Tahu Tempe – Mana yang Lebih Menyehatkan

Siapa yang tidak pernah makan kedua makanan olahan dari kacang kedelai ini. Barang kali hanya orang dengan kondisi alergi kedelai yang tidak bisa mengonsumsinya. Tahu tempe adalah salah satu bahan makanan merakyat yang kaya akan protein. Keduanya juga menyehatkan, tetapi memiliki perbedaan bentuk, rasa, tekstur, dan nilai gizi (nutrisi).

Tahu tempe goreng
Ilustrasi tahu tempe goreng

Perbandingan antara Tahu Tempe

Baik tahu atau tempe sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Bila di Indonesia keduanya selalu mudah ditemukan baik di pasar atau di warung-warung makan. Berbeda dengan di negara barat. Popularitas tahu tempe melesat tajam semenjak pandemi infeksi virus corona baru melanda dunia.

 

Menurut Plant Based Foods Association terjadi peningkatan penjualan keduanya sebesar 41% selama tahun 2020. Keduanya memang sumber protein nabati (tumbuhan) yang sehat. Pakar gizi juga menyukai penggunaannya dalam menu diet sebab sangat sehat, serba guna, dan ternyata harganya murah.

 

Namun, bila kita ingin mengetahui mana yang lebih baik antara tahu tempe. Maka membandingkan kadar gizi atau nutrisi dan potensi manfaat keduanya adalah salah satu cara terbaik.

 

Sekilas Tentang Tempe

Potongan Tempe yang Menyehatkan
Potongan Tempe yang Menyehatkan

Tempe berasal dari Indonesia pada tahun 1600-an. Sejak saat itu, makanan ini telah menyebar ke seluruh dunia. Tempe tiba di Amerika Serikat pada akhir tahun 1950-an. Pada dasarnya, tempe adalah bungkil keledai yang difermentasi.

 

Pengolahan tempe meliputi kegiatan merendam, merebus, dan mengeringkan kedelai utuh. Setelah itu, biji kedelai diinokulasi dengan spora kapang (biasanya Rhizopus oligosprorus). Proses fermentasi ini akan menghasilkan protein nabati yang baik.

 

Secara tradisional, tempe terbuat dari kedelai, tetapi proses pembuatan tempe juga dapat dilakukan dengan kacang-kacangan, lentil, dan biji-bijian lainnya.

 

Rasa dan Tekstur Tempe

Tempe memiliki rasa fermentasi yang tajam sementara tahu terasa sedikit hambar. Teksturnya dapat menjadi alternatif daging. Tempe memiliki permukaan yang kasar dan tekstur yang hangat, kenyal, dan padat yang bervariasi tergantung pada biji-bijian atau legume yang digunakan.

 

Sekilas tentang Tahu

Potongan Tahu yang Menyehatkan
Potongan Tahu yang Menyehatkan

Tahu tempe mungkin sama-sama berasal dari kedelai. Kesamaan dalam produksinya berakhir sejak dari bahan baku. Proses pembuatan tahu sama sekali berbeda dengan pembuatan tempe. Tahu terbuat dari bubur kedelai lembut yang kemudian dicetak.

 

Seperti tempe, tahu berasal dari Asia, hanya dari sudut benua yang berbeda. Asalnya berasal dari 220 SM di Cina. Meskipun sejak saat itu, telah menjadi makanan pokok Jepang, Korea, dan Asia Tenggara.

 

Rasa dan Tekstur Tahu

Tahu memiliki rasa yang ringan dan lembut.  Tahu sering kali diibaratkan seperti kanvas kosong, sebab tahu dapat dengan mudah menyerap rasa bumbu, saus, atau bumbu perendam apa pun. Hal menyenangkan lainnya tentang tahu adalah teksturnya dapat berkisar dari lembut dan halus hingga ekstra keras, tergantung pada jenis yang kita pilih.

 

Perbandingan Gizi Tahu Tempe

Secara gizi, tahu tempe memang mirip. Berikut adalah nilai gizi tahu dan tempe.

Nutrisi Tempe Nutrisi Tahu
Satu gelas (166 gram) tempe mengandung: Satu gelas (248 gram) tahu mengandung:
Kalori: 319

 

Total lemak: 18 g (23 persen nilai harian yang disarankan, atau AKG)

 

Kolesterol: 0 g

 

Protein: 34 g (68 persen AKG)

 

Karbohidrat: 13 g (5 persen AKG)

 

Serat: 10 g (36 persen AKG)

 

Natrium: 15 mg (1 persen AKG)

Kalori: 188

 

Total lemak: 12 g (18 persen AKG)

 

Kolesterol: 0 g

 

Protein: 20 g (40 persen AKG)

 

Karbohidrat: 5 g (2 persen AKG)

 

Serat: 1 g (kurang dari 1 persen AKG)

 

Natrium: 18mg (1 persen DV)

 

Tahu Tempe adalah Sumber Protein yang Baik

Satu nilai jual besar dari kedua makanan tersebut adalah protein nabati yang lengkap. Biasanya, tumbuhan mengandung protein yang tidak lengkap. Itu berarti mereka kekurangan satu atau lebih asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh kita untuk membangun protein. Namun, Tahu tempe yang diproses dari kedelai memberikan protein lengkap. Padahal protein lengkap ini biasanya hanya ditemukan pada daging, ikan, unggas, telur, dan produk susu.

 

Jika berbicara tentang protein, Kita tidak akan salah memilih salah satu dari Tahu Tempe. Jika Kita mencari yang lebih enak, pilih tempe. Sebab tempe memiliki kadar protein yang lebih tinggi dan lebih terkonsentrasi.

 

Keduanya Mengandung Lemak, Tapi Jenis Lemak Sehat

Steak, keju, dan paha ayam mungkin mendapatkan nilai tertinggi untuk protein. Namun, proteinnya mengandung lemak jenuh dan kolesterol. Oleh karena itu, steak dan makanan lainnya bukan pilihan terbaik untuk kesehatan jantung. Tahu tempe tidak demikian. Sebagian besar lemak keduanya berasal dari lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang menyehatkan jantung.

 

Kandungan Seratnya Tidak Sama

Meskipun kedelai kaya akan serat, tahu tidak mengandung serat. Karena pada dasarnya terbuat dari susu atau bubur kedelai yang tidak mengandung banyak serat sama sekali.

 

Tempe adalah cerita yang berbeda. Terbuat dari kedelai utuh, polong-polongan, atau biji-bijian, setiap cangkirnya mengandung serat sebanyak 10 gram.

 

Tahu Tempe Kaya Isoflavon

Tahu Tempe kaya akan isoflavon, senyawa tanaman dalam kedelai dipercaya dapat menurunkan peradangan dan meningkatkan kesehatan jantung.

 

Isoflavon kedelai adalah fitoestrogen, zat pada tumbuhan yang dapat bertindak seperti estrogen lemah. Karena estrogen dapat memicu perkembangan kanker payudara, banyak mitos yang mengatakan bahwa makanan dari kedelai mungkin memiliki efek yang sama.

 

Namun, penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang makan makanan yang mengandung lebih banyak makanan kedelai utuh, dan lebih sedikit daging merah dan olahan, lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan kanker payudara.

Tempe mengandung sedikit lebih banyak isoflavon daripada tahu, dengan kira-kira 30 hingga 50 miligram isoflavon per porsi tiga ons. Satu porsi tahu berukuran serupa akan memberi sekitar 20 miligram isoflavon.

 

Faktor Fermentasi Tahu Tempe

Satu keunggulan kecil yang dimiliki tempe dibandingkan tahu adalah fermentasi. Prosesnya menyediakan probiotik pendukung usus. Namun, ada peringatan besar: bakteri menguntungkan tempe biasanya mati saat dimasak. Tahu Tempe bukan sumber probiotik yang sangat baik dibandingkan dengan makanan fermentasi lainnya, seperti yogurt atau kefir.

 

Sisi baiknya, proses fermentasi meningkatkan ketersediaan beberapa nutrisi tempe, terutama vitamin B dan zat besi, menurut studi tahun 2021 di Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety.

 

Keduanya Baik untuk Jantung

Makanan yang berasal dari kedelai, termasuk tahu dan tempe, sangat baik untuk kesehatan jantung, berkat isoflavon dan kemampuannya untuk menurunkan kolesterol total dan low-density lipoprotein (LDL) — kolesterol jahat.

 

Tahu Tempe mengandung lemak sehat sehingga keduanya merupakan sumber protein yang lebih baik dari pada daging.

 

Tahu sangat efektif mencegah penyakit jantung. Sebuah penelitian tahun 2020 di jurnal Circulation menemukan bahwa wanita yang makan tahu seminggu sekali atau lebih, 18 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami penyakit jantung koroner daripada wanita yang makan tahu kurang dari sekali sebulan.

 

Tahu Tempe Meningkatkan Kesehatan Tulang

Kedua makanan kaya protein ini sama-sama kaya akan kalsium pembentuk tulang. Satu cangkir tempe mengandung 184 miligram kalsium. Tahu dapat memberikan ledakan kalsium yang lebih baik, tergantung pada jenis tahu yang kita pilih.

 

Tahu mengandung 434 miligram kalsium per cangkir (jumlah yang lebih banyak dibandingkan secangkir susu).

 

Risiko atau Efek Samping

Karena keduanya terbuat dari kedelai, mereka tidak cocok untuk orang yang alergi kedelai. Kita juga sebaiknya menghindari tempe jika kita menderita penyakit celiac atau sensitif terhadap gluten, karena tempe terkadang mengandung biji-bijian. Sangat aman untuk makan dua hingga tiga porsi makanan kedelai, seperti tempe dan tahu, setiap hari.

 

Pesan dr. Rifan

Sejujurnya kita tidak dapat membandingkan siapa yang lebih baik. Sebab keduanya memiliki dampak kesehatan yang mirip. Hal ini disebabkan keduanya berasal dari kacang kedelai. Namun, bila kita ingin rasa dan serat yang lebih banyak kita dapat memilih tempe dalam pilihan menu makanan kita. Sebaliknya, jika kita memilih untuk menggunakan tahu maka kita dapat menciptakan hidangan kaya rasa dan dari bumbu yang berbeda-beda pula.

 

Referensi

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?