Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Tidak hanya suhu tubuh, penggunaan termometer sangat luas. Mulai dari mengukur suhu lingkungan sampai pada mengukur berbagai macam suhu dalam industri.
Termometer yang kita gunakan pada pelayanan kesehatan atau termometer rumah berbeda dengan termometer ruangan atau termometer industri. Jenisnya juga beragam seperti:
Pada artikel ini kami akan memberikan gambaran seputar:
Mari kita mulai dengan mengenal termometer lebih dekat.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Tenaga kesehatan menggunakan alat ini mengukur dan memantau suhu tubuh.
Kata termometer berasal dari kata Thermo yang berarti panas dan Meter yang berarti pengukuran.
Pengukuran suhu berulang berguna untuk mendeteksi perubahan suhu tubuh karena masalah atau gangguan tertentu. Pengukuran berulang juga berguna dalam memantau efektivitas pengobatan atau perawatan lain.
Tenaga kesehatan juga akan memeriksa dan mencatat suhu tubuh pasien bila mengalami demam tinggi (pireksia) atau untuk memantau derajat hipotermia (suhu tubuh rendah).
Suhu normal tubuh adalah 37 °C. Demam adalah sebutan untuk suhu tubuh lebih dari 38,3 °C. Pada bayi di bawah tiga bulan, demam adalah suhu tubuh di atas 38,9 °C.
Sementara hipotermia adalah istilah yang digunakan untuk suhu tubuh anak-anak dan orang dewasa di bawah 35,5 °C.
Suhu adalah ukuran jumlah panas atau energi panas. Partikel penyusun suatu benda mengeluarkan sejumlah energi panas tertentu yang dapat kita ukur menggunakan termometer.
Pernahkah kita bertanya bagaimana cara kerja alat pengukur suhu?
Pada alat pengukur suhu tubuh konvensional (menggunakan air raksa) terdapat tabung kaca yang berisi cairan berupa air raksa (merkuri) atau alkohol.
Tabung kaca tersebut memiliki ujung yang sensitif terhadap panas (biasanya terbuat dari metal). Bila bagian ujung tabung kaca memanas, cairan dalam tabung akan meningkat.
Tabung kaca ini kemudian memiliki skala ukuran dalam satuan derajat. Ukuran suhu adalah ketinggian cairan dalam tabung kaca yang terbaca dalam satuan derajat tertentu.
Alat pengukur suhu sering menggunakan Alkohol sebagai cairannya. Alkohol adalah cairan yang baik karena tetap menjadi cairan pada sebagian besar suhu normal yang ditemukan di permukaan bumi.
Terkadang kita dapat menemukan termometer alkohol di sekolah. Alkohol pada alat pengukur suhu sering diberi warna merah atau hijau agar cairannya lebih mudah terlihat.
Namun, alkohol tidak banyak digunakan pada suhu panas karena alkohol mendidih pada suhu sekitar 80°C. Untuk suhu yang lebih tinggi, kita memerlukan cairan yang berbeda. Air raksa atau merkuri adalah contoh cairan lain yang sering kita temukan pada alat pengukur suhu.
Meskipun demikian, air raksa atau merkuri dapat menimbulkan efek buruk terhadap tubuh kita dan lingkungan. Penggunaannya dalam alat kesehatan telah mendapat larangan.
Hal ini pula yang menjadi alasan mengapa saat ini banyak jenis alat pengukur suhu tubuh tersedia untuk menggantikan termometer air raksa.
Mari kita kenali satu per satu jenis alat pengukur suhu tubuh ini.
Alat pengukur suhu tubuh merkuri terdiri dari tabung kaca sempit dengan panjang sekitar 5 inci (12,7 cm) dengan tanda ukuran di sepanjang satu atau kedua sisi yang menunjukkan skala suhu, ditunjukkan dalam derajat Fahrenheit, Celcius, atau keduanya.
Merkuri cair tertahan dalam bohlam metal pada salah satu tabung kaca. Cairan ini akan naik ketika bohlam metal bersentuhan dengan tubuh. Termometer air raksa tidak digunakan dalam pelayanan kesehatan modern.
Mengapa termometer air raksa dilarang penggunaannya dalam pelayanan kesehatan modern?
Terdapat rekomendasi internasional yang melarang penjualan termometer dan monitor tekanan darah yang mengandung merkuri atau air raksa.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan surat edaran tentang penghapusan dan penarikan alat kesehatan bermerkuri di fasilitas pelayanan kesehatan 100 persen pada tahun 2020.
Aktivis kesehatan khawatir dengan merkuri dari instrumen yang rusak atau tidak diinginkan akan mencemari lingkungan.
Termometer air raksa mengandung 0,7 gram air raksa. Sebanyak 1 gram air raksa tersebut cukup untuk mencemari danau seluas 20 hektar.
Di samping itu, penggunaan alat kesehatan bebas merkuri juga dapat memantau informasi kesehatan. Tekanan darah dan suhu tubuh dapat terpantau menggunakan alat bebas merkuri tanpa mengurangi akurasi alat kesehatan tersebut.
Alat pengukur suhu tubuh elektronik atau digital dapat merekam berbagai suhu antara 35 °C sampai 42 °C). Penggunaannya juga cukup mudah dan dapat merekam suhu tubuh pada bagian mulut, ketiak, atau rektal.
Alat pengukur suhu tubuh ini miliki sensor suhu di dalam probe berujung bulat yang dapat ditutup dengan pelindung sekali pakai untuk mencegah penyebaran infeksi.
Sensor terhubung ke wadah yang menampung unit pemrosesan pusat. Informasi yang dikumpulkan oleh sensor kemudian ditampilkan pada layar tampilan.
Beberapa model alat pengukur suhu tubuh elektronik memiliki fitur lain seperti mengingat kembali rekaman terakhir atau layar tampilan besar untuk memudahkan pembacaan.
Alat pengukur suhu tubuh timpani memiliki probe berujung bundar yang berisi sensor yang dapat ditutup dengan pelindung sekali pakai untuk melindungi dari penyebaran infeksi telinga.
Probe dapat ditempatkan di saluran telinga selama satu detik sementara sensor inframerah mencatat panas tubuh yang dipancarkan oleh gendang telinga. Bacaan kemudian muncul di layar unit.
Alat pengukur suhu tubuh sekali pakai adalah strip plastik dengan titik-titik di permukaannya yang telah ditempatkan bahan kimia yang sensitif terhadap suhu.
Strip tersebut lengket di satu sisi untuk menempel pada kulit di bawah ketiak dan mencegah selip.
Titik-titik tersebut berubah warna pada suhu yang berbeda karena bahan kimia di dalamnya merespons panas tubuh.
Suhu dapat terbaca setelah dua hingga tiga menit, tergantung pada pedoman instrumen.
Produk-produk ini bervariasi dalam lamanya penggunaan; mungkin sekali pakai, dapat digunakan kembali, atau digunakan terus menerus hingga 48 jam.
Termometer sekali pakai berguna untuk anak-anak, karena dapat merekam suhu saat anak-anak tidur.
Hal lain yang harus menjadi perhatian kita sebelum menggunakan termometer adalah memastikan bahwa alat pengukur suhu yang kita beli telah terdaftar.
Kementerian Kesehatan mencatat dan menguji apakah alat kesehatan tertentu layak digunakan untuk mengukur tanda-tanda vital.
Kami merangkum alat kesehatan untuk mengukur suhu tubuh yang telah mendapat izin edar pada daftar di bawah ini.
Daftar tersebut hanya berisi sebagian dari alat pengukur suhu tubuh yang terdaftar pada Kementerian Kesehatan. Untuk melihat daftar lengkapnya silakan klik tautan di bawah ini:
Selanjutnya mari kita pelajari bagaimana cara menggunakan alat pengukur suhu tubuh dengan benar.
Terkadang kita menganggap pengukuran suhu tubuh adalah tindakan yang mudah. Namun, mendapatkan hasil pengukuran suhu tubuh yang akurat terutama pada bayi dan anak terkadang menyulitkan.
Salah satu pertanyaan yang paling sering adalah dimana lokasi pengukuran suhu tubuh yang paling akurat?
Termometer klinis mempunyai daerah ukur antara dahi, telinga, ketiak, mulut, dan dubur.
Mari kita bahas satu per satu.
Suhu rektal (dubur) adalah suhu tubuh yang paling akurat. Pengukuran suhu tubuh yang dilakukan di mulut, ketiak, dahi, dan telinga juga akurat bila tindakan pengukuran dilakukan dengan benar.
Suhu ketiak adalah suhu tubuh yang paling tidak akurat. Namun, mengukur suhu tubuh di ketiak lebih baik dari pada kita tidak melakukan pengukuran suhu tubuh sama sekali.
Lokasi terbaik ini juga tergantung dari usia anak atau bayi yang akan kita ukur suhu tubuhnya. Mari kita bahas lebih lanjut.
Suhu ketiak paling baik karena paling aman dan berfungsi dengan baik untuk pemeriksaan cepat. Jika suhu ketiak lebih dari 37,2 °C, periksa kembali dengan suhu rektal.
Sebaiknya periksa kembali dengan suhu rektal karena jika bayi benar-benar demam, kita harus segera memeriksakan diri ke penyedia layanan kesehatan.
Pengukuran suhu dubur atau rektal dengan alat pengukur suhu digital adalah yang terbaik.
Mengukur suhu tubuh di telinga dapat dilakukan setelah usia 6 bulan. Suhu ketiak bagus untuk pemeriksaan cepat jika dilakukan dengan benar.
Mengukur suhu tubuh melalui mulut (secara oral), atau gunakan arteri temporalis atau menggunakan termometer telinga adalah salah satu cara yang paling direkomendasikan.
Untuk cara penggunaan termometer yang benar silakan unduh file presentasi atau pdf yang kami sediakan melalui tautan di bawah ini.
Termometer.pptx
Termometer.pdf
File tersebut berisi langkah-langkah pengukuran suhu tubuh disertai dengan ilustrasi yang dapat membantu kita mengukur suhu tubuh dengan baik dan benar.
Lalu, Bagaimana menentukan hasil pengukuran suhu tubuh yang telah kita lakukan?
Pengukuran suhu tubuh kita lakukan untuk menentukan apakah kita mengalami perubahan suhu tubuh. Kita mencatat ukuran suhu tubuh untuk menentukan apakah kita atau keluarga kita mengalami demam (hipertermia) atau untuk memantau derajat hipotermia.
Suhu tubuh normal bila kita melakukan pengukuran pada mulut (secara oral) adalah 37 °C, dengan kisaran 36,5 °C sampai 37,2 °C.
Demam umumnya dianggap sebagai suhu tubuh lebih tinggi dari 38,3 °C. Meskipun pada orang lanjut usia suhu tubuh lebih tinggi dari 38 °C dapat dikategorikan sebagai demam.
Hipotermia dikenali sebagai suhu di bawah 35,5 °C.
Bila teman-teman tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang hipotermia maka teman-teman dapat membaca artikel kami pada tautan di bawah ini:
Hipotermia: Diagnosis dan Tatalaksana – WhiteCoatHunter
Salah satu alasan mengapa kita harus memiliki alat pengukur suhu tubuh di rumah karena terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan perubahan suhu tubuh. Baik demam dan hipotermia karena kondisi tertentu mengharuskan kita segera mendapatkan pelayanan kesehatan.
Beberapa hal yang dapat dijadikan patokan bahwa kita harus segera bertemu dokter setelah melakukan pengukuran suhu tubuh antara lain:
Demikian artikel terkait termometer ini kami susun. Semoga dapat membantu kita untuk melakukan pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer yang lebih akurat.