Megesterol Sirup – Obat Penyakit Asam Lambung?

Beberapa tahun yang lalu, sepulang dari Kota Padang Sidempuan. Saya dan keluarga singgah ke rumah saudara yang sedang sakit. Setelah melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik sederhana, saya bertanya, “Obat apa saja yang sudah diminum?” Tepat setelah ditunjukkan beberapa obat rutin untuk Penyakit Asam Lambung. Saya tertarik dengan sebuah obat sirup dengan kemasan yang agak besar. Pada kemasan tertulis merek dan kandungan obatnya. Pertemuan degnan Magestrol Sirup itulah yang mendorong saya menulis tentang topik ini.

Ilustrasi Molekul Megesterol
Ilustrasi Molekul Megesterol

 

Saya kembali bertanya, “Semua obat ini diberikan dokter yang memeriksa di Rumah Sakit?”

“Tidak semua, obat sirup itu dibeli sendiri di apotek?” Jawab suami pasien.

“Atas saran siapa minum obat sirup ini?” Tanya saya kembali.

“Ada tetangga kemarin gejala penyakitnya sama. Kemudian minum sirup ini sembuh. Jadi, kami beli juga.”

 

Tepat, ketika suami pasien menyelesaikan jawabannya. Saya mulai searching dan mencari indikasi obat ini. Sebab seingat saya, sirup ini bukan untuk Penyakit Asam Lambung. Melainkan untuk kondisi kaheksia (kehilangan massa otot dan berat badan ekstrim) akibat beberapa keganasan/kanker.

 

Saya pun menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa kondisi Penyakit Asam Lambung pasien membutuhkan pengobatan yang agak lama. Dan untuk Megesterol sirup tadi, saya tidak merekomendasikan untuk dilanjutkan konsumsinya.

 

Namun, perjumpaan saya dengan obat sirup ini tidak berakhir disitu saja. Setidaknya sudah ada 5 orang teman yang menanyakan tentang obat ini. Pertanyaan mereka semua sama.

 

“Apakah obat ini aman digunakan untuk orang dengan Penyakit Asam Lambung?”

 

Padahal jelas-jelas saya membaca label obatnya tidak ada tertulis penyakit asam lambung, gerd, gastritis, ulkus peptikum, dan penyakit-penyakit terkait asam lambung lainnya.

 

Sebelum membaca lebih lanjut. Teman-teman dapat mendownload artikel ini dalam format pdf melalui tautan di bawah ini.

[Download not found]

 

Literasi Kesehatan yang Belum Optimal

Mengapa pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul? Terdapat beberapa kondisi yang menyebabkan hal ini terus muncul.

 

Pertama, saya harus katakan literasi kesehatan masyarakat kita tidak seluruhnya baik. Masyarakat kita sering terkecoh dengan berbagai hal yang polanya sama.

 

  1. Sudah berobat ke dokter kemudian merasa tidak sembuh
  2. Mendapat testimoni dari keluarga atau tetangga untuk produk atau obat tertentu yang katanya bisa menyembuhkan
  3. Lalu, dibeli dan digunakan
  4. Menunggu hasil apakah dapat sembuh atau tidak
  5. Bila tidak sembuh maka pola yang sama akan berulang

 

Padahal, produk atau alat kesehatan yang dibeli tersebut tidak memiliki bukti ilmiah. Semua hanya berdasarkan testimoni pengguna sebelumnya. Harga produk atau obatnya mahal, dan tidak sesuai dengan indikasi pengobatan. Kemudian, sering orang bertanya, bila tidak bermanfaat mengapa bisa pulih atau sembuh?

 

Untuk pertanyaan di atas, bagi yang beriman maka akan percaya bahwa kesembuhan itu datangnya dari Sang Pencipta Allah SWT. Namun, secara ilmiah kita mengenal istilah plasebo.

 

Bahkan ada expensive placebo. Semakin mahal obat atau produk yang dibeli maka akan semakin kuat efek placebonya.

 

Untuk lebih jelasnya silakan baca artikel kami yang membahas hal tersebut

Plasebo & Efek Penyembuhannya, Benarkah? – WhiteCoatHunter

 

Kedua, kontrol dari pemerintah yang tidak baik terhadap Apotek dan toko obat yang tetap menjual obat golongan keras tanpa resep dokter.

 

Untuk kasus Megesterol sirup ini, jelas pada kemasan tertulis tanda obat keras.

 

Untuk tahu lebih banyak terkait pengolongan obat ini silakan baca ebook kami yang dapat diunduh gratis melalui link di bawah ini:

Ebook Cara Cerdas Gunakan Obat – WhiteCoatHunter

 

Ketiga, masyarakat kita kurang mendapat literasi kesehatan yang optimal. Sehingga sangat mudah untuk dialihkan pemikiran dan pandangannya terhadap kondisi sakit.

 

Mari kita kembali membahas tentang Megesterol Sirup. Bila bukan untuk penyakit asam lambung. Obat apa sebenarnya Megesterol Sirup ini?

 

Mengenal Megesterol Sirup

Megestrol adalah obat hormonal yang digunakan dalam pengobatan berbagai kondisi medis. Obat ini umumnya digunakan dalam pengobatan kanker, gangguan hormonal, dan kondisi yang mempengaruhi nafsu makan.

 

Megestrol acetate, bentuk yang paling umum dari obat ini, sering digunakan untuk membantu meningkatkan nafsu makan dan mengurangi penurunan berat badan pada pasien dengan kanker, terutama kanker payudara dan kanker prostat. Megestrol juga dapat digunakan dalam pengobatan kondisi seperti kanker endometrium, endometriosis, dan fibroid rahim.

 

Obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas hormon alami dalam tubuh, seperti hormon estrogen dan progesteron. Megestrol juga memiliki efek antiinflamasi dan dapat meningkatkan nafsu makan dengan merangsang reseptor nafsu makan di otak.

 

Seperti halnya semua obat, megestrol sirup dapat memiliki efek samping. Beberapa efek samping yang umum termasuk peningkatan nafsu makan yang berlebihan, peningkatan berat badan, retensi cairan, perubahan suasana hati, kelelahan, dan gangguan menstruasi pada wanita.

 

Apakah ada kata terkait asam lambung di sana. Tidak, selain meningkatkan nafsu makan. Kerena obat ini memang diindikasikan untuk kondisi penurunan massa otot atau berat badan ekstrim pada pasien kanker. Sehingga butuh untuk peningkatan nafsu makan dan berat badan.

 

Mari kita lihat apa saja yang menjadi indikasi dan kontraindikasi obat ini.

 

Indikasi Megesterol Sirup

Terdapat beberapa indikasi sesuai label dan non label untuk obat ini. Namun, tidak ada satupun indikasi tersebut yang terkait dengan penyakit asam lambung.

 

Indikasi Label

  • Kanker payudara, Pengobatan paliatif penyakit lanjut (berulang, tidak dapat dioperasi, atau metastatik)
  • Cachexia terkait dengan AIDS
  • Kanker endometrium, Pengobatan paliatif karsinoma stadium lanjut (berulang, tidak dapat dioperasi, atau metastatik)

 

Indikasi Non Label

  • Cachexia – Kanker
  • Cachexia – Cystic fibrosis
  • Hiperplasia endometrium
  • Endometriosis
  • Kanker prostat refrakter hormon, Lanjutan
  • Keringat panas, Pada wanita dengan riwayat kanker payudara
  • Neoplasma ganas hati
  • Tumor campuran Melanoma Mullerian, Adenosarcoma
  • Kanker ovarium

 

Lalu, apa saja yang menjadi kontraindikasinya?

 

Kontraindikasi Megesterol Sirup

Terdapat beberapa kontraindikasi obat ini sebagai berikut:

  • Riwayat hipersensitivitas terhadap megestrol asetat atau komponen formulasi lainnya
  • Kehamilan

 

Terdapat pula beberapa tindakan pencegahan yang harus dilakukan terhadap obat ini:

  • Kriteria Beers: Hindari penggunaan pada orang dewasa yang lebih tua karena efek minimal pada berat badan dan peningkatan risiko kejadian trombotik, berpotensi fatal.
  • Kardiovaskular: Gunakan hati-hati pada pasien dengan riwayat penyakit tromboemboli
  • Endokrin dan Metabolik: Insufisiensi adrenal telah diamati. Sindrom Cushing telah dilaporkan dengan penggunaan kronis. Diabetes melitus, termasuk onset baru atau eksaserbasi penyakit yang sudah ada, telah dilaporkan dengan penggunaan kronis. Supresi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal dapat terjadi pada pasien yang menerima atau dihentikan dari terapi kronis; pemantauan direkomendasikan
  • Reproduksi: Dapat menyebabkan kerusakan janin; lakukan tes kehamilan sebelum memulai terapi dan gunakan kontrasepsi yang efektif selama terapi.

 

Saya pribadi tidak habis pikir bagaimana obat dengan indikasi pada pasien-pasien kanker ini dapat diberikan kepada pasien dengan penyakit asam lambung.

 

Megesterol Sirup dan Penyakit Asam Lambung

Megesterol sirup adalah bentuk obat megesterol yang tersedia dalam bentuk larutan oral. Obat ini biasanya digunakan untuk meningkatkan nafsu makan pada pasien yang mengalami penurunan berat badan yang signifikan akibat berbagai penyakit, termasuk kanker.

 

Dalam hubungannya dengan penyakit asam lambung (asam lambung berlebihan atau asam lambung naik), megesterol sirup umumnya tidak digunakan secara langsung untuk mengobati kondisi tersebut. Obat ini tidak diketahui memiliki efek langsung pada produksi asam lambung atau pengendalian gejala asam lambung.

 

Saya pun melakukan pencarian di PubMed dengan kata kunci megesterol dan beberapa kata kunci terkait penyakit asam lambung.

 

Namun, sudah pasti jawabannya tidak ada. Kalau pun ada, pasti dikaitkan dengan kondisi Cachexia.

 

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan megesterol sirup atau obat lainnya harus selalu dilakukan sesuai petunjuk dokter atau profesional kesehatan.

 

Mereka akan dapat mengevaluasi kondisi kesehatan secara keseluruhan, meresepkan pengobatan yang sesuai, dan memberikan saran yang tepat berdasarkan situasi individu Anda.

 

Jika Anda memiliki penyakit asam lambung atau masalah pencernaan lainnya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

 

Saya menyarankan juga menonton video tentang penjelasan asam lambung melalui tautan di bawah ini:

 

Pesan dr. Rifan

Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung penggunaan megesterol sirup sebagai pengobatan langsung untuk penyakit asam lambung.

 

Megesterol biasanya digunakan untuk meningkatkan nafsu makan pada pasien dengan penurunan berat badan yang disebabkan oleh berbagai kondisi medis, termasuk kanker. Namun, tidak ada bukti yang kuat bahwa megesterol secara khusus efektif dalam mengatasi gejala asam lambung.

 

Bila pembaca menemukan referensi penggunaan megesterol untuk penyakit asam lambung, silakan menghubungi kami melalui kolom komentar.

 

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan sebelum menggunakan obat apa pun, terutama jika digunakan untuk tujuan di luar indikasi resmi.

 

Penggunaan obat tanpa resep dokter dapat berpotensi berbahaya atau tidak efektif, terutama dalam kasus penyakit serius seperti asam lambung.

 

Dokter akan dapat memberikan diagnosis yang tepat, mengidentifikasi pilihan pengobatan yang paling sesuai, dan memantau kondisi Anda dengan cermat.

 

Dalam hal pengobatan asam lambung, dokter biasanya merekomendasikan penggunaan obat-obatan seperti antasida, inhibitor pompa proton (PPI), atau histamin H2 blocker.

 

Penggunaan obat-obatan ini harus dilakukan di bawah pengawasan medis dan sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh dokter Anda.

 

Penting juga untuk mencari informasi dari sumber medis terpercaya dan memahami risiko dan manfaat pengobatan yang direkomendasikan sebelum memutuskan untuk menggunakan obat apa pun.

 

Referensi

  1. Megestrol – DynaMed
  2. Megestrol Uses, Side Effects & Warnings – Drugs.com
  3. StatPearls
  4. Dyspepsia – Approach to the Patient – DynaMed

 

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Menghafal Jenis Antibiotik dengan Mudah

Menghafal Jenis Antibiotik dengan Mudah

Suplemen Makanan untuk Kesehatan Anda

Suplemen Makanan untuk Kesehatan Anda

Asetilkolin: Sediaan, Indikasi, Dosis & Efek Samping

Asetilkolin: Sediaan, Indikasi, Dosis & Efek Samping