[av_textblock size=” font_color=” color=”] Resusitasi cairan bertujuan untuk memulihkan dan mempertahankan volume intravaskular agar tercapai perfusi jaringan yang memadai sebagai bagian dari strategi resusitasi hemodinamik kompleks pada pasien yang menunjukkan tanda-tanda dekompensasi kardiovaskular.
Cairan yang digunakan untuk resusitasi dapat dikategorikan sebagai cairan kristaloid atau koloid berdasarkan konten molekul serta diperlakukan dan digunakan seperti obat intravena lainnya.
Organisasi profesi umumnya setuju pada cairan kristaloid untuk resusitasi cairan IV yang direkomendasikan untuk penatalaksanaan awal (SCCM kelas 1B; ABC-T kelas 1B; KDIGO Level 2, Grade B)
Pati Hidroksietil tidak dianjurkan karena resiko gagal ginjal akut (SCCM kelas 1B)
Beberapa organisasi menyarankan albumin 4% -5% dipertimbangkan pada pasien dengan sepsis berat atau syok septik yang membutuhkan sejumlah besar kristaloid (SCCM kelas 2C)
[av_tab_container position=’sidebar_tab sidebar_tab_left’ boxed=’border_tabs’ initial=’1′]
[av_tab title=’Update 1′ icon_select=’no’ icon=’ue800′ font=’entypo-fontello’]
Review dari manajemen cairan pada pasien dengan sakit kritis.
[/av_tab]
[av_tab title=’Update 2′ icon_select=’no’ icon=’ue800′ font=’entypo-fontello’]
Pedoman Eropa pada manajemen pendarahan dan koagulopati akibat trauma: Edisi keempat.
[/av_tab]
[av_tab title=’Update 3′ icon_select=’no’ icon=’ue800′ font=’entypo-fontello’]
Koloid dapat meningkatkan risiko cedera ginjal akut dan terapi pengganti ginjal, tetapi mungkin tidak meningkatkan mortalitas dibandingkan dengan kristaloid pada pasien yang membutuhkan penggantian volume vaskular.
Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.