Marah dan Peningkatan Tekanan Darah

Marah dan peningkatan tekanan darah adalah dua faktor yang sangat erat terkait dan memiliki dampak besar pada kesehatan jangka panjang seseorang. Marah adalah respon emosional yang normal terhadap situasi yang memicu frustrasi atau kecewa, tetapi jika tidak dikontrol dengan baik, dapat meningkatkan tekanan darah dan membahayakan kesehatan.

Ilustrasi Marah
Ilustrasi Marah (Sumber: United Artists, Public domain, via Wikimedia Commons)

Tekanan darah tinggi adalah salah satu masalah kesehatan yang paling umum dan memiliki banyak faktor risiko, termasuk obesitas, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan stres. Marah dan stres yang berlangsung lama dapat meningkatkan tekanan darah dan memperburuk masalah kesehatan yang mendasar.

 

Dalam artikel ini, kita akan membahas hubungan antara marah dan tekanan darah, faktor risiko yang terkait dengan tekanan darah tinggi, dan cara untuk mengatasi marah dan stres untuk mempertahankan tekanan darah dalam batas normal. Kita juga akan menjelajahi cara memantau dan mengontrol tekanan darah agar tetap dalam batas normal.

 

Hubungan Marah dan Peningkatan Tekanan Darah

Ilustrasi Marah dan Peningatan Tekanan Darah
Ilustrasi Marah dan Peningatan Tekanan Darah (Sumber: Schekinov Alexey Victorovich, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Marah dan tekanan darah memiliki hubungan yang erat karena marah dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah seseorang. Saat kita marah, tubuh kita memproduksi hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol, yang meningkatkan denyut jantung dan memperkuat arteri, sehingga meningkatkan tekanan darah.

 

Efek ini bersifat sementara dan biasanya hilang setelah beberapa menit atau jam setelah emosi mereda. Namun, jika kita sering marah dan stres, efek ini dapat berlangsung lebih lama dan membuat tekanan darah tetap tinggi.

 

Oleh karena itu, penting untuk mengatasi marah dan stres dengan cara yang efektif seperti berolahraga, meditasi, atau berbicara dengan orang yang dapat membantu mengatasi emosi. Juga penting untuk mempertahankan gaya hidup sehat dan memantau tekanan darah secara teratur untuk memastikan bahwa itu tetap dalam batas normal.

 

Tentang Hormon Stres

Respons Stres Tubuh Kita
Respons Stres Tubuh Kita (Sumber: Campos-Rodríguez R, Godínez-Victoria M, Abarca-Rojano E, Pacheco-Yépez J, Reyna-Garfias H, Barbosa-Cabrera RE, Drago-Serrano ME, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons)

Hormon stres adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap situasi stres atau ancaman. Hormon stres utama yang diproduksi oleh tubuh adalah adrenalin dan kortisol.

 

Adrenalin, juga dikenal sebagai hormon “lompat keluar dari jendela”, memacu tubuh untuk merespons situasi stres dengan cara meningkatkan denyut jantung, memperkuat arteri, dan mempercepat pernapasan. Ini membantu tubuh mengatasi situasi stres dengan cara yang efektif dan cepat.

 

Kortisol, juga dikenal sebagai hormon stres utama, memiliki banyak fungsi, termasuk meningkatkan gula darah untuk memberikan energi tambahan, memperkuat sistem imun, dan mempengaruhi mood dan perilaku. Namun, jika kortisol diproduksi dalam jumlah yang berlebihan atau terus-menerus, dapat memiliki efek negatif pada kesehatan jangka panjang, termasuk meningkatkan tekanan darah dan memperburuk masalah kesehatan yang mendasar.

 

Oleh karena itu, penting untuk mengatasi stres dengan cara yang efektif untuk memastikan bahwa produksi hormon stres tetap dalam batas normal dan tidak membahayakan kesehatan jangka panjang. Cara efektif untuk mengatasi stres meliputi berolahraga, meditasi, atau berbicara dengan orang yang dapat membantu mengatasi emosi Anda.

 

Faktor Risiko Marah dan Peningkatan Tekanan Darah

Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan hal di atas meliputi:

  1. Stres: Stres adalah salah satu faktor risiko utama untuk marah dan peningkatan tekanan darah. Stres dapat berasal dari sumber eksternal seperti pekerjaan, keuangan, atau hubungan, atau dari sumber internal seperti masalah kesehatan atau perasaan emosional.
  2. Kebiasaan buruk: Merokok, minum alkohol, dan makan makanan yang tinggi garam dapat meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah dan marah.
  3. Kekurangan tidur: Kekurangan tidur dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan memperburuk masalah emosional, termasuk marah.
  4. Kondisi kesehatan: Beberapa kondisi kesehatan, seperti masalah jantung, diabetes, dan gangguan tidur, dapat meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah dan marah.
  5. Genetika: Faktor genetik dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena tekanan darah tinggi dan masalah emosional, termasuk marah.

 

Untuk mengurangi risiko marah dan peningkatan tekanan darah, penting untuk mempertahankan gaya hidup sehat, mengatasi stres dengan cara yang efektif, dan memantau tekanan darah secara teratur. Jika memiliki masalah emosional atau kondisi kesehatan yang mempengaruhi tekanan darah , berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan dan dukungan yang tepat.

 

Cara Mengatasi Marah agar Peningkatan Tekanan Darah Tidak Terjadi

Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi marah dan mencegah peningkatan tekanan darah:

  1. Latihan relaksasi: Latihan relaksasi, seperti yoga, meditasi, atau pernapasan lambat-dalam, dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh, dan mencegah peningkatan tekanan darah.
  2. Olahraga: Olahraga secara teratur dapat membantu membuang stres dan memperbaiki mood, sehingga mengurangi risiko marah dan peningkatan tekanan darah.
  3. Berkomunikasi: Berkomunikasi dengan orang terdekat dapat membantu mengatasi masalah dan memperbaiki mood, sehingga mengurangi risiko marah dan peningkatan tekanan darah.
  4. Tidur yang cukup: Menjaga rutinitas tidur yang baik dapat membantu mengatasi stres dan memperbaiki mood, sehingga mengurangi risiko marah dan peningkatan tekanan darah.
  5. Kontrol diet: Membatasi asupan garam, minum air yang cukup, dan makan makanan yang sehat dapat membantu mengatasi peningkatan tekanan darah.
  6. Mengurangi konsumsi alkohol dan merokok: Mengurangi atau berhenti merokok dan minum alkohol dapat membantu mengatasi peningkatan tekanan darah.
  7. Terapi: Terapi, seperti terapi perilaku atau terapi bicara, dapat membantu mengatasi masalah emosional dan mengurangi risiko marah dan peningkatan tekanan darah.

 

Ingatlah bahwa jika Kita memiliki masalah kesehatan yang mempengaruhi tekanan darah, seperti hipertensi, selalu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa kita mendapatkan bantuan dan dukungan yang tepat.

 

Cara Memantau Tekanan Darah Agar Tetap Normal

Berikut adalah beberapa cara untuk memantau tekanan darah agar tetap normal:

  1. Mencatat hasil pengukuran: Catat hasil pengukuran tekanan darah setiap kali memeriksanya. Ini akan membantu memantau perubahan dan memastikan bahwa tekanan darah Anda tetap dalam batas normal.
  2. Mengukur tekanan darah secara teratur: Ukurlah tekanan darah secara teratur, setidaknya sekali sebulan, dan selalu ukur pada waktu yang sama setiap hari.
  3. Berbicara dengan dokter: Diskusikan hasil pengukuran tekanan darah dengan dokter untuk memastikan bahwa tekanan darah dalam batas normal dan untuk menerima bantuan dan saran jika diperlukan.
  4. Menjaga gaya hidup sehat: Terapkan gaya hidup sehat, seperti makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan mengendalikan stres, untuk membantu memastikan tekanan darah tetap dalam batas normal.
  5. Menghindari faktor risiko: Hindari faktor risiko, seperti merokok, minum alkohol, dan makan makanan tinggi garam, untuk membantu mencegah peningkatan tekanan darah.
  6. Mendapatkan bantuan jika diperlukan: Jika memiliki masalah kesehatan yang mempengaruhi tekanan darah, seperti hipertensi, selalu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa mendapatkan bantuan dan dukungan yang tepat.

 

Risiko Stroke dan Serangan Jantung bila Terus Menerus Marah

Marah dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Saat kita marah, tubuh kita mengeluarkan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sesaat. Jika peningkatan tekanan darah ini terjadi secara terus-menerus, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti stroke dan serangan jantung.

 

Stroke dan serangan jantung dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes, dan marah dapat memperburuk situasi ini. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi marah dan menjaga tekanan darah dalam batas normal untuk mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.

 

Gaya hidup sehat, seperti makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan mengendalikan stres, sangat bermanfaat dalam membantu menjaga tekanan darah tetap normal. Diskusikan hasil pengukuran tekanan darah dengan dokter untuk memastikan bahwa tekanan darah dalam batas normal dan untuk menerima bantuan dan saran jika diperlukan.

Pesan dr. Rifan

Marah dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah sesaat, dan jika terjadi secara terus-menerus, dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti stroke dan serangan jantung. Oleh karena itu, penting untuk mengatasi marah dan memantau tekanan darah agar tetap dalam batas normal.

 

Gaya hidup sehat, seperti makan makanan sehat, berolahraga secara teratur, dan mengendalikan stres, sangat bermanfaat dalam membantu menjaga tekanan darah tetap normal. Diskusikan hasil pengukuran tekanan darah dengan dokter untuk memastikan bahwa tekanan darah kita dalam batas normal dan untuk menerima bantuan dan saran jika diperlukan.

 

Referensi

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?