Rangkuman Pencegahan Penyakit Jantung & Pembuluh Darah

Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini terutama disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan stroke. Penyakit jantung dan pembuluh darah memiliki banyak sekali faktor risiko yang berperan dalam menentukan apakah seseorang berisiko mengalami kondisi ini atau tidak. Faktor risiko ini terdiri dari faktor-faktor yang tidak dapat kita modifikasi seperti usia, keturunan, dan jenis kelamin serta faktor risiko yang dapat kita modifikasi. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi sangat erat kaitannya dengan gaya hidup. Artikel ini memuat rangkuman informasi rekomendasi pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah. 

diagnostik

Rangkuman Strategi Pencegahan Penyakit Jantung Dan Pembuluh Darah

Pada umumnya strategi pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah yang direkomendasikan terhadap setiap orang adalah:

  • Diet yang baik dan sehat
  • Latihan atau olahraga aerobik (atau setidaknya aktivitas fisik yang cukup)
  • Berhenti merokok

Selain itu, terdapat pula strategi pencegahan yang harus direkomendasikan pada orang-orang dengan kondisi tertentu seperti:

  • Menurunkan berat badan bila mengalami obesitas
  • Pengobatan diabetes
  • Pengobatan hipertensi
  • Pengobatan hiperlipidemia
  • Pemberian aspirin untuk pencegahan primer penyakit kardiovaskular

Selain strategi pencegahan primer ini terdapat pula strategi pencegahan sekunder.

pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah
Background image created by Jcomp – Freepik.com

Strategi Pencegahan Sekunder Pada Penyakit Kardiovaskular

Strategi Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Sekunder ini disusun berdasarkan Rekomendasi Klinis. Rekomendasi tersebutdisimpulkan berdasarkan rekomendasi dari American College of Cardiology Foundation/American Heart Association (ACCF/AHA), European Society of Cardiology (ESC), dan National Institute for Health and Care Excellence (NICE) untuk pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah.

Bagian ini disusun berdasarkan kesesuaian dari rekomendasi dan rincian rekomendasi dijabarkan bila terdapat rekomendasi yang tidak konsisten terkait dengan pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah.

 

Rekomendasi Program Rehabilitasi Kardiovaskular Komprehensif (Termasuk Olahraga, Edukasi, dan Memfasilitasi Strategi Pengurangan Risiko)

Hal ini direkomendasikan pada seluruh pasien dengan penyakit jantung koroner pada guideline ESC dan NICE. Sedangkan ACCF/AHA hanya merekomendasikan hal ini untuk pasien setelah menjalani revaskularisasi koroner (ACCF/AHA Kelas I, Level A) atau diagnosis sindrom koroner akut (ACCF / AHA Kelas I, Level A), penyakit arteri perifer (ACCF / AHA Kelas I, Level A), atau angina kronis (ACCF / AHA Kelas I, Level B).

Program rehabilitasi kardiovaskular komprehensif ini sangat terkait dengan penurunan mortalitas total dan mortalitas kardiak dan menjadi bagian penting pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah.

 

Rekomendasi Diet Untuk Pencegahan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Rekomendasi ini terkait dengan diet dimana terdapat beberapa poin rekomendasi berupa:

  • Batasi asupan lemak jenuh (tersaturasi) harian (<7-10%) dan asam lemak trans (1%) (ACCF/AHA Class I, Level B)
  • Tingkatkan konsumsi buah dan sayur segar serta ikan (ACCF/AHA Class I, Level B)
  • Batasi konsmsi alkohol hingga < 2-3 gelas/hari untuk pria atau < 1-2 gelas/hari untuk wanita
  • Batasi asupan natrium
  • Tingkatkan asupan serat pada diet (30-35 gram/hari)
aktivitas fisik
Design vector created by Freepik

Rekomendasi Aktifitas fisik Pencegahan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

  • Aktivitas aerobik direkomendasikan secara seragam. Aktivitas fisik yang direkomendasikan memiliki durasi sekitar 20 hingga 60 menit per hari dengan frekuensi ≥ 3 kali/minggu hingga 7 hari/minggu. (ACCF/AHA Class I, Level B)
  • Peningkatan gradual pada aktivitas fisik (intensitas ringan atau aktivitas harian tambahan) yang direkomendasikan untuk pasien-pasien yang tidak aktif
  • Pertimbangkan mempertahankan latihan ≥ 2 hari/minggu (ACC/AHA Class IIa, Level C)
  • Aktivitas seksual dipertimbangkan pada pasien dengan risiko komplikasi kardiovaskular ringan (ACC/AHA Class IIa, Level B) dan pasien yang dapat berolahraga tanpa manifestasi iskemik (ACC/AHA Class IIa, Level C)

 

Rekomendasi Manajemen Berat Badan – Pencapaian dan Mempertahankan Berat (ACCF/AHA Class I, Level B)

  • Indeks massa tubuh (IMT) 18,5-24,9 kg/m2
  • Lingkar pinggang < 40 inci (102 cm) untuk pria dan < 35 inci (89 cm) untuk wanita

 

Rekomendasi Manajemen Diabetes termasuk pertimbangan target HbA1c < 7% (ACCF/AHA Class IIb, Level C)

 

Rekomendasi Berhenti Merokok

  • Setiap kunjungan, sarankan pasien yang merokok untuk berhenti (ACCF/AHA Class I, Level A)
  • Hindari paparan linkungan (perokok pasif) (ACCF/AHA Class I, Level B)
  • Berikan dukungan untuk berhenti merokok (konseling, farmakoterapi, dan layanan edukasi berhenti merokok) (ACCF/AHA Class I, Level A)
terapi alternatif berhenti merokok
Health image created by Nensuria – Freepik.com

Rekomendasi Manajemen Lemak/Lipid Untuk Pencegahan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

  • Terapi statin direkomendasikan untuk pasien dengan klinis penyakit kardiovaskular aterosklerotik (ESC Class I, Level A); (ACC/AHA Class I, Level A jika berusia 21-75 tahun, ACC/AHA Class IIa, Level B jika > 75 tahun)
  • Statin menurunkan mortalitas, infark miokard, dan stroke pada orang dewasa dengan penyakit jantung koroner, meskipun penurunan mortalitas dan stroke pada pada pasien wanita memiliki data yang sangat terbatas.
  • ACCF/AHA merekomendasikan terapi statin intensitas tingi (seperti atorvastatin 80 mg/hari atau rosuvastatin 20-40 mg/hari), kecuali terdapat kontraindikasi atau peningkatan risiko efek samping terkait statin, pada pasien berusia < 75 tahun dengan klinis penyakit kardiovaskular aterosklerotik ACC/AHA Class I, Level A)
  • NICE merekomendasikan untuk memulai pemberian atorvastatin 80 mg/hari atau dosis rendah jika terdapat potensi interaksi obat atau risiko tinggi munculnya efek samping
  • Target pengobatan tidak lagi direkomendasikan oleh ACCF/AHA, ESC merekomendasikan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) < 1,8 mmol/L (< 70 mg/dL); NICE merekomendasikan penurunan > 40% untuk kolesterol non-high-density lipoprotein (non-HDL)
  • Derivat asam fibrat untuk menurunkan mortalitas kardiovaskular dan infark miokard pada pasien dengan penyakit jantung koroner
    • Gemfibrozil menurunkan risiko infark miokard dan kemungkinan stroke serta mortalitas pasien dengan penyakit jantung koroner dan dan menurunkan kadar kolesterol HDL
    • Bezafibrat tidak menunjukkan penurunan outcome klinis pada seluruh pasien penyakit jantung koroner tapi mungkin efektif untuk pasien dengan sindrom metabolik atau trigliserida ≥ 200 mg/dL

 

Rekomendasi Terkait Dengan Pemberian Obat Sebagai Pencegahan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Sekunder

Rekomendasi Terapi Anti Platelet

  • Aspirin 75-162 mg/hari direkomendasikan untuk seluruh pasien dengan PJK kecuali terdapat kontraindikasi (ACCF/AHA Class I, Level A; ESC Class I, Level A)
  • Clopidogrel 75 mg sehari sekali direkomendasikan sebagai alternatif untuk pasien yang tidak dapat mentoleransi atau alergi terhadap aspirin (ACCF/AHA Class I, Level B)
  • Durasi terapi pada pemberian dual antiplatelet therapy (DAPT) setelah pemasangan stent pada pasien dengan penyakit jantung iskemik stabil atau PJK Stabil

Rekomendasi American College of Cardiology/American Heart Association (ACC/AHA) untuk pasien dengan bare metals stents antara lain:

  • Berikan terapi inhibitor P2Y12 menggunakan clopidogrel setidaknya 1 bulan
  • Pertimbangkan DAPT menggunakan clopidogrel selama > 6 bulan pada pasien yang dapat mentoleransi DAPT tanpa komplikasi perdarahan dan yang tidak memiliki risiko perdarahan tinggi (contohnya riwayat perdaran saat mendapat DAPT, koagulopati, dan penggunaan antikoagulan oral) (ACC/AHA Class IIb, Level A)

Sedangkan pada pasien dengan pemasanganan drug eluting stents maka ACC/AHA merekomendasikan:

  • Berikan terapi inhibitor P2Y12 menggunakan clopidogrel setidaknya selama 6 bulan (ACC/AHA Class I, Level B-R)
  • Pertimbangkan DAPT menggunakan clopidogrel selama > 6 bulan pada pasien yang dapat mentoleransi DAPT tanpa komplikasi perdarahan dan yang tidak memiliki risiko perdarahan tinggi (contohnya riwayat perdaran saat mendapat DAPT, koagulopati, dan penggunaan antikoagulan oral) (ACC/AHA Class IIb, Level A)
interaksi obat yang berbahaya
Food image created by Xb100 – Freepik.com

Berbeda dengan ACC/AHA, European Society of Cardiology (ESC) merekomendasikan penggunaan DAPT sebagai berikut:

  • DAPT dengan clopidogrel dan aspirin pada umumnya direkomendasikan selama 6 bulan pada pasien dengan implantasi stent koroner, tanpa melihat jenis stent (ESC Class I, Level A)
  • Pertimbangkan DAPT untuk 3 bulan pada pasien dengan risiko perdarahan tinggi (sebagai contoh skor PRECISE DAPT ≥ 25) (ESC Class IIa, Level B)
  • Pertimbangkan melanjutkan DAPT selama > 6 bulan dan < 30 bulan pada pasien yang dapat mentoleransi DAPT tanpa komplikasi perdarahan dan risiko perdarahan rendah (tapi tromboik tinggi) (ESC Class IIb, Level A)
  • Pertimbangkan DAPT selama 1 bulan untuk pasien yang memiliki perhatian terhadap isu keamanan pemberian DAPT 3 bulan

 

Rekomendasi Inhibitor Sistem Renin-Angiotensin-Aldosterone

Baik ACCF/AHA dan ESC merekomendasikan pemberian Inhibitor angiotensin-converting enzyme (ACE) tanpa batas, kecuali terdapat kontraindikasi untuk semua pasien dengan penyakit aterosklerosis dan dengan salah satu dari (ACCF/AHA Class I, Level A; ESC Class I, Level A):

  • Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40%
  • Hipertensi
  • Diabetes
  • Penyakit ginjal kronis

 

Pertimbangkan pemberian inhibitor ACE pada semua pasien dengan penyakit aterosklerosis kardiovaskular (ACCF/AHA Class IIa, Level B).

Pemberian inhibitor ACE berhubungan dengan penurunan mortalitas, infark miokard, dan rawatan rumah sakit karena gagal jantung pada pasien PJK dengan atau tanpa disfungsi ventrikel kiri atau gagal jantung.

Angiotensin II receptor blockers (ARB) direkomedasikan untuk pasien yang tidak mentoleransi pemberian inhibitor ACE (ACCF/AHA Class I, Level A; ESC Class I, Level A jika gagal jantung, ACCF/AHA Class IIa, Level B untuk pasien lainnya).

Obat golongan aldosterone blockade direkomendasikan untuk pasien pasca infark miokard dengan seluruh kondisi berikut (ACC/AHA Class I, Level A):

  • Gagal jantung dan/atau diabetes
  • Telah mendapatkan dosis teurapetik inhibitor ACE ditambah Beta bloker
  • Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40%
  • Tidak terdapat disfungsi renal signifikan
  • Tidak hiperkalemia

 

Rekomendasi Pemberian Beta Bloker

Pemberian beta bloker direkomendasikan bila tidak terdapat kontraindikasi pada pasien dengan:

  • Gagal jantung atau riwayat infark miokard dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40% (ACCF/AHA Class I, Level A); pemberian beta bloker untuk 6 bulan dapat menurunkan mortalitas setelah infark miokard
  • Fraksi ejeksi ventrikel kiri ≤ 40% tanpa gagal jantung atau riwayat infark miokard (ACCF/AHA Class IIa, Level C)
  • Riwayat sindrom koroner akut dengan fungsi ventrikel kiri normal (ACCF/AHA Class I, Level B)
  • Semua pasien dengan penyakit koroner atau penyakit vaskular lainnya (ACCF/AHA Class IIb, Level C)

 

Rekomendasi Terapi Anti Hipertensi

Target tekanan darah < 140/90 mmHg merupakan salah satu hal yang direkomendasikan untuk pencegahan penyakit jantung pada sebagian besar pasien; pada pasien dengan PJK yang mencapai tekanan darah sistolik ≤ 130 mmHg berhubungan dengan penurunan risiko gagal jantung dan stroke tapi peningkatan risiko hipotensi.

Anti hipertensi awal yang disarankan termasuk inhibitor ACE pada pasien PJK dan beta bloker pada pasien dengan riwayat infark miokard.

 

Pedoman Terkait Pencegahan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Bagian ini memberikan link menuju pedoman klinis yang terkait dengan Panduan Pencegahan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah yang juga digunakan sebagai referensi artikel ini.

pencarian kata kunci

International guidelines

  • Global Task Force on Glycaemic Control consensus statement on intensive glucose therapy and clinical implications of recent data can be found in Int J Clin Pract 2009 Oct;63(10):1421

 

United States guidelines

  • American College of Chest Physicians (ACCP) Evidence-Based Clinical Practice Guidelines for Antithrombotic Therapy and Prevention of Thrombosis (9th ed.) recommendations on primary and secondary prevention of cardiovascular disease can be found in Chest 2012 Feb;141(2 Suppl):e637S full-text, correction can be found in Chest 2012 April 1;141(4):1129
  • guidelines related to glycemic control
  • American College of Cardiology Foundation/American Heart Association (ACCF/AHA) performance measures for primary prevention of cardiovascular disease in adults can be found in Circulation 2009 Sep 29;120(13):1296
  • National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) integrated guideline on cardiovascular health and risk reduction in children and adolescents can be found at NHLBI Oct 2012 PDF, summary can be found at NHLBI Oct 2012 PDF
  • United States Preventive Services Task Force (USPSTF) recommendation statement on behavioral counseling to promote healthful diet and physical activity for cardiovascular disease prevention in adults without cardiovascular risk factors can be found in JAMA 2017 Jul 11;318(2):167 or at USPSTF 2017 Jul, supporting systematic review can be found in JAMA 2017 Jul 11;318(2):175

 

United Kingdom guidelines

  • National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE) clinical guideline on risk assessment and reduction including lipid modification for cardiovascular disease can be found at NICE 2014 Jul:CG181 PDF, updated September 2016, summary can be found in BMJ 2014 Jul 17;349:g4356
  • National Institute for Health and Care Excellence (NICE) clinical guideline on secondary prevention in primary and secondary care for patients following myocardial infarction can be found at NICE 2013 Nov:CG172 PDF, summary can be found in BMJ 2013 Nov 13;347:f6544

 

Canadian guidelines

 

European guidelines

 

Asian guidelines

  • Joint Committee of Japan Stroke Society (JStS) guideline on management of stroke can be found at JStS 2009 PDF [Japanese 日本語]

 

Australian and New Zealand guidelines

  • Australian National Vascular Disease Prevention Alliance (NVDPA) guidelines for management of absolute cardiovascular disease risk can be found at NVDPA 2012 PDF
  • Australian consensus statement for prevention of vascular disease in persons > 50 years old from National Vascular Disease Prevention Alliance consolidates multiple evidence-based guidelines (Diabetes Australia, Kidney Health Australia, National Heart Foundation of Australia, National Stroke Foundation of Australia) can be found in Aust Fam Physician 2004 Apr;33(4):235 PDF

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Anda Juga Mungkin Suka
Menyoal Label Halal Pada Obat di Indonesia

Menyoal Label Halal Pada Obat di Indonesia

Pengukuran HbA1c pada Pasien Diabetes

Pengukuran HbA1c pada Pasien Diabetes

Alergi Obat – Pendekatan Diagnosis Pasien

Alergi Obat – Pendekatan Diagnosis Pasien

ASIA Impairment Scale: Standar Emas dalam Mengevaluasi Cedera Tulang Belakang

ASIA Impairment Scale: Standar Emas dalam Mengevaluasi Cedera Tulang Belakang

Endnote – Aplikasi Manajemen Daftar Pustaka Efisien

Endnote – Aplikasi Manajemen Daftar Pustaka Efisien

ABCD2 – Alat Skoring Penilaian Risiko Penting Stroke

ABCD2 – Alat Skoring Penilaian Risiko Penting Stroke