Penting – 14 Tips Aman Beri Obat untuk Anak

Anak yang mengalami sakit selama kondisi pandemi tentu membuat orang tua khawatir. Perasaan cemas dan bingung mungkin muncul. Terutama bila orang tua merasa bahwa anak yang sakit butuh pemeriksaan lanjutan di rumah sakit. Beberapa orang tua berusaha untuk memberikan obat bebas kepada anak di rumah. Untuk itu kami kumpulkan 14 tips aman beri obat untuk anak berikut ini.

Anak dengan infeksi saluran pernapasan akut
Anak dengan infeksi saluran pernapasan akut (Sumber: Image by Виктория Бородинова from Pixabay)

Informasi yang kami sampaikan pada artikel ini merupakan tinjauan umum. Bisa saja tips ini tidak berlaku bagi setiap orang.

 

Orang tua mungkin tetap butuh berkonsultasi kepada dokter untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci terkait dengan pemberian obat bebas kepada anak yang sakit.

 

Sebelum kami menjelaskan tips pemberian obat bebas pada anak. Ada baiknya kita mengenali tentang obat bebas.

 

Pemberian Rumahan terkait Obat untuk Anak hanya boleh “Obat Bebas”

Kita mengenal berbagai jenis penggolongan obat di Indonesia. Salah satunya adalah penggolongan berdasarkan perlu atau tidaknya suatu jenis obat dibeli menggunakan resep dokter.

 

Kita dapat membeli 2 jenis obat tanpa resep dokter, yaitu obat:

  1. bebas
  2. bebas terbatas

 

Obat bebas merupakan obat yang bisa dibeli tanpa resep dokter. Lingkaran warna hijau dengan garis tepi warna hitam merupakan tanda obat bebas pada kemasan.

 

Obat bebas terbatas sebetulnya merupakan Obat Keras, namun masih dapat dibeli bebas tanpa resep dokter. Penggunaannya harus memperhatikan peringatan pada kemasan.

 

Pada kemasan obat bebas terbatas terdapat tanda lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam dan kotak berwarna hitam berisi peringatan dengan tulisan putih, P No.1 s/d P No.6.

 

Bila teman-teman ingin tahu lebih banyak terkait obat bebas dan obat bebas terbatas ini. Teman-teman dapat mengunduh ebook berikut ini secara gratis.

 

Ebook Cara Cerdas Gunakan Obat

 

Selanjutnya mari kita lihat apa saja tips pemberian obat pada anak yang sedang sakit.

 

14 Tips Memberikan Obat untuk Anak

Berikut ini beberapa tips seputar pemberian obat yang harus diketahui setiap orang tua.

  1. Selalu baca dan ikuti petunjuk yang tertulis pada label atau kemasan obat.
  2. Periksa petunjuk pemberian dosis untuk memastikan bahwa obat tersebut tepat untuk usia anak.
  3. Selalu berikan dosis sesuai anjuran dan gunakan alat pengukur (sendok sirup) yang disediakan bersama obat. Jangan gunakan sendok makan sebagai alat ukur dosis obat.
  4. Berikan dosis obat berdasarkan berat badan anak jika memungkinkan. Petunjuk pemberian dosis berdasarkan berat badan tersedia pada kemasan obat.
  5. Jangan gunakan obat yang telah kedaluwarsa.
  6. Jangan gunakan obat batuk atau pilek tablet (oral) untuk putra/putri di bawah 4 tahun.
  7. Berikan obat hanya untuk menangani gejala sakit. Misalnya, berikan parasetamol untuk mengatasi demam.
  8. Jangan berikan obat untuk orang dewasa kepada anak.
  9. Jangan gunakan obat batuk, pilek, atau alergi untuk yang dapat menyebabkan mengantuk atau tidur.
  10. Hati-hati untuk tidak menggandakan dosis obat atau memberikan anak 2 jenis obat dengan kandungan yang sama.
  11. Simpan semua obat-obatan yang aman pada tempat tinggi atau di luar jangkauan dan penglihatan anak.
  12. Jangan pernah memberikan obat yang mengandung aspirin untuk mengatasi batuk atau pilek.
  13. Jika anak mengalami efek samping atau reaksi yang mengkhawatirkan, hentikkan pemberian obat bebas. Segera hubungi petugas kesehatan.
  14. Tanyakan dokter atau petugas kesehatan bila memiliki pertanyaan seputar pemberian obat pada putra/putri kita.

 

Kesimpulan

Pada masa pandemi, banyak orang tua yang memberikan obat secara langsung putra/putri kita yang sedang sakit. Pastikan bahwa kita memberikan obat-obatan tersebut dengan memperhatikan 14 tips di atas.

 

Bila kondisi tidak membaik atau terdapat efek samping ketika pemberian obat bebas atau obat bebas terbatas maka segera cari pertolongan medis.

 

Referensi

American Academy of Family Physicians. 14 Tips for Parents Using OTC Medicines for Your Child. 2017

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?