Rokok Elektrik, Kesehatan, dan Efek Jangka Panjang

Pernahkah ketika anda duduk di warung kopi, lalu kemudian anda menghirup bau tidak sedap yang berasal dari seseorang di sekitar anda yang sedang merokok? Lalu, pernahkah anda menghirup asap yang sama tapi kali ini berbau buah? Jika pernah, dapat dipastikan ada orang disekitar anda yang sedang menghisap rokok elektrik. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang hubungan antara rokok elektrik dan kesehatan.

Apa itu rokok elektrik?

Rokok elekrik merupakan salah satu bentuk alat untuk menghantarkan nikotin secara elektronik atau bahasa kerennya “electronic nicotine delivery systems” (ENDS). Rokok elektronik dikenal dengan berbagai nama lainnya seperti e-cigarrete, e-pens, e-pipes, e-hookah, dan e-cigars. Berbeda dengan rokok tradisional, rokok elektrik tidak membutuhkan api untuk membakar tembakau hingga menghasilkan asap dengan ribuan zat kimia termasuk nikotin yang kemudian dihirup masuk ke dalam paru-paru. Alat ini dioperasikan oleh baterai sebagai sumber energi utama pembangkit panas yang digunakan untuk memanaskan cairan (e-liquid) dari ruang penyimpan cairan (Cartridge) yang mengandung nikotin hingga membentuk uap aerosol yang kemudian dihirup hingga ke paru-paru.

Struktur Rokok Elektronik

Rokok Elektrik
Rokok Elektrik

Komponen utama dari rokok elektronik adalah e-liquid yang terkandung dalam cartridge. E-liquid pada rokok elektronik merupakan nikotin cair yang diekstraksi dari daun tembakau dicampur dengan bahan dasar (propylene glycol). Propylene glycol sendiri merupakan salah satu zat kimia yang bersifat racun. Cairan ini kemudian ditambahkan  dengan berbagai bahan kimia lainnya yang memberikan rasa dan warna pada e-liquid rokok elektronik tersebut.

Pada tahun 2016 Food and Drug Administration (FDA) atau badan pengawas obat dan makanan Amerika mengeluarkan pengumuman yang memungkinkan pengawasan terhadap produk tembakau. Produsen rokok elektrik harus mendaftar ke FDA pada tanggal 8 Agustus 2016. Sampai saat ini, hampir 500 merek dan 7.700 rasa rokok elektrik telah dipasarkan di Amerika Serikat. FDA sendiri belum dapat melakukan pemeriksaan untuk keseluruhan produk tersebut. Sampai semua evaluasi dilakukan, sangat sedikit cara untuk orang lain selain produsen tahu bahan kimia apa yang terkandung dalam e-liquid, atau bagaimana penggunaan e-rokok dapat mempengaruhi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Pages: 1 2

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

2 thoughts on “Rokok Elektrik, Kesehatan, dan Efek Jangka Panjang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?