Panduan Menjaga Kesehatan Mental di Tahun 2023

Pandemi COVID-19 telah berdampak signifikan pada kesehatan mental di seluruh dunia. Banyak orang merasa stres, cemas, khawatir, atau bahkan depresi akibat perubahan besar dalam gaya hidup dan pekerjaan mereka, isolasi sosial, ketidakpastian masa depan, dan kematian orang yang dicintai.

Ilustrasi Gangguan Kesehatan Mental
Ilustrasi Gangguan Kesehatan Mental

Beberapa kisah tentang kesehatan mental pasca COVID-19 antara lain:

 

Kenaikan kasus kecemasan dan depresi

Banyak orang telah melaporkan mengalami kecemasan dan depresi yang lebih tinggi selama pandemi ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lebih banyak orang yang mengalami masalah kesehatan mental selama pandemi COVID-19 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

 

Isolasi sosial dan peningkatan stres

Pandemi COVID-19 telah memaksa banyak orang untuk mengisolasi diri mereka dari keluarga dan teman-teman mereka. Beberapa orang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan isolasi sosial ini dan merasa sangat kesepian dan stres karena kurangnya dukungan sosial.

 

Peningkatan kekerasan dalam rumah tangga

Beberapa negara melaporkan peningkatan kekerasan dalam rumah tangga selama pandemi COVID-19. Kondisi ini dapat memicu rasa takut, kecemasan, dan depresi pada orang yang terlibat.

 

Tekanan finansial

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan atau mengalami penurunan pendapatan. Tekanan finansial ini dapat memicu stres dan kecemasan pada seseorang, terutama jika mereka memiliki tanggungan atau harus memenuhi kebutuhan sehari-hari yang penting.

 

Peningkatan konsumsi alkohol dan narkoba

Beberapa orang mungkin mencoba untuk mengatasi stres dan kecemasan yang mereka alami selama pandemi COVID-19 dengan menggunakan alkohol atau narkoba. Namun, penggunaan zat-zat ini dapat memperburuk kesehatan mental dan fisik mereka.

 

Untuk mengatasi masalah kesehatan mental pasca COVID-19, banyak orang dapat mencari dukungan dari keluarga dan teman-teman mereka, mengikuti terapi atau konseling, atau mencari dukungan dari organisasi atau lembaga yang menyediakan layanan kesehatan mental. Selain itu, menjaga pola makan sehat, tidur yang cukup, dan berolahraga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental dan fisik.

 

Pada artikel ini pembaca dapat menemukan panduan untuk menjaga kesehatan mental pasca COVID-19 dan meningkatkannya dalam tahun 2023 ini.

 

Sebelum membahas lebih lanjut tentang panduan kesehatan mental ini. Sebaiknya kita mengenal lebih dekat apa yang dimaksud dengan kesehatan mental.

 

Definisi dan Makna Kesehatan Mental

Kesehatan mental adalah keadaan kesejahteraan psikologis yang memungkinkan seseorang untuk mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari, mampu bekerja secara efektif, dan berkontribusi pada masyarakat.

 

Kesehatan mental tidak hanya sebatas ketiadaan penyakit mental atau gangguan, tetapi juga mencakup aspek-aspek seperti emosi, pemikiran, dan perilaku yang sehat dan positif.

 

Orang yang memiliki kesehatan mental yang baik dapat menyesuaikan diri dengan perubahan dan stres, memelihara hubungan yang positif dengan orang lain, dan memiliki rasa percaya diri dan harga diri yang tinggi.

 

Kesehatan mental merupakan bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan dan memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas individu.

 

Kemudian, kita juga harus memahami bagaimana tanda kesehatan mental yang baik

 

Tanda Kesehatan Mental yang Baik

Kesehatan mental yang baik adalah hal yang penting untuk menjaga kesejahteraan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Tanda-tanda kesehatan mental yang baik mencakup kemampuan untuk mengatasi tantangan hidup, merasa positif tentang diri sendiri dan orang lain, memiliki hubungan yang sehat, serta memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan. Berikut adalah beberapa tanda kesehatan mental yang baik:

 

Kemampuan mengatasi stres dan tekanan

Orang yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung memiliki kemampuan yang baik dalam mengatasi stres dan tekanan. Mereka bisa menemukan cara untuk menghadapi masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.

 

Emosi yang seimbang

Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung memiliki emosi yang seimbang. Mereka dapat mengontrol perasaan mereka dan mampu mengekspresikannya dengan cara yang sehat.

 

Hubungan yang sehat

Orang yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung memiliki hubungan yang sehat dengan orang lain. Mereka dapat membangun hubungan yang positif dan saling mendukung dengan keluarga, teman, dan rekan kerja.

 

Kepercayaan diri

Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan merasa positif tentang diri mereka sendiri. Mereka dapat mengambil risiko dengan percaya diri dan merasa mampu mengatasi tantangan baru.

 

Kemampuan beradaptasi dengan perubahan

Orang yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan menghadapi tantangan yang baru. Mereka dapat melihat perubahan sebagai peluang untuk tumbuh dan berkembang.

 

Pemikiran positif

Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung memiliki pola pikir yang positif. Mereka dapat melihat hal-hal dengan sudut pkitang yang positif dan optimis.

 

Perhatian pada kesehatan fisik

Kesehatan mental dan fisik saling terkait. Orang yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung juga memiliki perhatian yang baik pada kesehatan fisik mereka, seperti menjaga pola makan sehat dan berolahraga secara teratur.

 

Kesehatan jiwa yang baik dapat membantu seseorang untuk menghadapi tantangan hidup dan merasa bahagia dalam kehidupan sehari-hari.

 

Jika Kita merasa kesulitan dengan kesehatan mental Kita, ada banyak dukungan dan bantuan yang tersedia, termasuk terapi atau konseling, dukungan dari keluarga dan teman-teman, dan organisasi atau lembaga yang menyediakan layanan kesehatan mental.

 

Sebelum mencari dukungan atau bantuan terkait dengan kesehatan mental, kita harus mengenali tanda kapan kita butuh bantuan atau dukungan tersebut.

 

Kapan Seseorang Butuh Bantuan Terkait Kesehatan Jiwa

Kesehatan jiwa yang baik adalah hal penting untuk memastikan kesejahteraan seseorang. Namun, terkadang orang bisa mengalami masalah kesehatan jiwa yang memerlukan bantuan profesional. Berikut adalah beberapa tanda yang menunjukkan bahwa seseorang membutuhkan bantuan terkait kesehatan jiwa:

 

Perubahan dalam perilaku

Jika seseorang tiba-tiba mengalami perubahan perilaku seperti menjadi lebih tertutup atau agresif, itu bisa menjadi tanda masalah kesehatan jiwa. Orang tersebut mungkin mulai menghindari aktivitas yang biasa dilakukan atau menarik diri dari hubungan sosial.

 

Merasa putus asa atau tanpa harapan

Perasaan putus asa atau tanpa harapan yang berkepanjangan dapat menjadi tanda depresi atau masalah kesehatan jiwa lainnya. Orang tersebut mungkin merasa tidak berdaya atau tidak berarti dan mulai kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya dianggap menyenangkan.

 

Kesulitan mengatasi stres atau masalah

Jika seseorang mulai kesulitan mengatasi stres atau masalah sehari-hari, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan jiwa. Orang tersebut mungkin merasa kewalahan, sulit berkonsentrasi, atau memiliki masalah dengan tidur.

 

Perubahan dalam pola tidur

Perubahan dalam pola tidur seperti kesulitan tidur atau tidur terlalu banyak dapat menjadi tanda masalah kesehatan jiwa. Orang tersebut mungkin merasa kelelahan sepanjang waktu atau tidak bertenaga.

 

Ketergantungan pada obat atau alkohol

Jika seseorang mulai mengkitalkan obat-obatan atau alkohol untuk mengatasi masalah, ini bisa menjadi tanda masalah kesehatan jiwa. Orang tersebut mungkin mulai menarik diri dari aktivitas sosial dan keluarga, atau mulai mengabaikan tanggung jawab sehari-hari.

 

Pikiran tentang bunuh diri atau cedera diri

Pikiran atau rencana untuk melukai diri sendiri atau melakukan bunuh diri adalah tanda serius bahwa seseorang memerlukan bantuan segera. Orang tersebut harus segera mencari bantuan profesional.

 

Jika Kita atau seseorang yang Kita kenal mengalami tanda-tanda ini, sangat penting untuk mencari bantuan profesional. Ada banyak dukungan dan sumber daya yang tersedia, termasuk terapis atau konselor, obat-obatan, dan dukungan dari keluarga dan teman-teman.

 

Jangan ragu untuk mencari bantuan segera jika Kita atau seseorang yang Kita kenal memerlukan bantuan terkait kesehatan jiwa.

 

Sebelum mencari bantuan tersebut ada baiknya, kita mengenali panduan untuk menjaga agar kesehatan jiwa kita tetap sehat.

 

Panduan Menjaga Kesehaan Jiwa di Tahun 2023

Kesehatan jiwa adalah aspek penting dari kesejahteraan manusia dan bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk stres, tekanan, dan lingkungan. Namun, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan mental yang baik. Berikut adalah beberapa panduan dan langkah-langkah yang dapat membantu Kita menjaga kesehatan mental yang baik:

 

Lakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur

Olahraga dan aktivitas fisik dapat membantu meredakan stres, meningkatkan suasana hati, dan memperbaiki kesehatan mental secara keseluruhan. Lakukan olahraga atau aktivitas fisik yang Kita nikmati setidaknya 30 menit sehari, seperti berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau yoga.

 

Jaga keseimbangan dalam pola makan dan tidur

Keseimbangan pola makan dan tidur yang sehat dapat membantu menjaga kesehatan mental yang baik. Pastikan Kita tidur cukup setiap malam dan mengonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan protein tanpa lemak.

 

Berlatih teknik relaksasi

Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Coba praktikkan teknik ini secara teratur untuk memperbaiki kesehatan mental Kita.

 

Jaga hubungan sosial dan dukungan emosional

Hubungan sosial dan dukungan emosional yang baik dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman Kita, bergabung dengan kelompok yang Kita minati, atau temukan organisasi lokal yang dapat Kita dukung.

 

Lakukan hal-hal yang membuat Kita bahagia dan merasa terpenuhi

Melakukan hal-hal yang Kita nikmati dan membuat Kita bahagia dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental. Luangkan waktu untuk hobi atau aktivitas yang Kita nikmati, misalnya membaca buku, menonton film, atau berkunjung ke tempat yang Kita sukai.

 

Cari bantuan profesional jika diperlukan

Jika Kita mengalami masalah kesehatan mental yang lebih serius atau Kita tidak dapat mengatasi stres atau tekanan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Terapis atau konselor dapat membantu Kita mengatasi masalah yang sedang Kita hadapi dan memberi dukungan emosional.

 

Menjaga kesehatan mental sangat penting untuk kesejahteraan dan kualitas hidup Kita. Dengan mengikuti panduan dan langkah-langkah ini, Kita dapat membantu menjaga kesehatan mental Kita dan meningkatkan kesejahteraan Kita secara keseluruhan.

 

Jangan ragu untuk mencari bantuan jika Kita membutuhkannya dan ingatlah bahwa kesehatan mental adalah sesuatu yang dapat dijaga dan ditingkatkan seiring waktu.

 

Pesan dr. Rifan

Kesehatan mental adalah bagian penting dari kesejahteraan kita sebagai manusia. Terlepas dari situasi atau kondisi yang sedang kita hadapi, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan mental kita yang baik. Selama tahun 2023, di tengah pandemi global dan tantangan lain yang mungkin kita hadapi, sangat penting untuk menjaga kesehatan mental kita dan tetap optimis dan bersemangat.

 

Dengan mengikuti panduan dan langkah-langkah yang telah diuraikan di atas, Kita dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental Kita dan meningkatkan kualitas hidup Kita secara keseluruhan. Jangan ragu untuk mencari bantuan jika Kita membutuhkannya dan ingatlah bahwa kesehatan mental adalah sesuatu yang dapat dijaga dan ditingkatkan seiring waktu.

 

Tetaplah optimis dan bersemangat di tahun 2023 dan selalu ingat bahwa Kita tidak sendiri. Ada banyak orang dan sumber daya yang siap membantu Kita dalam menjaga kesehatan mental Kita. Semoga Kita selalu sehat dan bahagia di tahun ini dan selanjutnya!

 

Referensi

  1. Centers for Disease Control and Prevention. About mental health.
  2. World Health Organization. Mental health.
  3. Bertolote J. The roots of the concept of mental healthWorld Psychiatry. 2008;7(2):113-116. doi:10.1002/j.2051-5545.2008.tb00172.x
  4. Connell J, O’Cathain A, Brazier J. Measuring quality of life in mental health: Are we asking the right questions?Soc Sci Med. 2014;120:12–20. doi:10.1016/j.socscimed.2014.08.026
  5. Walker FR, Pfingst K, Carnevali L, Sgoifo A, Nalivaiko E. In the search for integrative biomarker of resilience to psychological stressNeurosci Biobehav Rev.2017;74(Pt B):310-320. doi:10.1016/j.neubiorev.2016.05.003
  6. Hämmig O. Health risks associated with social isolation in general and in young, middle and old agePLoS One. 2019;14(7):e0219663. doi:10.1371/journal.pone.0219663
  7. Umberson D, Montez JK. Social relationships and health: A flashpoint for health policyJ Health Soc Behav. 2010;51 Suppl(Suppl):S54–S66. doi:10.1177/0022146510383501
  8. Kashdan TB, Rottenberg J. Psychological flexibility as a fundamental aspect of healthClin Psychol Rev. 2010;30(7):865–878. doi:10.1016/j.cpr.2010.03.001
  9. National Alliance on Mental Health. Mental health by the numbers.
  10. World Health Organization. Risks to mental health: An overview of vulnerabilities and risk factors.
  11. American Psychological Association. The impact of discrimination.
  12. Kleber RJ. Trauma and public mental health: A focused reviewFront Psychiatry. 2019;10:451. doi:10.3389/fpsyt.2019.00451
  13. National Institutes of Health. Common genetic factors found in 5 mental disorders.
  14. Patel V, Burns JK, Dhingra M, Tarver L, Kohrt BA, Lund C. Income inequality and depression: A systematic review and meta-analysis of the association and a scoping review of mechanismsWorld Psychiatry. 2018;17(1):76-89. doi:10.1002/wps.20492
  15. National Institute of Mental Health. Chronic illness and mental health: Recognizing and treating depression.
  16. Coombs NC, Meriwether WE, Caringi J, Newcomer SR. Barriers to healthcare access among U.S. adults with mental health challenges: A population-based studySSM Popul Health. 2021;15:100847. doi:10.1016/j.ssmph.2021.100847
  17. National Alliance on Mental Illness. Why self-esteem is important for mental health.
  18. Segrin C. Indirect effects of social skills on health through stress and lonelinessHealth Communication. 2017;34(1):118-124. doi:10.1080/10410236.2017.1384434
  19. Yu, S. Uncovering the hidden impacts of inequality on mental health: A global studyTransl Psychiatry.2018;8:98. doi:10.1038/s41398-018-0148-0
  20. Morris DH, Davis AK, Lauritsen KJ, et al. Substance use consequences, mental health problems, and readiness to change among Veterans seeking substance use treatmentJ Subst Abuse Treat. 2018;94:113-121. doi:10.1016/j.jsat.2018.08.005
  21. National Library of Medicine. Mental health.
  22. Centers for Disease Control and Prevention. Heart disease and mental health disorders.
  23. S. Department of Health and Human Services. What is mental health?.
  24. Harvard Health Publishing. Exercising to relax.
  25. Blackwelder A, Hoskins M, Huber L. Effect of inadequate sleep on frequent mental distressPreventing Chronic Disease. 2021;18:200573. doi:10.5888/pcd18.200573
  26. Poulin MJ, Brown SL, Dillard AJ, Smith DM. Giving to others and the association between stress and mortalityAm J Public Health. 2013;103(9):1649-1655. doi:10.2105/AJPH.2012.300876
  27. Saxon L, Makhashvili N, Chikovani I, et al. Coping strategies and mental health outcomes of conflict-affected persons in the Republic of GeorgiaEpidemiol Psychiatr Sci. 2017;26(3):276-286. doi:10.1017/S2045796016000019
  28. Martino J, Pegg J, Frates EP. The connection prescription: Using the power of social interactions and the deep desire for connectedness to empower health and wellnessAm J Lifestyle Med. 2015;11(6):466-475. doi:10.1177/1559827615608788
  29. Eagleson C, Hayes S, Mathews A, Perman G, Hirsch CR. The power of positive thinking: Pathological worry is reduced by thought replacement in generalized anxiety disorderBehav Res Ther. 2016;78:13-18. doi:10.1016/j.brat.2015.12.017

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Menggapai Impian Meski Langkah Kadang Berat

Menggapai Impian Meski Langkah Kadang Berat

Mengatasi Burnout dengan Lima Pilar Manajemen Burnout ala Emily Ballesteros

Mengatasi Burnout dengan Lima Pilar Manajemen Burnout ala Emily Ballesteros

Overclaim pada Produk Kesehatan

Overclaim pada Produk Kesehatan

Tips Mengatasi Mata Lelah Saat Ujian SKD CPNS 2024

Tips Mengatasi Mata Lelah Saat Ujian SKD CPNS 2024

Persiapan Agar Tetap Fit Saat Ujian Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2024

Persiapan Agar Tetap Fit Saat Ujian Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2024

Tips Tetap Sehat di Tengah Perubahan Cuaca yang Tak Menentu

Tips Tetap Sehat di Tengah Perubahan Cuaca yang Tak Menentu