsentrasi dan efek kimia senyawa tersebut sehingga pertumbuhan polip kolon semakin besar.

 

Referensi

Crockett SD, Barry EL, Mott LA, et al Calcium and vitamin D supplementation and increased risk of serrated polyps: results from a randomised clinical trial Gut Published Online First: 01 March 2018. doi: 10.1136/gutjnl-2017-315242

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Artikel Terkait