Langkah Perawatan Mandiri Selama Pandemi

Pembatasan sosial berskala besar pada masa pandemi menimbulkan dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan. Bila kita mengibaratkan kondisi ini ketika kita sedang berada di dalam pesawat terbang, maka pesawat terbang yang kita tumpangi sedang mengalami turbulensi. Kita tentu ingat peragaan keselamatan oleh pramugari ketika pesawat akan lepas landas. Bila pesawat mengalami turbulensi dan tekanan udara kabin menurun maka masker oksigen akan keluar di atas kepala penumpang. Segera kenakan masker tersebut kepada diri kita sendiri sebelum membantu orang lain. Demikian pula dengan pembatasan sosial berskala besar, turbulensi yang sama sedang kita alami. Kita harus melakukan perawatan mandiri selama masa pandemi ini untuk mengatasi turbulensi karena COVID-19.

Cari Tahu Apa yang Kita Butuhkan
Cari Tahu Apa yang Kita Butuhkan untuk Perawatan Mandiri (sumber: pixabay.com)

Kita bukan hanya perlu perawatan pribadi tapi juga perawatan fisik dan perawatan masalah kesehatan mental. Petugas medis dan petugas kesehatan adalah garda terdepan apabila masyarakat telah mengalami sakit dan memunculkan gejala COVID-19. Mereka telah berkorban dan melaksanakan tugasnya dengan baik.

 

Pada masa dengan tekanan tingkat stres yang berat dan berlebihan ini. Perubahan informasi seputar bagaimana virus corona baru (SARS-CoV-2) ini menginfeksi manusia juga menambah beban pada layanan kesehatan. Termasuk beban bagaimana sebenarnya penatalaksanaan pasien dengan COVID-19.

 

Bila kita melihat dari sisi lain maka masyarakat sebenarnya adalah garda terdepan dalam mencegah dan mengatasi pandemi. Meskipun demikian, masyarakat adalah orang yang juga mengalami tingkat stres yang sangat berat selama masa pandemi.

 

Pada kesempatan ini, kami memberikan 6 langkah perawatan mandiri yang dapat membantu mengatasi stres atau ketakutan di tengah pandemi.

 

Langkah-langkah ini merupakan ringkasan dan terjemahan berdasarkan artikel dengan judul 6 self-care steps for a pandemic — always important, now essential.

 

Langkah Perawatan Mandiri Pertama: Kita Harus Menyadari Bahwa Kita Sedang Mengalami Turbulensi

Sebelum kami membahas langkah pertama perawatan mandiri pada masa pandemi ini ada baiknya teman-teman membaca artikel yang kami tulis terkait stres pada masa pandemi. Artikel tersebut dapat teman-teman lihat melalui tautan di bawah ini.

 

Hindari Stres Saat Wabah

 

Dokter Ben Crocker, pakar gaya hidup sehat, menyatakan bahwa kondisi tidak boleh berkumpul dan berdekatan ini (physical distancing) berdampak besar pada masyarakat. Larangan untuk berdekatan, berkumpul, dan pembatasan sosial berskala besar, kehilangan pekerjaan, dan kehilangan rutinitas menyebabkan tekanan luar biasa baik secara fisik maupun psikologis.

 

Oleh karena itu, dr. Crocker menyarankan agar kita lebih memahami tubuh kita. Alih-alih selalu mencari informasi apa yang sebenarnya terjadi seperti berapa jumlah kasus positif, berapa jumlah kematian, dan berapa jumlah kasus yang sembuh, kita sebaiknya meluangkan waktu untuk memikirkan apa yang sebenarnya dibutuhkan tubuh dan pikiran kita.

 

Pada masa ketakutan dan kepanikan ini kita cenderung mengabaikan untuk mengakui hilangnya pemikiran terhadap “apa yang sebenarnya kita butuhkan?”. Mayoritas dari kita akan cenderung berpikir kapan dapat kembali bertamasya keluar kota, kapan dapat kembali berkumpul dengan teman-teman, kapan dapat kembali beribadah dengan tenang, dan pikiran negatif lainnya.

 

Maka, mari kita tanyakan pada saat ini apa yang dibutuhkan tubuh, mental, dan emosi kita. Jadwalkan waktu khusus untuk upaya menenangkan pikiran dan berusaha menghentikan pemikiran negatif. Termasuk berandai-andai tentang kapan wabah ini akan berakhir.

 

Langkah Perawatan Mandiri Kedua: Konsumsi Makanan Sehat

Ilustrasi Buah dan Sayur
Ilustrasi Buah dan Sayur (sumber: pixabay.com)

Pertama, yang harus kita pahami bersama adalah makanan sehat tidak harus makanan yang mahal.

 

Makanan sehat yang paling dibutuhkan selama masa wabah ini adalah buah dan sayur. Pada masa ini, sangat disarankan untuk melakukan aktivitas bercocok tanam yang dapat kita lakukan di rumah.

 

Tabulampot alias tanaman buah dalam pot contohnya. Tabulampot merupakan metode menanam pohon buah di dalam pot.  Aktivitas ini sangat cocok pada kondisi pembatasan untuk tidak keluar rumah seperti saat ini.

 

Helen Delichatsios, seorang dokter pakar nutrisi menyatakan bahwa pada kondisi wabah seperti ini sangat penting untuk memberikan tubuh kita asupan nutrisi dan makanan sehat. Nutrisi dan makanan sehat dapat membantu mengurangi beban pikiran dan mental. Selain itu, konsumsi makanan sehat akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat menghindarkan diri dari penyakit atau memulihkan tubuh lebih cepat ketika sakit.

 

Dokter Anne Thorndike, pakar kardiometabolik yang membantu banyak orang dengan penyakit jantung untuk mengubah pola makan dan hidup sehat menyatakan bahwa kita akan semakin sering di rumah maka seharusnya kita dapat mencoba untuk memasak makanan sehat. Rencanakan untuk berbelanja bahan makanan sehat dan cobalah resep makanan sehat tertentu selama #dirumahsaja. Sayuran dan buah merupakan pilihan terbaik untuk mendapatkan nutrisi yang optimal bagi tubuh.

 

Bila teman-teman kesulitan untuk mendapatkan resep makanan sehat yang murah dan mudah. Maka, kami menyarankan teman-teman untuk membuka situs resep dan pengolahan makanan terbesar di Indonesia melalui tautan di bawah ini.

 

https://www.yummy.co.id

 

Mereka juga menyediakan aplikasi berisi resep dan langkah memasak yang mudah dan sehat baik untuk ponsel berbasis android atau iOS.

 

Jangan Tidur Saja

Perawatan Mandiri dengan Aktivitas Fisik
Perawatan Mandiri dengan Aktivitas Fisik (sumber: pixabay.com)

Physical distancing ini mengharuskan kita untuk tetap berada di rumah. Tapi, jangan biarkan tubuh kita hanya terbaring di atas kasur. Gunakan waktu luang yang tersedia untuk berolahraga atau sekedar jalan atau jogging mengelilingi rumah kita.

 

Selain itu, kita juga dapat melakukan beberapa tindakan sederhana seperti mengecat kamar, merawat bunga, memotong rumput, atau mulai kegiatan tabulampot agar tubuh kita tetap aktif secara fisik.

 

Alangkah lebih baik untuk menetapkan kegiatan aktivitas fisik rutin yang dapat kita lakukan setiap hari. Misalnya, melakukan skipping sebanyak 100 kali pada pukul 5 sore setiap hari. Aktivitas fisik ini jauh lebih baik dibandingkan hanya tidur berbaring di rumah.

 

Bila bosan dengan sekedar jogging atau skipping maka teman-teman dapat mencoba aplikasi berikut ini agar dapat melakukan aktivitas fisik rutin di rumah.

 

7 Minute Workout

 

Tubuh Kita Butuh Istirahat

Perawatan Mandiri dengan Istirahat cukup
Perawatan Mandiri dengan Istirahat cukup (sumber: pixabay.com)

Berapa jam sehari kita tidur sebelum wabah corona virus ini terjadi?

 

Sebagian besar dari kita tidak menjalani pola tidur yang cukup baik. Padahal pola tidur yang baik dibutuhkan organ tubuh untuk istirahat dan mempersiapkan tubuh kita untuk aktivitas pada besok hari.

 

Selama masa pembatasan sosial dan fisik ini maka usahakan tidur selama 8 jam. Durasi tidur tersebut akan memberikan banyak manfaat dan mempersiapkan kondisi tubuh terbaik untuk melaksanakan aktivitas keesokan harinya.

 

Usahakan tidur nyenyak selama 8 jam tersebut sebab durasi tidur yang lama saja tidak cukup. Dibutuhkan aktivitas tidur yang berkualitas. Lalu, bagaimana bila teman-teman sulit untuk terlelap karena perubahan aktivitas selama masa wabah ini?

 

Cara sederhana yang paling sering kami rekomendasikan kepada pasien dengan gangguan tidur adalah dengan merendam kaki pada larutan garam hangat setengah jam atau satu jam sebelum tidur. Cara ini cukup efektif untuk mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.

 

Tetap Melakukan Kontak Sosial

Tetap Terkoneksi Secara Sosial
Tetap Terkoneksi Secara Sosial (sumber: pixabay.com)

Salah satu cara kontak sosial yang sederhana adalah dengan melakukan online meeting atau bermain game secara online dan virtual.

 

Meskipun banyak yang menuliskan dampak bahaya dari Zoom. Zoom merupakan salah satu aplikasi online meeting yang paling banyak digunakan. Zoom menjadi salah satu aplikasi pilihan agar kita tetap melakukan kontak sosial.

 

Cobalah untuk melakukan berbagai aktivitas yang dapat dilakukan bersama keluarga dengan menggunakan berbagai aplikasi meeting online.

 

Salah satu yang paling mudah adalah dengan bermain game bersama. Misalnya, memainkan game Warewolf secara online atau cobalah untuk melakukan makan malam bersama atau bernyanyi bersama dengan aplikasi online meeting.

 

Langkah Perawatan Mandiri Terkahir: Kelola Stres

Pikiran Negatif membuat Sedih
Pikiran Negatif membuat Sedih (Sumber: pixabay.com)

Seperti yang telah kami sampaikan pada awal artikel ini bahwa kami telah menulis artikel terkait dengan stres ini yang dapat teman-teman baca melalui tautan berikut:

 

Hindari Stres Saat Wabah

 

Namun, tahukah teman-teman bahwa semua yang teman-teman baca terkait langkah perawatan mandiri selama pandemi di atas hingga pada bagian ini dapat membantu teman-teman untuk mengurangi tingkat stres.

 

Makanan sehat, aktivitas fisik rutin, dan cukup tidur merupakan hal yang paling efisien untuk mengelola dan mengurangi tingkat stres.

 

Salah satu langkah mengelola stres lainnya adalah tetap berusaha berpikiran positif. Bersyukur dan bersabar terhadap segala cobaan yang sedang kita hadapi bersama saat ini merupakan hal yang sangat baik untuk kesehatan mental kita.

 

Kesimpulan

Apa pun yang terjadi di luar rumah kita selama masa pandemi ini maka itu berdampak terhadap diri kita. Cobalah untuk memikirkan apa yang sebenarnya tubuh kita butuhkan.

 

Lakukan langkah langkah perawatan mandiri yang kami sarankan di atas sehingga dapat mengurangi tingkat stres teman-teman dan membuat kita menjadi lebih sehat.

 

Tetaplah bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan dan bersabar terhadap seluruh cobaan yang sedang kita hadapi.

 

Semoga wabah ini segera berakhir dan kita dapat beraktivitas kembali seperti semula tanpa pembatasan sosial dan pembatasan fisik.

 

Referensi

[su_spoiler title=”Klik di Sini“]

Artikel ini diterjemahkan dan diringkas berdasarkan artikel pada:

6 self-care steps for a pandemic — always important, now essential

Dengan berbagai perubahan

[/su_spoiler]

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Menggapai Impian Meski Langkah Kadang Berat

Menggapai Impian Meski Langkah Kadang Berat

Mengatasi Burnout dengan Lima Pilar Manajemen Burnout ala Emily Ballesteros

Mengatasi Burnout dengan Lima Pilar Manajemen Burnout ala Emily Ballesteros

Overclaim pada Produk Kesehatan

Overclaim pada Produk Kesehatan

Tips Mengatasi Mata Lelah Saat Ujian SKD CPNS 2024

Tips Mengatasi Mata Lelah Saat Ujian SKD CPNS 2024

Persiapan Agar Tetap Fit Saat Ujian Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2024

Persiapan Agar Tetap Fit Saat Ujian Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2024

Tips Tetap Sehat di Tengah Perubahan Cuaca yang Tak Menentu

Tips Tetap Sehat di Tengah Perubahan Cuaca yang Tak Menentu