Penyakit Asam Lambung & Pengobatan Rumahannya

Seorang pasien wanita berusia 30 tahun berobat ke puskesmas karena perasaan sakit pada dada bagian tengah. Pasien mendeskripsikan sakit sebagai perasaan terbakar. Sakit ini sering dirasakan oleh pasien terutama bila mengonsumsi makanan yang terlalu banyak atau makanan pedas. Keluhan ini sudah muncul selama 2 tahun, tetapi tidak kunjung membaik. Pasien juga sering bersendawa dan merasakan asam pada mulut. Pasien sering mengonsumsi antasida, tetapi hanya meredakan gejala sebentar. Menurut pengakuan pasien, dokter spesialis menyatakan pasien mengalami penyakit asam lambung.

Ilustrasi panas dan sakit pada dada bagian tengah
Ilustrasi panas dan sakit pada dada bagian tengah (pixabay.com)

Apakah teman-teman ada yang mengalami gejala atau keluhan yang sama dengan ilustrasi kasus di atas?

 

Atau teman-teman punya riwayat atau baru saja dinyatakan mengalami penyakit asam lambung oleh dokter?

 

Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas apa itu penyakit asam lambung dan bagaimana kita dapat mengenalinya?

 

Kami juga akan memaparkan apa pengobatan rumahan yang dapat kita lakukan bila sewaktu-waktu kondisi ini terjadi tiba-tiba saat tidak tersedia obat di rumah.

 

Sebagai langkah awal mari kita mengenal apa itu asam lambung.

 

Sebelumnya, bila teman-teman berkenan, silakan simak penjelasan kami mengenai penyakit asam lambung melalui video berikut ini:

Apa itu Asam Lambung?

Asam lambung di dalam lambung
Asam lambung di dalam lambung (servier.com)

Lambung adalah salah satu organ terpenting dalam sistem pencernaan kita. Organ ini juga menjadi organ pencernaan yang dapat dilatasi (melebar) paling besar di antara organ pencernaan lainnya.

 

Lambung kita berada tepat setelah kerongkongan (esofagus) dan setelah lambung maka ada usus halus. Organ ini berotot dan berongga sehingga memungkinkan untuk mengolah makanan di dalamnya.

 

Gambar di bawah ini menunjukkan struktur lambung kita.

Bagian-bagian Lambung
Bagian-bagian Lambung (https://www.scientificanimations.com / CC BY-SA)

Dalam lambung terdapat asam lambung. Asam lambung adalah asam kuat. Senyawa hidrogen klorida (HCl) adalah asam lambung itu sendiri dengan pH atau tingkat keasamaan sekitar 1. Tingkat keasamaan ini dapat melelehkan besi sekalipun.

Asam HCl
Asam HCl (public domain)

Asam lambung kita dihasilkan melalui sel Parietal pada dinding lapisan dalam rongga lambung.

 

Sel Parietal akan membentuk asam lambung dengan memanfaatkan ion H+ dan Cl- pada tubuh kita.

Sel Parietal Penghasil Asam Lambung
Sel Parietal Penghasil Asam Lambung (Boumphreyfr / CC BY-SA)

Selain itu, lambung juga terdiri dari otot dengan 3 arah berbeda, yaitu:

  • Oblique (miring) yang hanya ada pada lambung tidak pada saluran cerna lain.
  • Sirkular (melingkar), dan
  • Longitudinal (membujur)
Struktur otot lambung
Struktur otot lambung (Servier.com)

Otot-otot tersebut bertanggung jawab atas gerakan lambung untuk memecah makanan menjadi komponen yang lebih kecil.

 

Komponen makanan yang masuk ke dalam lambung melalui kerongkongan atau esofagus disebut sebagai Bolus. Sementara Chyme adalah istilah untuk menyebut bubur makanan yang keluar dari lambung menuju usus halus.

 

Lambung akan mengeluarkan Chyme secara perlahan. Ada kalanya karena produksi asam lambung terlalu berlebihan atau karena katup bagian atas lambung sudah tidak berfungsi dengan baik maka asam lambung naik ke atas.

 

Kondisi ini yang kita sebut sebagai penyakit asam lambung.

 

Apa itu Penyakit Asam Lambung?

Penyakit Asam Lambung (GERD)
Penyakit Asam Lambung (GERD) (servier.com)

Penyakit asam lambung adalah kondisi asam lambung naik ke atas kerongkongan. Kondisi ini dapat mengiritasi dinding bagian dalam lumen atau rongga kerongkongan.

 

Heartburn merupakan istilah lain untuk penyakit asam lambung. Seperti ilustrasi pada bagian awal, pasien yang mengalami heartburn mendeskripsikan kondisinya sebagai sakit atau perasaan terbakar pada dada bagian tengah.

 

Heartburn dapat terjadi sesekali. Namun, bila heartburn terjadi lebih dari 2 kali dalam satu minggu pada beberapa minggu dalam setahun, maka kemungkinan besar kondisi ini telah menjadi GERD.

 

GERD adalah singkatan dari gastroesophageal reflux disease atau penyakit refluks lambung-kerongkongan.

Ilustrasi GERD
Ilustrasi GERD (BruceBlaus / CC BY-SA)

Penyakit GERD dapat menyebabkan kerusakan permanen pada dinding saluran cerna. Bahkan pada kondisi yang berat dapat pula menimbulkan komplikasi hingga ke bagian tenggorokan, hidung, bahkan kepala.

 

Video di bawah ini menunjukkan dengan lebih jelas apa yang terjadi pada kondisi GERD.

 

Lalu, apa penyebab penyakit asam lambung atau GERD ini?

 

Apa Penyebab Penyakit Asam Lambung?

Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, bahwa lambung memiliki lapisan otot sirkular (melingkar). Pada bagian perbatasan kerongkongan bagian bawah dan lambung, otot sirkular ini membentuk sebuah katup.

Katup ini berfungsi untuk mencegah bolus (makanan) yang telah masuk lambung kembali ke atas (kerongkongan).

 

Lower Esophageal Sphincter (LES) adalah sebutan untuk katup tersebut. Katup LES akan terbuka bila ada makanan yang akan masuk lambung. Kemudian menutup agar menjaga asam lambung dan makanan tetap berada dalam lambung.

 

Bila Katup LES tidak menutup sepenuhnya, maka asam lambung akan naik ke kerongkongan dan menyebabkan penyakit asam lambung.

 

Asam yang mengiritasi kerongkongan akan menyebabkan perasaan mual dan mulas. Bila mencapai tempat refleks muntah pada bagian tenggorokan maka dapat menimbulkan muntah.

 

Terdapat beberapa hal yang menyebabkan penutupan katup LES tidak sempurna, yaitu:

  • Masalah pada saraf yang mengontrol otot sirkular
  • Masalah tegangan otot (tonus) pada otot sirkular
  • Kelemahan otot sirkular
  • Peningkatan tekanan tidak normal pada lambung
  • Peningkatan periode istirahat (relaksasi) otot
  • Tekanan dalam rongga perut atau abdomen meningkat sehingga mendorong asam lambung ke atas

 

Namun, masalah-masalah di atas tidak selalu memunculkan penyakit asam lambung. Terdapat berbagai faktor lain yang memungkinkan kita terkena penyakit ini.

 

Faktor-faktor tersebut memungkinkan seseorang lebih mudah mengalami penyakit terkait lambung ini.

 

Mari kita kenali faktor-faktor tersebut!

 

Apa Faktor Risiko Penyakit Asam Lambung?

Terdapat beberapa hal yang memungkinkan kita lebih berpeluang mengalami penyakit asam lambung, termasuk mengalami penyakit asam lambung kronis. Faktor-faktor tersebut antara lain:

  • Kegemukan dan obesitas
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol
  • Berolahraga atau beraktivitas berat sesaat setelah makan
  • Berbaring, membungkuk, atau mengejan sesaat setelah makan
  • Kehamilan
  • Riwayat operasi perut sebelumnya
  • Kencing manis atau diabetes mellitus
  • Skleroderma (penyakit autoimun yang menyebabkan pengerasan atau penebalan jaringan ikat)
  • Gangguan sistem saraf tertentu
  • Pemasangan selang makan (nasogastric tube/NGT)

 

Selain itu, terdapat pula beberapa makanan dan minuman yang menyebabkan kemunculan gejala penyakit asam lambung seperti:

  • Produk makanan dan minuman yang mengandung kafein (misalnya cokelat, kopi, dan teh)
  • Minuman bersoda atau berkarbonasi
  • Buah jeruk
  • Gorongan
  • Makanan pedas
  • Makanan dengan bahan utama mengandung banyak tomat seperti pizza, saus, atau saus spageti.

 

Di samping itu, terdapat pula obat dan suplemen sebagai penyebab gejala penyakit ini, yaitu:

  • Antikolinergik
  • Penyekat saluran kalsium
  • Obat asma seperti teofilin, inhaler, atau obat asma lainnya
  • Sildenafil
  • Bifosfonat

 

Lalu, bagaimana kita dapat mengenali kondisi ini adalah penyakit yang sedang kita alami?

 

Apa Saja Gejala Penyakit Asam Lambung?

Ilustrasi Sakit Perut
Ilustrasi Sakit Perut (pixabay.com)

Heartburn atau perasaan sakit pada dada bagian tengah seperti terbakar adalah gejala utama penyakit asam lambung. Kondisi ini sering muncul setelah makan berlebihan atau langsung tidur setelah banyak makan. Gejala ini dapat bertahan beberapa menit atau beberapa jam.

 

Kondisi ini merupakan salah satu penyakit saluran cerna yang sering terjadi dan bisa terjadi pada bayi, anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Beberapa gejala lainnya antara lain:

  • Rasa terbakar atau nyeri pada ulu hati dan bergerak ke atas (tenggorokan)
  • Regurgitasi atau perasaan bahwa makanan kembali ke atas
  • Rasa asam atau pahit di tenggorokan bahkan hingga ke mulut (mirip seperti ilustrasi kasus di atas)
  • Sering bersendawa
  • Perut kembung

 

Kondisi penyakit asam lambung kronis atau berulang dapat menyebabkan gejala lain seperti:

  • Sakit tenggorokan
  • Suara serak
  • Radang tenggorokan kronis
  • Batuk kronis
  • Merasakan ada gumpalan di tenggorokan
  • Merasa ada gumpalan di tenggorokan
  • Bangun dengan sensasi tersedak makanan
  • Kesulitan menelan

 

Di samping itu, komplikasi jangka panjang GERD dapat berupa:

  • Peradangan atau jaringan parut pada kerongkongan atau esofagitis
  • Perdarahan di kerongkongan
  • Penyempitan esofagus atau striktur esofagus
  • Masalah gigi yang terjadi karena pengaruh asam lambung terhadap lapisan email gigi
  • Serangan asma kambuh
  • Muntah darah
  • Kotoran menjadi hitam atau lengket seperti ter
  • Kondisi pra kanker yang dapat berujung kepada kanker esofagus
  • Barrett esofagus, luka berulang pada kerongkongan yang juga menjadi risiko kanker kerongkongan
  • Kanker esofagus

 

Kemungkinan yang dapat terjadi penyakit asam lambung dapat sembuh total atau penyakit asam lambung bisa mematikan. Terutama untuk kasus yang menyebabkan komplikasi seperti perdarahan saluran cerna bagian atas.

 

Lalu, kapan kita harus ke dokter bila merasakan gejala di atas dan kapan bisa melakukan pengobatan sendiri di rumah?

 

Kita sebaiknya memeriksakan diri ke dokter jika mengalami keluhan gejala di atas sebanyak 2 kali dalam seminggu. Tanpa disertai dengan gejala lain seperti:

  • Demam
  • Sesak napas
  • Keluar darah hitam atau darah segar
  • Kondisi penyakit kronis lain yang kami jelaskan di atas

 

Selanjutnya, mari kita memahami bagaimana dokter dapat mendiagnosis penyakit ini.

 

Bagaimana Dokter Mendiagnosis Kondisi Ini?

Dokter akan bertanya gejala dan riwayat kesehatan kita untuk mendiagnosis kondisi ini. Penyakit asam lambung atau GERD dapat terdiagnosis berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan tubuh kita.

 

Dokter mungkin memberikan obat untuk diagnosis. Bila gejala-gejala GERD reda dengan pemberian obat maka hal ini mengkonfirmasi diagnosis GERD.

 

Pemeriksaan lebih lanjut terkadang perlu dilakukan. Dokter mungkin akan melakukan tindakan antara lain:

  • Endoskopi saluran cerna bagian atas
  • Manometri untuk menguji tonus atau kekuatan otot LES
Contoh Hasil Manometri pada Esofagus
Contoh Hasil Manometri pada Esofagus (Samir at the English language Wikipedia / CC BY-SA)

Mari kita pelajari bagaimana pengobatan rumahan penyakit asam lambung ini.

 

Bagaimana Pengobatan Rumahan Penyakit Asam Lambung?

Penyakit asam lambung merupakan kondisi akut. GERD adalah penyakit asam lambung kronis. Apapun penyebabnya, baik akut maupun kronik, gejala penyakit ini akan membuat kita tidak nyaman.

 

Apa yang dapat kita lakukan di rumah bila gejala penyakit ini muncul?

 

Kami akan membahas beberapa teknik cepat untuk menghilangkan gejala tersebut. Teknik yang akan kami bahas antara lain:

  1. Gunakan pakaian longgar
  2. Berdiri tegak
  3. Meninggikan posisi tubuh bagian atas
  4. Mencampur soda kue (baking soda) dengan air
  5. Mengonsumsi jahe
  6. Menggunakan cuka apel
  7. Mengunyah permen karet
  8. Jauhi asap rokok
  9. Konsumsi obat bebas atau obat bebas terbatas

 

Mari kita bahas satu persatu!

 

  1. Memakai Pakaian Longgar

Gejala penyakit ini akan muncul ketika isi lambung termasuk asam lambung naik ke kerongkongan. Kondisi ini memungkinkan asam lambung membakar dinding kerongkongan.

 

Dalam beberapa kasus, gejala muncul karena kita menggunakan pakaian yang terlalu ketat. Pakaian jenis ini dapat menekan perut dan meningkatkan tekanan dalam perut.

 

Jika hal ini yang menjadi penyebab gejala muncul maka yang harus kita lakukan adalah melonggarkan pakaian. Termasuk melonggarkan ikat pinggang, celana, gaun, atau pakaian apapun yang terlalu ketat.

 

  1. Berdiri Tegak

Postur tubuh kita juga dapat menyebabkan kemunculan gejala mulas. Jika, kita duduk atau berbaring, lalu perasaan gejala penyakit asam lambung muncul maka cobalah untuk berdiri. Jika kita mampu maka cobalah berdiri dengan posisi yang lebih tegak.

 

Postur tubuh yang tegak akan membuat peningkatan tekanan pada katup LES. Seperti yang telah kami jelaskan di atas, LES adalah katup berbentuk cincin pada perbatasan kerongkongan dan lambung yang mencegah naiknya asam lambung ke kerongkongan.

 

  1. Tinggikan Posisi Tubuh Bagian Atas

Posisi berbaring dapat memperburuk gejala yang muncul. Bila kita butuh tidur, tetapi gejala penyakit lambung masih muncul maka kita harus meninggikan posisi tidur.

 

Menurut Mayo Clinic, menambahkan bantal ekstra dan membuat kepala lebih tinggi biasanya tidak cukup untuk mengatasi gejala. Sebaiknya, tinggikan tubuh mulai dari bagian pinggang ke atas.

 

Jika kita memiliki tempat tidur yang dapat disesuaikan maka kita dapat mengatur agar posisi pinggang ke atas lebih tenggak. Jika kita tidak memilikinya, maka kita dapat menggunakan bantal badan.

 

Bantal badan ini memiliki desain segitiga sehingga kita dapat menegakkan posisi badan lebih tinggi. Bantal jenis ini disebut juga sebagai bantal untuk penderita GERD.

 

  1. Campurkan Baking Soda dengan air untuk meredakan penyakit asam lambung

Tanpa kita sadari, kita memiliki obat untuk penyakit maag di dapur kita. Soda kue atau baking soda adalah salah satu bahan dapur yang dapat meredakan gejala mulas dengan menetralkan asam lambung.

 

Cara menggunakannya adalah dengan melarutkan satu sendok teh baking soda ke dalam segelas air, lalu minum air secara perlahan.

 

Kita harus meminum satu gelas air tersebut secara perlahan agar gejala yang muncul tidak tambah memberat.

 

  1. Mengonsumsi Jahe untuk Meredakan Penyakit Asam Lambung

Teh Jahe
Teh Jahe (pixabay.com)

Jahe adalah bahan dapur lainnya yang dapat meredakan gejala asam lambung. Bumbu dapur ini telah digunakan selama berabad-abad untuk meredakan gejala mulas dan mual.

 

Cara penggunaannya juga cukup sederhana. Kita cukup membuat teh jahe tanpa gula atau merendam jahe pada air panas. Lalu, kita minum perlahan setelah dingin atau hangat.

 

Kita juga dapat menambahkan sedikit banyak jahe parut atau jahe potong dadu ke dalam resep masakan favorit kita untuk mengatasi gejala sakit maag.

 

  1. Meredakan Penyakit Asam Lambung Menggunakan Cuka Apel

Cuka sari apel adalah obat rumahan yang dapat mengatasi perasaan mulas dan mual karena dapat menetralkan asam lambung.

 

Sebuah penelitian menyarankan bahwa minum cuka apel yang telah diencerkan setelah makan dapat meringankan gejala penyakit asam lambung pada sebagian orang. Namun, penelitian ini tidak mencapai tingkat signifikansi statistik sehingga masih butuh lebih banyak penelitian.

 

Jika kita memilih untuk mencoba cuka apel dalam mengatasi gejala mulas karena asam lambung encerkan satu sendok cuka apel dengan segelas air. Kemudian, minum larutan tersebut setelah makan.

 

  1. Mengunyah Permen Karet untuk Meredakan Penyakit Asam Lambung

Menurut penelitian pada tahun 2014, mengunyah permen karet setengah jam setelah makan dapat membantu mengurangi gejala asam lambung.

 

Gerakan mengunyah permen karet akan merangsang produksi air liur. Kondisi ini dapat membantu kerongkongan untuk memproduksi lebih banyak mukus dan membersihkan asam lambung dari kerongkongan.

 

  1. Hindari Asap Rokok

Kita pasti haru bahwa merokok dan asap rokok memberikan dampak buruk terhadap kesehatan. Namun, tahukah kita bahwa asap rokok dapat menyebabkan munculnya gejala penyakit asam lambung?

 

Jika kita seorang perokok dan mengalami gejala penyakit ini maka sebaiknya hindari untuk merokok pada saat itu.

 

Merokok mungkin menjadi salah satu pilihan untuk menenangkan diri ketika seseorang merasa tidak nyaman, tetapi merokok tidak akan menghilangkan perasaan yang tidak nyaman karena asam lambung.

 

Malah perasaan terbakar pada dada atau ulu hati akan bertambah parah bila kita merokok.

 

  1. Konsumsi Obat untuk Mengatasi Penyakit Asam Lambung

Kita dapat mempersiapkan atau menyimpan obat bebas dan obat bebas terbatas untuk mengatasi penyakit ini. Terdapat 3 golongan obat yang dapat kita konsumsi di rumah untuk mengatasi penyakit karena asam lambung, yaitu:

  • Antasida
  • Penghambat H2 (Misalnya, Ranitidin, Famotidin, Simetidin)
  • Penghambat Pompa Proton/PPI (Misalnya, Omeprazole, Lansoprazole, Esomeprazol, Pantoprazole)

 

Obat golongan Penghambat H2 dan PPI mengurangi jumlah pengeluaran asam lambung yang dapat mencegah dan mengurangi gejala penyakit maag atau penyakit asam lambung. Sementara antasida dapat menetralkan asam lambung.

 

Kesimpulan

Ketika penyakit asam lambung terjadi maka kita dapat melakukan langkah pengobatan rumahan untuk mengurangi gejala awal. Untuk pencegahan, kita dapat melakukan pola hidup sehat.

 

Menyesuaikan kebiasaan makan harian juga dapat membantu mencegah timbulnya gejala sakit maag. Beberapa tindakan yang dapat kita lakukan antara lain:

  • Menghindari pemicu mulas seperti makanan berlemak, bergas, dan pedas
  • Makan setidaknya 3 jam sebelum tidur
  • Hindari berbaring setelah makan
  • Menjaga berat badan agar tetap normal dan sehat

 

Jika kita mengalami gejala penyakit asam lambung lebih dari 2 atau 3 kali dalam seminggu maka segera periksakan diri ke dokter. Dalam beberapa kasus yang berat, kita juga harus mencari pertolongan medis terdekat.

 

Dokter akan meresepkan beberapa obat atau melakukan pemeriksaan lainnya untuk menentukan penyebab pasti dari kondisi ini.

 

Referensi

[su_spoiler title=”Klik di Sini“]

[/su_spoiler]

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?