Apakah Posisi Tidur Yang Baik Adalah Miring Ke Sisi Kanan?

Apakah Posisi Tidur Yang Baik Adalah Miring Ke Sisi Kanan?

Tidur merupakan salah satu aktivitas yang penting dilakukan oleh setiap orang. Tidur yang cukup dan kualitas tidur yang baik pada malam hari akan memberikan dampak positif pada kesehatan. Selain durasi dan kualitas tidur, posisi tidur juga merupakan hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan manfaat terbaik tidur. Setiap orang bisa berbaring atau merebahkan diri ke atas kasur dengan posisi telungkup atau telentang, menghadap ke kiri atau ke kanan. Tapi, posisi tidur yang baik adalah miring ke sisi kanan.

 

Artikel ini akan memberikan gambaran mengapa posisi tidur yang baik adalah miring ke sisi kanan.

posisi tidur yang baik
Book image created by Freepik

Tidur Menghadap Ke Kanan Adalah Anjuran Rasulullah

Diriwayatkan dari Al-Barra’ ibn Azib, bahwa Rasulullah SWT bersabda,“Jika ingin mendatangi pembaringan mu, maka berwudhulah seperti wudhu shalat, kemudian berbaringlah dengan menyamping ke kanan, lalu bacalah: ‘Allahumma aslamtu wajhi ilaika, wa fawwadhtu amri ilaika, wa alja’tu dhahri ilaika raghbatan wa rahbatan ilaika, la malja’a wala manja minka illa ilaika, dmantu bikitabika alladzi anzalta wa binabiyyika alladzi arsalta (Ya  Allah, ku serahkan wajah ku kepada-Mu, dan kusarahkan urusan ku kepada-Mu, kurebahkan punggung ku kepada-Mu dengan penuh kecintaan dan ketakutan kepada-Mu. Tiada tempat berlindung dan keselamatan dari-Mu kecuali Engkau. Aku beriman kepada kitab-Mu yang Kau turunkan dan kepada nabi-Mu yang Kau utus)’. Apabila kau mati pada malam itu, niscaya kau tetap dalam keadaan fitrah. Jadikan semua doa itu adalah akhir dari apa yang kau ucapkan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

Mengapa Posisi Tidur Yang Baik Menghadap Ke Kanan

Secara ilmu Anatomi (ilmu yang mempelajari struktur tubuh) dan fisiologi (ilmu yang mempelajari fungsi normal tubuh) posisi menghadap ke kanan ini merupakan posisi terbaik untuk organ-organ tubuh.

bayi tersenyum saat tidur
Baby image created by Javi_indy – Freepik.com

Paru-paru misalnya, paru-paru kiri memiliki berat yang lebih ringan dibandingkan dengan paru-paru kanan, sehingga ketika posisi tidur menyamping ke kanan beban pompa jantung akan lebih ringan karena paru-paru yang berada di atas jantung adalah paru-paru kanan.

Begitu pula dengan liver (hati). Liver akan tetap pada posisinya. Liver berada pada sisi kanan tubuh dan di ikat oleh ligamen-ligamen pengikatnya agar tetap berada pada posisinya. Posisi tidur menghadap ke kanan akan membuat liver tetap pada posisinya tanpa harus membebani ligamen pengikatnya.

Pada posisi ini lambung akan berada di bagian atas. Posisi ini merupakan posisi ideal bagi lambung dalam mempercepat pengosongan makanan dan tetap stabil.

 

Kerugian dan Kekurangan Posisi Tidur Yang Lain

Kerugian yang pertama adalah posisi tidur telungkup. Posisi tidur ini dibenci Allah dan Rasullulah sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasullulah melihat seorang laki-laki yang tidur telungkup, maka Rasulullah bersabda, “Tidur semacam ini dibenci Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi).

Seseorang yang tidur telungkup maka beberapa saat kemudian akan merasa sesak napas. Hal ini terjadi karena tekanan terhadap dada sehingga dada sulit mengembang ketika menarik napas.

posisi tidur telungkup
Hand image created by Mindandi – Freepik.com

Posisi tidur telungkup juga dapat menyebabkan pembengkokan tulang belakang bagian leher. Selain itu, posisi tidur seperti ini juga dapat meletihkan jantung dan otak.

Suatu penelitian di Australia menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kematian anak-anak karena gangguan pernapasan pada anak yang tidur telungkup. Bahkan, peningkatan kematian ini hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan anak-anak yang tidur terlentang atau miring kanan atau kiri.

Adapun tidur dengan posisi telentang, dapat memaksa seseorang bernapas dengan mulutnya.

Mengapa demikian?

Alasannya karena saat telentang mulut akan terbuka lebar sebagai akibat dari pelemasan pada rahang bagian bawah.

Kondisi bernapas dengan mulut ini mengakibatkan udara pernapasan yang dihirup menjadi tidak baik. Padahal organ yang disediakan untuk pernapasan adalah hidung bukan mulut.

Bila udara pernapasan terhirup melalui hidung makan udara akan lebih dahulu disaring dari kotoran oleh bulu-bulu halus hidung. Udara pernapasan juga akan dilembabkan dan dihangatkan sehingga sangat baik untuk saluran napas dan pertukaran udara di paru-paru.

Kondisi bernapas dengan mulut akan membuat pelakunya lebih sering terserang penyakit flu dan radang pada tenggorokan. Kondisi ini juga dapat menyebabkan infeksi dan pembengkakan pada gusi karena gusi akan cenderung kering.

Tidur terlentang juga menyebabkan seseorang mengorok karena lidah akan jatuh ke belakang menghalangi nasofaring.

 

Lalu, bagaimana dengan tidur miring kiri?

Posisi tidur ini juga tidak baik. Jantung akan menerima beban yang besar dari paru-paru kanan. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi fungsi dan kinerja jantung. Apalagi pada orang lanjut usia.

Selain itu, posisi ini juga akan mengakibatkan lambung tidak stabil dan akan memperlambat proses pengosongan lambung.

 

Kesimpulan

Posisi tidur yang baik adalah miring ke sisi kanan karena sesuai dengan fungsi dan struktur tubuh. Posisi tidur ini juga dapat menghindarkan pelakunya dari ancaman berbagai penyakit.

 

Referensi:

Thayyarah N. Buku Pintar Sains dalam Al-Qur’an: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah. Jakarta: Zaman. 2013

 

 

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Artikel Terkait