Otak Anda merupakan organ yang kompleks. Organ ini bekerja secara konstan agar Anda tetap dapat menjalankan aktivitas fungsional dan tetap hidup. Dia menjaga agar Anda tetap dapat berjalan, berbicara, dan menjadi manusia seutuhnya. Meskipun demikian, beberapa sindrom atau penyakit tertentu dapat menyebabkan gangguan kinerja otak. Lebih dari 18% populasi di seluruh dunia mengalaminya. Mengalami suatu bentuk gangguan mental dan angka ini terus bertambah setiap tahunnya.
Kemungkinan Anda pernah mendengar kondisi seperti depresi, gangguan bipolar, dan skizoprenia. Tapi, Anda mungkin belum pernah mendengar tentang kondisi yang akan dijelaskan di bawah ini. Kondisi yang dapat merubah cara pandang Anda terhadap dunia bahkan dapat membuat seseorang berpikir bahwa keluarganya adalah penipu.
Banyak orang mungkin mengerti tentang suatu kondisi yang disebut dengan buta warna. Kondisi ini menyebabkan mata kehilangan kemampuan untuk melihat warna tertentu (biasanya hijau dan/atau merah).
Mungkin Anda masih bisa membayangkan bagaimana perasaan kehilangan warna tertentu.
Tapi, bisakah Anda membayangkan mata Anda kehilangan kemampuan untuk melihat gerakan benda di sekililing Anda?
Kondisi ini yang disebut sebagai Akinetopsia.
Pasien ini menyatakan bahwa, baginya melihat dunia bagai menonton film yang ditampilkan frame per frame bukan film yang diputar secara utuh.
Pasin LM pertama kali dirawat di rumah sakit karena keluhan nyeri kepala parah. Dia mengalami stroke yang mengakibatkan kerusakan pada daerah otak bagian temporal.
Bagian otak ini diyakini bertanggung jawab untuk memahami gerak. Sehingga dia hanya bisa mempertahankan kemampuan untuk melihat benda, persepsi kedalaman, dan warna.
Beberapa Laporan Kasus Lainnya Dapat Anda Baca di Sini:
Ian Waterman, 19 tahun, mengalami suatu kondisi dimana Ia kehilangan hampir semua kemampuan sentuhannya termasuk kemampuan proprioseptif (kemampuan untuk mengetahui dimana bagian tubuh berada).
Tanpa proprioseptif, gerakan yang dapat Anda lakukan sepanjang hidup tanpa perlu banyak berpikir (misalnya berjalan) menjadi hampir tidak mungkin dilakukan.
Tapi, dia keras kepala dan tidak putus asa. Untuk melakukan berbagai geraka dia mempelajari teknik dengan mengganti fungsi proprioseptif nya dengan mata dan merencanakan semua gerakannya didalam pikirannya.
Setelah banyak berlatih, dia dapat melakukan kemampuan untuk menggerakkan lengan dan telapak tangannya secara normal. Tapi, masih belum dapat berjalan dengan baik.
Artikel Lengkap Tentang Ian Waterman dapat anda baca di sini
http://mcneilllab.uchicago.edu/pdfs/IW_lost_body.pdf
Bayangkan sebuah skenario dimana seorang yang Anda kenal menderita cedera otak traumatis karena kecelakaan kendaraan bermotor dan beruntungnya Ia dapat bertahan dan selamat.
Kemudian orang tersebut tidak percaya lagi bahwa Anda merupakan orang yang Ia kenal, melainkan percaya Anda adalah seorang penipu.
Area ini penting karena bertanggungjawab atas fungsi perasaan emosional terhadap seseorang.
Meskipun, pasien dengan delusi ini dapat mengenali wajah, dia tidak mampu untuk mengenali perasaan emosionalnya terhadap orang tersebut dan selalu menyangka bahwa mereka adalah pembohong.
Artikel lengkapnya dapat anda baca di sini:
https://www.psychologytoday.com/blog/trouble-in-mind/201208/the-capgras-delusion-you-are-not-my-wife