Rontgen thorax adalah salah satu alat diagnostik yang penting dalam dunia kedokteran, terutama dalam penilaian gangguan atau penyakit paru. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa pola yang dapat terlihat pada foto rontgen thorax dan bagaimana mereka dapat digunakan dalam diagnosis berbagai gangguan paru-paru.
Pada artikel ini, kami akan memberikan gambaran umum tentang pola-pola foto rontgen thorax yang sering ditemui dalam dunia medis. Informasi ini akan sangat berguna dalam memfasilitasi diagnosis berbagai gangguan paru-paru. Materi yang akan kami bahas mencakup anatomi normal paru-paru, tanda-tanda abnormal yang sering muncul, kesalahan interpretasi yang umum, serta pola-pola umum penyakit paru-paru.
Pemahaman yang baik tentang foto rontgen thorax adalah kunci untuk mengevaluasi dan membedakan gangguan paru-paru yang berbeda. Dengan panduan ini, diharapkan para profesional kesehatan akan dapat mengidentifikasi perubahan gambaran rontgen dengan lebih tepat, sehingga memungkinkan diagnosis yang lebih akurat dan perawatan yang lebih baik bagi pasien dengan gangguan paru-paru. Mari kita mulai dengan menjelajahi anatomi normal dari dada dan melanjutkan untuk memahami pola-pola yang sering kita temui pada foto rontgen dada.
Temuan Normal
Anatomi Lobus Paru
Sebelum kita memahami pola-pola abnormal yang dapat terlihat pada foto rontgen thorax, mari kita memahami anatomi normal dari lobus paru-paru. Hal ini akan membantu kita mengidentifikasi perubahan yang terjadi dalam penyakit paru-paru.
Paru-paru terdiri dari dua lobus yang berbeda, dan pola distribusi lobus dalam thorax dapat memberikan petunjuk penting dalam diagnosis. Berikut adalah beberapa informasi penting tentang anatomi lobus paru-paru:
Lokasi Lobus
Lobus superior dan lobus media kanan pada umumnya terletak di bagian anterior thorax, sementara lobus inferior pada umumnya terletak di bagian posterior.
Lobus media kanan berdekatan dengan sisi kanan jantung, sedangkan lobus inferior (lingular) kiri berhubungan langsung dengan sisi kiri jantung.
Fissura
Fissura adalah pembatas atau ruang antara lobus.
Pada gambar rontgen thorax, fissura muncul sebagai garis putih yang sempit.
Paru-paru kiri dibagi menjadi dua lobus oleh fissura oblique yang dapat terlihat pada foto rontgen lateral.
Paru-paru kanan dibagi menjadi tiga lobus, yaitu lobus superior, media, dan inferior. Lobus inferior dipisahkan dari lobus superior dan media oleh fissura oblique, sementara lobus superior dan media dipisahkan oleh fissura horizontal yang dapat terlihat pada foto rongent AP/PA dan lateral.
Gambar radiografi dada dari pandangan anteroposterior menunjukkan paru-paru. Paru-paru kiri dibagi menjadi lobus atas (warna kuning) dan lobus bawah (warna biru), sedangkan paru-paru kanan dibagi menjadi lobus atas (warna merah), lobus tengah (warna hijau), dan lobus bawah (warna ungu).
Gambar radiografi dada pandangan lateral dari paru-paru kiri. Lobus atas kiri (warna kuning) dan lobus bawah kiri (warna biru) terlihat pada gambar tersebut.
Foto rontgen dada tampak lateral paru kanan. Lobus kanan atas (merah), lobus tengah kanan (hijau), dan lobus kanan bawah (ungu) ditampilkan.
Anatomi Pleura
Pleura adalah lapisan tipis yang melapisi rongga dada dan permukaan luar paru-paru. Dalam gambaran sinematik rontgen dada, pleura muncul sebagai garis-garis halus yang mirip rambut di sepanjang diafragma dan tepi lateral thorax. Ada beberapa poin penting tentang pleura dalam konteks ini:
Gambaran Pleura dalam Rontgen Dada: Pleura terlihat sebagai garis-garis tipis yang menyerupai rambut di sepanjang diafragma dan tepi lateral dada pada gambaran rontgen lateral. Ini adalah lapisan pelindung yang memungkinkan paru-paru untuk bergerak dengan bebas dalam rongga dada.
Sulcus Costophrenicus: Pada pandangan frontal, sulcus costophrenic adalah fitur yang penting. Sulcus ini memiliki bentuk ‘V’ tajam dan dalam. Ini merupakan area di mana pleura paru-paru bertemu dengan tulang rusuk dan diafragma. Sulcus costophrenicus yang tajam adalah tanda normal dalam gambaran rontgen dada.
Mediastinum adalah ruang di dalam dada yang memisahkan paru-paru kanan dan kiri. Ini berisi berbagai struktur penting termasuk jantung, pembuluh darah besar, esofagus, trakea, dan bronkus utama. Berikut beberapa poin penting tentang anatomi mediastinum:
Komponen Mediastinum: Mediastinum mengandung beberapa struktur utama, termasuk jantung, pembuluh darah besar seperti aorta dan vena cava superior, esofagus, trakea, dan bronkus utama. Ini adalah pusat vital untuk sirkulasi darah, pernapasan, dan fungsi organ dalam dada.
Bagian-bagian Mediastinum: Mediastinum dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian atas berisi saluran udara, aorta, cabang-cabangnya, vena cava superior, dan vena brakiosefalis. Bagian bawah dibagi lebih lanjut menjadi tiga kompartemen: anterior, tengah, dan posterior.
Anterior: Berisi struktur limfatik yang penting termasuk timus.
Media: Berisi jantung dan perikardium (lapisan yang melindungi jantung).
Posterior: Berisi esofagus dan aorta torakalis (bagian dari aorta yang berada di dada).
Penilaian Cardiothoracic Ratio:Cardiothoracic ratio (CTR) adalah ukuran yang digunakan untuk memperkirakan ukuran jantung dalam gambaran rontgen dada. Itu dihitung dengan membagi lebar horizontal jantung oleh interval terlebar dari rongga dada. Normalnya, rasio ini adalah ≤ 1:2 (≤ 50%), perubahan dalam rasio ini dapat mengindikasikan masalah kardiovaskular.
Dengan pemahaman yang baik tentang anatomi pleura dan mediastinum dalam gambaran rontgen dada, dokter dapat mengevaluasi kondisi pasien, mengidentifikasi masalah potensial, dan merencanakan perawatan yang sesuai.
Rontgen dada bagian depan beranotasi dengan struktur yang sesuai dengan garis mediastinum yang diberi label.Rontgen dada lateral dengan struktur yang sesuai dengan garis mediastinum diberi label.
Anatomi Diafragma
Diafragma adalah otot penting yang memisahkan rongga dada dari rongga perut. Berdasarkan informasi yang telah diberikan, berikut adalah beberapa poin kunci tentang anatomi diafragma:
Gambaran Dome-Shaped: Setiap hemidiafragma memiliki gambaran berbentuk kubah. Ini menciptakan struktur yang penting untuk fungsi pernapasan, karena kontraksi dan relaksasi diafragma memungkinkan pernapasan yang efisien.
Perbedaan Tinggi Hemidiafragma: Hemidiafragma kanan biasanya berada lebih tinggi daripada hemidiafragma kiri. Ini terjadi karena adanya hati yang menduduki sebagian ruang di bawah diafragma. Perbedaan tinggi ini penting dalam interpretasi gambaran rontgen dada.
Evaluasi Tingkat Ekskursi Diafragma: Tingkat ekskursi atau pergerakan diafragma dalam rontgen dada sering digunakan untuk mengevaluasi fungsi pernapasan dan menilai posisi diafragma. Dalam hal ini, diafragma dianggap terangkat jika kurang dari atau sama dengan 10 tulang rusuk terlihat pada gambaran rontgen dada. Sebaliknya, diafragma dianggap tertekan jika terlihat 11-12 tulang rusuk.
Diafragma Terangkat: Jika kurang dari atau sama dengan 10 tulang rusuk terlihat, ini dapat mengindikasikan adanya kondisi seperti perut kembung atau gangguan pernapasan.
Diafragma Tertekan: Jika terlihat 11-12 tulang rusuk, ini bisa menunjukkan adanya kondisi yang membuat diafragma turun lebih rendah dari posisi normalnya.
Memahami anatomi dan pergerakan diafragma adalah penting dalam diagnosis dan pemantauan berbagai kondisi medis yang berkaitan dengan pernapasan dan perut. Gambaran rontgen dada yang akurat dapat membantu profesional medis dalam mengevaluasi pasien dengan lebih baik.
Anatomi Diafragma
Anatomi Ekstrapleura
Ekstrapleura merujuk pada struktur-struktur yang terletak di luar lapisan pleura (lapisan tipis yang melapisi paru-paru). Berikut adalah beberapa poin penting tentang anatomi ekstrapleura:
Jaringan Lunak: Ekstrapleura mengandung jaringan lunak, yang terutama memiliki densitas lemak dan air. Ini muncul sebagai bayangan radiodensitas dalam gambaran rontgen. Pada gambaran yang disandingkan, struktur ekstrapleura harus simetris dari satu sisi ke sisi lain.
Bayangan Jaringan Payudara: Pada gambaran rontgen dada, bayangan jaringan payudara dapat mengaburkan jaringan paru-paru bagian bawah. Ini penting untuk diketahui karena bayangan yang mengganggu dapat memengaruhi interpretasi rontgen dada.
Trakea: Trakea adalah saluran udara utama yang terletak di tengah rontgen dada. Ini muncul sebagai kolom jaringan radiolusen atau densitas gas di antara klavikula atau di atas tulang belakang. Carina (bagian bercabang dari trakea) biasanya berada pada tingkat sekitar tulang rusuk posterior ke-6 dari vertebra torakal ke-4 (T4).
Tulang: Dalam gambaran rontgen thorax, beberapa jenis tulang biasanya terlihat, termasuk humerus, scapula, klavikula, tulang belakang, dan tulang rusuk. Struktur tulang rusuk biasanya simetris dan tidak menunjukkan tanda-tanda pencelosan atau deformitas.
Lebar Ruang Intercostal: Lebar ruang intercostal (ruang di antara tulang rusuk) dapat diukur dengan mengukur sudut costovertebral relatif terhadap tulang rusuk posterior. Sudut 45 derajat dianggap normal dan digunakan sebagai pedoman dalam mengevaluasi gambaran rontgen.
Memahami anatomi ekstrapleura dalam gambaran rontgen thorax adalah kunci untuk mengidentifikasi kelainan atau gangguan yang mungkin terjadi di luar rongga pleura. Informasi ini penting dalam diagnosis dan penilaian pasien serta memastikan interpretasi yang akurat dari gambaran rontgen dada.
Struktur toraks ekstrapleural
Contoh Rontgen Thorax Normal
Rontgen Thorax Seorang Wanita Normal
Temuan Tanda-Tanda Abnormal Umum Pada Rontgen Thorax
Tanda Air Bronchogram pada Rontgen Thorax
Tanda Air Bronchogram adalah temuan yang dapat terlihat dalam rontgen thorax atau citra CT scan dada. Ini adalah indikator penting adanya perubahan dalam struktur jaringan paru-paru. Beberapa poin penting tentang tanda Air Bronchogram adalah sebagai berikut:
Terjadi saat Alveoli Terisi Cairan: Tanda Air Bronchogram muncul ketika alveoli, yaitu kantong udara kecil dalam paru-paru, terisi dengan cairan. Penyebab umumnya adalah kondisi seperti edema paru (pulmonary edema) atau infeksi paru (pneumonia).
Kontras Alveoli yang Terisi Dengan Saluran Udara: Pada rontgen thorax, alveoli yang terisi cairan akan tampak lebih gelap (opasifikasi) dibandingkan dengan bronkus yang terisi udara. Hal ini membuat saluran udara (bronkus) menjadi tampak jelas dalam gambaran radiologi. Biasanya, saluran udara ini tidak terlihat dalam gambaran normal.
Tanda yang Menunjukkan Saluran Udara Tidak Tersumbat: Kehadiran tanda Air Bronchogram seringkali mengindikasikan bahwa saluran udara pusat tidak tersumbat. Namun, dalam beberapa kasus, tanda ini juga dapat terlihat jika ada obstruksi parsial oleh massa atau benda asing.
Tanda Air Bronchogram dapat terlihat dalam berbagai kondisi dan penyakit paru-paru, termasuk:
Penting untuk mencatat bahwa tanda Air Bronchogram merupakan indikasi visual yang berguna dalam mendiagnosis masalah paru-paru dan membantu dokter dalam perawatan pasien.
Konsolidasi besar dengan bronkogram udara (panah) di paru kiri, dan area konsolidasi kecil di daerah bawah paru kanan.
Silhouette Sign
Tanda Siluet adalah fenomena visual yang sering terlihat dalam rontgen thorax (rontgen dada). Ini terjadi ketika batas atau tepi struktur anatomi yang biasanya terlihat dalam citra rontgen tidak dapat terlihat. Beberapa poin penting tentang Tanda Siluet adalah sebagai berikut:
Penyebab Tanda Siluet: Tanda Siluet biasanya disebabkan oleh lesi intratorasik yang bersentuhan dengan batas jantung, aorta, atau diafragma, sehingga mengaburkan batas tersebut dalam citra rontgen. Hal ini mengindikasikan bahwa area di sekitar margin lesi terisi dengan jaringan atau materi dengan densitas yang serupa.
Indikasi Lokasi Anatomi Lesi: Tanda Siluet memberikan petunjuk visual tentang lokasi anatomi dari lesi dalam paru-paru atau mediastinum.
Jika lesi terletak di lobus tengah kanan, batas kanan jantung akan menghilang.
Jika lesi terletak di lingula (bagian atas lobus bawah kiri), batas kiri jantung akan menghilang.
Jika lesi terletak di lobus bawah, batas diafragma dan aorta menurun.
Jika lesi terletak di lobus atas kanan bagian depan, stripe paratrakea kanan akan menghilang.
Jika lesi terletak di lobus atas kiri bagian belakang, aortic knob akan menghilang.
Variasi Tanda Siluet:
Tanda Siluet Hilum Overlay: Tanda Siluet hilum overlay digunakan untuk menentukan lokasi lesi di daerah hilus paru. Jika pembuluh hilum dapat terlihat dengan jelas, itu menunjukkan bahwa lesi berada di depan atau belakang hilus. Jika pembuluh hilum tidak dapat dibedakan, itu menunjukkan bahwa lesi berada di hilus itu sendiri.
Tanda Siluet Cervicothoracic: Tanda Siluet cervicothoracic digunakan untuk membedakan antara massa anterior dan posterior di mediastinum superior. Pada inlet toraks, bagian posterior apus paru biasanya terletak lebih tinggi secara superior dibandingkan bagian anteriornya. Jika lesi terlihat di atas klavikula dalam pandangan frontal (batas kepala yang terdefinisi dengan baik), itu menunjukkan lesi berada di mediastinum posterior. Jika batas kepala lesi terhalang pada atau di bawah tingkat klavikula, itu menunjukkan lesi berada di mediastinum anterior.
Tanda Siluet adalah salah satu alat penting dalam interpretasi rontgen dada dan membantu radiologis dan profesional medis dalam mengidentifikasi letak dan sifat lesi intratorasik pada pasien.
Hilangnya siluet batas jantung kanan (panah) karena konsolidasi di lobus tengah kanan.
Tanda Sulcus Dalam (Deep Sulcus Sign) dalam Rontgen Dada
Tanda Sulcus Dalam adalah temuan penting dalam rontgen dada yang terlihat sebagai radiolusensi berbentuk segitiga pada gambaran rontgen dada pasien yang berbaring telentang. Ini adalah indikator yang kuat untuk kehadiran pneumotoraks, kondisi di mana udara mengumpul di rongga pleura (ruang antara pleura parietal dan pleura visceral). Beberapa poin penting tentang Tanda Sulcus Dalam adalah sebagai berikut:
Gambaran Radiolusensi Segitiga: Tanda Sulcus Dalam terlihat sebagai area berbentuk segitiga yang tampak lebih gelap (radiolusen) pada rontgen dada. Gambaran ini muncul ketika ada penumpukan udara di ruang yang membentang dari sudut costophrenic lateral hingga hipokondrium.
Indikasi Adanya Pneumotoraks: Tanda Sulcus Dalam adalah tanda yang kuat untuk mengidentifikasi pneumotoraks, kondisi di mana ada udara yang mengisi ruang pleura dan mengakibatkan tekanan pada paru-paru, menghambat ekspansi normal paru-paru. Ini adalah tanda yang sangat penting dalam diagnosis dini pneumotoraks.
Perbedaan dari Tanda Sulcus Palsu: Dalam beberapa kasus, Tanda Sulcus Dalam palsu dapat terlihat pada rontgen dada pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis (Chronic Obstructive Pulmonary Disease, COPD). Oleh karena itu, diagnosis harus ditegakkan dengan hati-hati dan dengan mempertimbangkan riwayat klinis pasien.
Tanda Sulcus Dalam adalah salah satu tanda radiologis yang paling khas dalam diagnosis pneumotoraks dan membantu dokter dalam merencanakan perawatan yang sesuai. Dalam situasi darurat, diagnosis yang cepat dan akurat dapat mengarah pada tindakan medis yang segera diperlukan untuk mengatasi kondisi ini.
Pneumotoraks sisi kanan yang besar, dengan tanda sulkus dalam terlihat pada sudut kostofrenikus kanan (panah putih) terlihat pada proyeksi terlentang. Struktur jantung dan mediastinum bergeser ke kiri (panah hitam).
Continuous Diaphragm Sign
Tanda Continuous Diaphragm (Continuous Diaphragm Sign) adalah suatu temuan radiologis yang menggambarkan visualisasi lengkap dari diafragma pada gambaran rontgen dada. Biasanya, bagian tengah diafragma tersembunyi oleh jantung, sehingga tidak terlihat dalam gambaran rontgen. Namun, dalam kasus Tanda Continuous Diaphragm, diafragma dapat terlihat dengan jelas karena adanya udara yang terakumulasi di mediastinum, tepat di antara batas bawah jantung dan bagian atas diafragma.
Tanda ini sering terkait dengan kondisi medis yang dikenal sebagai pneumomediastinum, di mana udara masuk ke dalam ruang mediastinum yang merupakan ruang di antara paru-paru dalam dada. Ini dapat terjadi akibat berbagai penyebab, seperti cedera dada, trauma, atau penyakit tertentu. Tanda Continuous Diaphragm sangat berguna dalam membedakan pneumomediastinum dari pneumotoraks.
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara mengumpul di antara lapisan pleura dalam rongga dada, yang biasanya disebabkan oleh kerusakan pada paru-paru atau pleura. Dalam kasus pneumotoraks, gambaran rontgen dada akan menunjukkan cairan bebas yang mengisi rongga pleura, tetapi diafragma akan tetap terlihat normal.
Tanda Continuous Diaphragm Sign adalah alat diagnostik yang berharga bagi para profesional medis dalam mengidentifikasi pneumomediastinum, yang memungkinkan pengelolaan dan pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
Tanda Air Crescent (Air Crescent Sign)
Tanda Air Crescent adalah suatu temuan radiologis yang terlihat sebagai lengkungan udara yang terakumulasi antara massa jaringan lunak atau nodul dengan parenkim paru-paru normal dalam gambaran rontgen dada. Tanda ini dapat memiliki berbagai penyebab dan biasanya terlihat pada pasien dengan neutropenia dan infeksi aspergilosis invasif, kondisi serius yang disebabkan oleh infeksi jamur Aspergillus. Namun, juga dapat terjadi dalam beberapa kondisi lainnya seperti:
Mycetoma: Terbentuk ketika lesi jamur, seperti jamur Madurella mycetomatis, menginvasi rongga paru yang kosong.
Kista Hidatid dengan Keterlibatan Bronkus: Terjadi ketika kista hidatid, yang disebabkan oleh cacing Echinococcus, berkomunikasi dengan bronkus, sehingga udara mengalir ke dalam kista.
Hematoma: Kadang-kadang terlihat ketika terjadi perdarahan di dalam paru-paru dan udara masuk ke dalam hematoma.
Abses Paru: Dapat terbentuk ketika kumpulan nanah atau abses berinteraksi dengan parenkim paru, menciptakan ruang udara.
Pneumonia Nekrotik: Terkait dengan nekrosis atau kematian jaringan dalam paru-paru sebagai akibat dari infeksi bakteri.
Bronkiektasis Sistik yang Diisi dengan Plug Mukus: Terjadi ketika bronkus mengalami pelebaran yang abnormal dan diisi dengan plug mukus yang mengandung udara.
Tanda Air Crescent seringkali menunjukkan proses destruktif dalam parenkim paru-paru, terutama ketika jaringan nekrotik dihancurkan oleh sel darah putih (leukosit) dan digantikan oleh udara. Hal ini dapat berfungsi sebagai indikator aktivitas sistem kekebalan tubuh.
Variasi Tanda Air Crescent pada Rontgen Thorax
Tanda Monod (Monod Sign): Tanda ini terjadi setelah invasi aspergilloma saprofitik ke dalam rongga paru yang kosong. Tanda ini muncul sebagai udara yang terjebak antara dinding rongga dan bola jamur intrakavitari.
Tanda Luftsichel (Luftsichel Sign): Tanda ini terlihat pada kolaps paru-paru bagian atas kiri yang parah, yang menyebabkan radiolusensi berbentuk lengkungan di sekitar arkus aorta.
Tanda-tanda ini penting dalam interpretasi rontgen dada, terutama ketika mencurigai infeksi atau proses patologis dalam paru-paru. Mereka membantu dokter merencanakan perawatan yang sesuai dan memahami perkembangan penyakit pada pasien.
Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.