Kita hanya perlu membawa sebuah perangkat di kantong celana untuk mengakses seluruh pengetahuan. Kita hidup pada zaman yang sangat menarik. Pengetahuan ilmiah umat manusia berkembang pesat. Kondisi tersebut memungkinkan kita untuk hidup lebih lama. Menjalani kehidupan yang lebih sehat dari sebelumnya. Namun, pada saat bersamaan, ilmu semu juga berkembang sejalan. Ilmu psudosains juga memiliki pakar, peneliti, dan peminatnya sendiri. Walaupun, banyak juga yang tertipu karenanya.
Dari reiki, homeopati, obat herbal, hingga terapi air seni, banyak sekali informasi pada pseudosains yang mengalami kesalahan. Misinformasi yang berujung kepada bahaya di setiap sudutnya. Parahnya, informasi bahaya tersebut menyebar melalui aplikasi pesan dan media sosial.
Peliknya lagi, tidak banyak dari kita yang memiliki keterampilan untuk memilah informasi baik dan buruk.
Psudosains membodohi kita dengan selubung perangkap sains. Mereka juga hadir dan menjadi harapan bagi beberapa orang yang berputus asa dengan pengobatan modern.
Walau kedokteran modern berkembang pesat, tidak semua pertanyaan terkait gangguan dan penyakit memiliki jawaban. Belum semua penyakit memiliki pengobatan yang cepat, efektif, dan efisien.
Ilmu semu muncul dengan tawaran pengobatan ajaib. Mereka mengklaim dapat mengobati banyak sekali penyakit melalui satu metode saja. Namun, karena pseudosains tidak mengikuti proses ilmiah, tersesatkan oleh ilmunya dalam pengobatan dapat menyebabkan bahaya yang nyata.
Langkah pertama untuk melindungi diri dari psudosains adalah mengenal karakteristiknya. Namun, cara terbaik melindungi diri kita adalah mempelajari teknik yang mereka gunakan untuk menjual tipuan mereka.
Mari kita mulai menjadi ahli dalam menjual ilmu semu.
Persis seperti ketika kita masuk ke dalam sebuah warung nasi padang atau warung tegal, maka kita akan pertama kali bertemu dengan benda kaca berisi makan yang dijual. Benda tersebut bernama steling.
Untuk psudosains ini kita juga perlu tahu bagaimana mereka menampilkan produk mereka mirip makanan dalam steling warung padang atau tegal tersebut.
Namun, sebelum tahu teknik menjajakannya. Kita harus terlebih dahulu memahami apa sih yang mereka jual.
Pada umumnya, penjual produk hasil ilmu semu ini akan berupaya meyakinkan calon pembeli atau pelanggannya bahwa produk tersebut akan menyelesaikan masalah mereka.
Mulai dari menurunkan berat badan hingga menjadikan kulit kembali muda. Begitu pula pada berbagai kondisi kronis yang sulit diobati.
Pada beberapa tahap yang lebih parah bahkan mereka menyatakan bahwa produknya dapat mengobati penyakit yang tidak tersembuhkan atau mematikan.
Nah, kita telah tahu apa yang mereka jual. Lalu, bagaimana mereka menjualnya?
Maukah kita mengakui bila diri kita sudah mengambil keputusan yang salah? Atau mengakui bahwa kita sesungguhnya tidak terlalu cerdas?
Apalagi mau mengakui bahwa kita telah tertipu. Jadi, setelah seseorang membeli produk atau layanan mereka. Penjual pseudosains cenderung menggunakan bias konfirmasi untuk menegaskan keputusan pembelinya.
Semakin Si Penjual bisa membuat pembelinya berkomitmen, maka semakin kecil Pembeli akan berubah pikiran.
Biasanya, mereka akan memberikan contoh sampel layanan atau jasa bebas risiko atau jaminan uang kembali.
Kemudian, mereka akan mengikat pembeli dengan grup media sosial. Pada grup tersebut pembeli akan terikat pada nilai dan ideologi yang sama.
Semakin penjualnya mampu membuat pembeli mengadopsi produk atau layanan pseudosains tersebut, maka semakin kecil keinginan mereka untuk secara terbuka mengakui bahwa mereka telah salah dan semakin setia dengan produk atau layanan ilmu semu tersebut.
Kemudian, setelah membuat pembelinya komitmen maka langkah berikutnya adalah membuat klaim yang tidak dapat dibuktikan salah.
Klaim ilmiah dapat menjadi salah. Peneliti lain dapat menguji dan berpotensi membuktikan klaim tersebut salah.
Sebaliknya, banyak ilmu semu yang tidak dapat dibuktikan salah. Namun, karena tidak dapat dibuktikan salah, bukan berarti klaim tersebut “BENAR”.
Namun, banyak pendukung, penjual, dan pembeli produk atau layanan ilmu semu malah tidak membuktikan bahwa klaimnya salah.
Melainkan, mencari bukti pendukung. Ketika mereka menemukan bukti pendukungnya maka mereka menganggap klaim tersebut benar.
Sayangnya, banyak kali bukti dukungan yang mereka gunakan bukan bukti ilmiah. Melainkan hanya sekedar testimoni. Yang bahkan tidak dapat ditentukan kebenarannya sebab dapat dibuat dengan mudah.
Kita juga dapat mempelajari bagaimana cara membuat klaim yang tidak dapat salah dalam pseudosains.
Terdapat beberapa komponen yang perlu mendapatkan perhatian bila kita membuat klaim yang tidak dapat salah, yaitu:
· Harus tidak jelas
· Menggunakan daya tarik energi spiritual
Mari kita bahas mereka satu persatu.
Klaim ilmu semu maka harus tidak jelas. Tidak terdefinisikan dan tidak jelas terutama untuk di tes dan di ukur. Penjual pseudosains ini pada intinya tidak mengatakan apa-apa.
Klaim kesehatan tidak jelas terdapat hampir pada seluruh produk atau jasa terkait dengan pseudosains. Satu tanda pasti bahwa produk tersebut bila obat atau makanan maka tidak akan mendapatkan izin BPOM. Bila alat kesehatan tidak dapat izin dari Kementerian Kesehatan.
Kemenkes dan BPOM tidak akan mengeluarkan klaim kesehatan tertentu yang tidak jelas. Klaim produk yang telah terdaftar di Kemenkes dan BPOM pasti jelas.
Jadi, klaim produk mereka tidak akan pernah spesifik. Melainkan sangat luas dan menyeluruh. Bahkan terkadang klaimnya memiliki bonus tambahan.
Intinya mereka selalu berusaha meyakinkan pembeli bahwa produk mereka luar biasa.
Jadi, kalau mau menjual produk ilmu semu maka gunakanlah istilah-istilah omong kosong berikut:
· Menjaga keseimbangan sistem pencernaan
· Memperkuat sistem kekebalan tubuh alami
· Mengoptimalkan detoksifikasi sel
· Mengurangi kelelahan dan meningkatkan energi
Apapun yang terkait dengan spritual tentunya tidak dapat teruji dan diamati. Pengobatan spiritual berbasis energi maka pertimbangkan pseudosains. Sementara energi dapat terukur dan teramati. Misalnya, MRI, Sinar X, dan ultrasonografi.
Energi dalam pengobatan energi bukanlah pengobatan berbasis alat kesehatan canggih tersebut.
Melainkan, penyakit akibat medan energi (yang tidak dapat diamati) yang mengali melalui (bervariasi dan tidak jelas) meridian atau chakra.
Tentu saja praktisi yang dapat menyembuhkan penyakit akibat energi adalah menyeimbangkan dan menyesuaikan ketidakseimbangan energi ini.
Beberapa bahasa yang sering kali terkait dengan energi spiritual ini antara lain:
· Vibrasi dan energi getaran
· Qi
· Kekuatan hidup
· Sumbatan
· Keseimbangan dan ketidakseimbangan
· Frekuensi
· Racun
Daftar aslinya mungkin lebih panjang dari yang di atas. Jangan ragu untuk menggunakan imajinasi kita! Sebab tidak ada cara yang bisa untuk menguji klaim yang dipalsukan.
Mereka yang menjual ilmu semu tidak akan berhenti. Mereka terus mengatakan bahwa produk dan layanan berdasar pseudosais adalah “berbasis bukti”. Meskipun secara ilmiah tidak mungkin.
Peneliti dan ilmuwan memberikan dukungan atas klaim mereka dengan bukti. Mereka sangat terbuka dengan kritikan dan saran atas klaim mereka. Namun, klaim yang luar biasa pasti butuh bukti yang luar biasa juga.
Untungnya, ilmuwan semu tidak perlu membandingkan klaimnya dengan bukti atau kritik dan saran dari peneliti lain.
Mereka hanya terbatasi dengan imajinasi. Masaru Emoto contohnya, memiliki imajinasi yang luar biasa hingga bisa menyebutkan dan menggambarkan berbagai wujud molekul cair dari air yang berasal dari berbagai tempat.
Misalnya, Jika mereka menjual suplemen, maka mereka akan menyatakan bahwa autisme, kanker, dan HIV dapat sembuh dengan suplemen tersebut.
Begitu pula dengan air-air kesehatan dan energi magnet mereka klaim dapat menyembuhkan hampir semua penyakit.
Mereka tidak akan khawatir bahwa klaim tersebut terdengar sangat bagus untuk menjadi kenyataan.
Penjual Ilmu Semu benar-benar menjual harapan. Jadi mereka akan melanjutkan untuk menjual “Obat Ajaib” dengan “Hasil Terjamin”.
Sains pada dasarnya memiliki sifat tentatif. Ilmunya akan bersedia berubah dengan bukti yang tersedia. Misalnya, Dalam dunia kedokteran, pengobatan selalu berkembang. Akan selalu ada obat baru yang lebih aman, efektif, dan efisien untuk pengobatan.
Namun, secara psikologis, pikiran manusia tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas.
Otak kita lebih bisa menerima pernyataan yang berani dan definitif.
Sebagai penjual ilmu semu maka harus percaya diri dan memberikan klaim yang brani dan definitif. Tidak boleh plin-plan.
Mereka akan mengatakan bahwa dokter terkadang plin-plan.
“Obat ini mungkin memberikan manfaat tertentu, tetapi ada efek samping yang mungkin juga muncul.” kata seorang dokter kepada pasiennya.
Sementara mereka yang menjual pseudosains lebih mungkin menyatakan bahwa “Produk kami telah terbukti bekerja tanpa efek samping.”
Para penjual ilmu semu umumnya menggunakan kata-kata yang terdengar ilmiah. Namun, digunakan secara tidak benar atau tidak masuk akal. Bahkan dalam beberapa kondisi kemunculannya hanya dibuat-buat.
Semua bidang ilmiah memiliki jargon atau istilah teknis yang membantu para ahli menyampaikan konsep kompleks dengan akurat dan sederhana.
Apoptosis adalah salah satu contohnya. Bidang kedokteran dan biologi menggunakan istilah ini untuk kematian sel terprogram.
Kata-kata ini selalu tampak menakjubkan. Misalnya: “Membersihkan tubuh dari peradangan kronis pada tingkat sel dengan mendetoksifikasi enzim dan mikrobiotik yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan bioenergi dan mengganggu regenerasi tubuh.”
Contoh sederhana untuk konsep ini adalah kolom komentar artikel kami ini.
Bioglass: Kebohongan dari Para Pencari Keuntungan? – WhiteCoatHunter
Pada artikelnya kami mengeluarkan teori dan data berdasarkan referensi. Namun, kolom komentarnya penuh dengan testimoni.
Berbeda dengan medical representative perusahaan besar farmasi. Ketika mereka menawarkan obat jenis baru maka mereka akan menunjukkan tabel atau grafik yang berisi data hasil penelitian.
Berikut dengan potensi bias dan langkah untuk menguranginya.
Semua hal di atas tidak berarti bagi penjual pseudosains. Mereka akan menawarkan produk berbasis testimoni. Tidak menggunakan data dan fakta.
Sebab apa? Sebab mereka tidak pernah melakukan penelitian untuk menunjukkan efektivitas produk mereka.
Atau penelitian yang mereka lakukan adalah penelitian yang semu dan tidak dapat diulangi oleh peneliti lainnya.
Persis seperti yang dilakukan oleh Masaru Emoto.
Masaru Emoto dan Dunia Airnya yang Indah – WhiteCoatHunter
Alasan mengapa penjual produk atau jasa terkait ilmu semu sangat bergantung pada testimoni adalah murah, mudah, dan efektif.
Cukup buat cerita dengan emosi yang kuat dan gambaran kehidupan. Produk dan jasa tersebut akan laku keras.
Sayangnya sebagian besar dari kita tidak suka mengakui mengapa mudahnya kita ter bodohi.
Pertimbangkan untuk mengukur keuntungan sebelum dan sesudah penggunaan produk tertentu. Pastikan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memiliki bukti penelitian tidak hanya sekedar memiliki testimoni, dukungan selebriti, atau nakes lainnya.
Penjual ilmu semu tahu apa yang kita inginkan. Ketika seseorang putus harapan sebab obat yang mereka konsumsi tidak memberikan efek maka mereka akan datang menawarkan produknya.
Dengan konsep tersebut, lebih mudah untuk psudosains produk kesehatan menjual produk atau jasa mereka kepada konsumen.
Artikel ini meskipun panjang memiliki pelajaran yang serius. Ilmu semu bisa berbahaya bagi kesehatan kita. Kita harus mampu memiliki ilmu pertahanan terhadap informasi yang salah dan berpotensi membahayakan.
Artikel ini kami tulis sekedar untuk memberikan informasi. Pastikan kita menggunakan “kekuatan” kita untuk kebaikan dan bukan untuk membodohi orang.