Pengaruh Baik & Buruk Kopi Instan Untuk Kesehatan

Pengaruh Baik & Buruk Kopi Instan Untuk Kesehatan

Beberapa minggu yang lalu dunia maya dihebohkan dengan seorang pria yang melakukan uji coba dengan membakar salah satu serbuk kopi instan menggunakan pemantik api. Dan mengaitkannya dengan dampak buruk kopi instan untuk kesehatan.

 

Serbuk kopi instan tersebut terbakar dan orang-orang yang melakukan uji coba tersebut menyatakan bahwa pasti terdapat efek buruk kopi instan untuk kesehatan.

 

Nyatanya, produk berbentuk serbuk tersebut memang ringan dan berpartikel halus serta mengandung minyak, dan memiliki kadar air yang rendah, sehingga mudah terbakar dan menyala.

 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bahkan telah menjelaskan bahwa setiap produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antar atom karbon), kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis, serbuk, dan berpori  dapat terbakar atau menyala jika disulut dengan api.

 

Namun, bukan berarti pangan ini berbahaya jika dikonsumsi.

 

Artikel ini saya tulis bukan untuk menjelaskan bagaimana proses serbuk kopi instan tersebut dapat terbakar.

 

Melainkan ingin memberikan gambaran pengaruh konsumsi kopi instan untuk kesehatan.

 

Pendahuluan

kopi instan untuk kesehatan

Seperti yang kita ketahui bahwa kopi instan merupakan salah satu produk yang populer di seluruh dunia.

 

Bahkan kopi instan ini menyumbang angka 50% dari total komsumsi kopi di seluruh dunia.

 

Kopi instan digemari karena mudah dan cepat untuk disajikan dan tentu saja jauh lebih murah dibandingkan kopi reguler (kopi yang diseduh dari biji kopi yang dihaluskan baik dengan proses seduh (brewing) modern atau manual).

 

Kopi reguler sendiri, memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan.

 

Untuk lebih jelasnya Anda dapat membaca artikel saya berikut yang menuliskan terkait dengan hal tersebut.

Manfaat Kopi Bagi Kesehatan Berdasarkan Sains

 

Tapi yang menjadi pertanyaan apakah kopi instan juga memberikan manfaat kesehatan seperti kopi reguler?

 

Untuk pertama, mari kita mengenal lebih dekat apa yang dimaksud dengan kopi instan.

 

 

Apa itu kopi instan?

kopi instan

Kopi instan merupakan jenis kopi yang terbuat dari ekstrak kopi yang dikeringkan.

 

Ekstrak kopi ini diproduksi dari proses brewing biji kopi, mirip dengan proses seduh kopi reguler tapi dengan konsentrasi yang lebih tinggi atau lebih pekat.

 

Setelah diseduh, air dibuang dari ekstrak tersebut untuk membuat fragmen atau serbuk kering, di mana keduanya akan larut bila ditambahkan air.

 

Terdapat 2 cara untuk membuat kopi instan ini, yaitu:

 

  • Spray-drying: ekstrak kopi disemprot dengan udara panas, maka akan segera mengering menjadi droplets (butiran halus) dan mengubah mereka menjadi serbuk atau kepingan-kepingan kecil
  • Freeze-drying: dengan teknik ini ekstrak kopi dibekukan dan kemudian dipotong menjadi fragmen kecil. Lalu dikeringkan pada suhu rendah dengan kondisi hampa udara (vakum).

 

Kedua metode tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mempertahankan kualitas, aroma, dan rasa kopi.

 

Cara paling mudah untuk menyiapkan segelas kopi jenis ini adalah dengan menambahkan air panas dan satu saset atau satu sendok makan bubuk kopinya.

 

 

Kopi Instan Mengandung Anti Oksidan dan Nutrisi.

Kopi merupakan salah satu sumber antioksidan yang cukup besar pada diet modern.

 

Kandungan antioksidan yang tinggi ini dipercaya bertanggung jawab terhadap banyak manfaat kesehatan ketika Anda mengonsumsi kopi.

 

Seperti kopi reguler kopi instan juga mengandung antioksidan yang cukup besar.

 

Berdasarkan salah satu penelitian, kopi jenis instan bahkan mengandung lebih banyak jenis antioksidan dibandingkan dengan jenis kopi lainnya. Kondisi ini tercapai karena prosesnya yang berbeda.

 

Selain itu, pada satu gelas kopi standar mengandung 4 kalori dan memberikan asupan sedikit kalium, magnesium, dan niacin (Vitamin B3).

 

Kopi instan mengandung kafein lebih sedikit

Kafein merupakan zat stimulan utama pada kopi.

 

Kopi jenis instan diketahui mengandung kafein lebih sedikit dibandingkan dengan kopi reguler.

 

 

Satu cangkir kopi instan dapat mengandung 30–90 mg kafein, sementara satu cangkir kopi biasa mengandung sekitar 70–140 mg kafein.

 

kepekaan setiap orang terhadap kafein berbeda-beda maka kopi instan dapat menjadi pilihan yang lebih baik bagi mereka yang perlu mengurangi konsumsi kafein.

 

Kopi instan juga tersedia sebagai kopi tanpa kafein, yang mengandung lebih sedikit kafein.

 

Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan kecemasan, gangguan tidur, gelisah, sakit perut, tremor dan detak jantung cepat.

 

 

Efek Buruk Kopi Instan Untuk Kesehatan Karena Kandungan Akrilamida

ceri kopi

Akrilamida adalah zat kimia berbahaya yang terbentuk ketika biji kopi dipanggang (roasting).

 

Bahan kimia ini juga biasa ditemukan dalam berbagai makanan, asap, barang-barang rumah tangga dan produk perawatan pribadi.

 

Menariknya, kopi instan dapat mengandung akrilamida sebanyak dua kali lebih banyak dari kopi reguler.

 

Paparan berlebihan akrilamida dapat merusak sistem saraf dan meningkatkan risiko kanker.

 

Namun, jumlah akrilamida yang Anda hadapi melalui konsumsi kopi jauh lebih rendah daripada dosis yang terbukti berbahaya.

 

Oleh karena itu, minum kopi instan seharusnya tidak menimbulkan kekhawatiran mengenai paparan akrilamida.

 

Beberapa hal lainnya yang dapat menyebabkan efek buruk kopi instan untuk kesehatan adalah kandungan bahan pengawet, pewarna, penyedap, dan pemanis buatan di dalamnya.

 

Untuk efek buruk pemanis buatan Anda dapat membaca artikel berikut:

Pemanis Buatan: Teman Atau Musuh Untuk Diet

 

Lalu apakah kopi instan masih memiliki manfaat untuk kesehatan?

 

 

Manfaat Kopi Instan Untuk Kesehatan

Pemuda Minum Kopi

Minum kopi telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan.

 

Mengingat bahwa kopi instan mengandung antioksidan dan nutrisi yang sama seperti kopi biasa, seharusnya memiliki sebagian besar efek kesehatan yang sama.

 

Minum kopi instan dapat:

  • Meningkatkan fungsi otak: Kafein dapat meningkatkan fungsi otak.
  • Meningkatkan metabolisme: Kafein dapat meningkatkan metabolisme dan membantu Anda membakar lebih banyak lemak.
  • Mengurangi risiko penyakit: Kopi dapat mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif, seperti Alzheimer dan Parkinson.
  • Turunkan risiko diabetes: Kopi dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2.
  • Meningkatkan kesehatan hati: Kopi dan kafein dapat mengurangi risiko penyakit hati seperti sirosis dan kanker hati.
  • Meningkatkan kesehatan mental: Kopi dapat membantu menurunkan risiko depresi dan bunuh diri.
  • Promosikan umur panjang: Minum kopi dapat membantu Anda hidup lebih lama.

 

Namun, penting untuk diingat bahwa banyak dari penelitian di atas bersifat observasional.

 

Jenis penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa kopi menyebabkan pengurangan risiko penyakit, hanya saja orang yang terbiasa minum kopi cenderung tidak mendapatkan penyakit tersebut.

 

Jika Anda bertanya-tanya berapa banyak kopi yang harus diminum, mengonsumsi 3-5 cangkir kopi instan setiap hari mungkin optimal. Jumlah ini biasanya dikaitkan dengan pengurangan risiko tertinggi dalam studi.

 

Yang paling perlu Anda perhatikan adalah komposisi zat lain selain ekstrak kopi.

 

 

Kesimpulan

Kopi instan cepat, mudah dan tidak memerlukan mesin atau alat pembuat kopi. Kopi jenis ini juga memiliki umur simpan yang sangat panjang dan lebih murah daripada kopi biasa.

Oleh karena itu, mungkin sangat berguna ketika Anda sedang sangat sibuk atau sedang bepergian.

 

Kopi instan mengandung sedikit kafein dan lebih banyak akrilamida daripada kopi biasa, tetapi mengandung sebagian besar antioksidan yang sama.

 

Secara keseluruhan, kopi instan adalah minuman yang sehat, rendah kalori yang terkait dengan manfaat kesehatan yang sama seperti jenis kopi lainnya.

 

Tapi, waspada terhadap tambahan pemanis, pewarna, penyedap, dan pengawet makanan.

 

Bila Anda ragu akan kopi instan sebaiknya kembali mengonsumsi kopi reguler.

 

 

Apabila Anda memiliki pendapat atau pun pertanyaan seputar manfaat kopi instan untuk kesehatan maka Anda dapat menyampaikannya pada kolom komentar di bawah ini. Saya akan senang hati berusaha menjawab pertanyaan Anda.

 

Referensi
  1. Tareke E, Rydberg P, Karlsson P, Eriksson S, Törnqvist M. Analysis of acrylamide, a carcinogen formed in heated foodstuffs. Journal of agricultural and food chemistry. 2002 Aug 14;50(17):4998-5006.
  2. EFSA Panel on Contaminants in the Food Chain (CONTAM). Scientific opinion on acrylamide in food. EFSA Journal. 2015 Jun;13(6):4104. http://www.efsa.europa.eu/en/efsajournal/pub/4104
  1. Nawrot P, Jordan S, Eastwood J, Rotstein J, Hugenholtz A, Feeley M. Effects of caffeine on human health. Food Additives & Contaminants. 2003 Jan 1;20(1):1-30.
  2. Yang A, Palmer AA, de Wit H. Genetics of caffeine consumption and responses to caffeine. Psychopharmacology. 2010 Aug 1;211(3):245-57.
  3. Ludwig IA, Mena P, Calani L, Cid C, Del Rio D, Lean ME, Crozier A. Variations in caffeine and chlorogenic acid contents of coffees: what are we drinking?. Food & function. 2014;5(8):1718-26.
  4. Frary CD, Johnson RK, Wang MQ. Food sources and intakes of caffeine in the diets of persons in the United States. Journal of the American Dietetic Association. 2005 Jan 1;105(1):110-3.
  5. Niseteo T, Komes D, Belščak-Cvitanović A, Horžić D, Budeč M. Bioactive composition and antioxidant potential of different commonly consumed coffee brews affected by their preparation technique and milk addition. Food chemistry. 2012 Oct 15;134(4):1870-7.
  6. Bichler J, Cavin C, Simic T, Chakraborty A, Ferk F, Hoelzl C, Schulte-Hermann R, Kundi M, Haidinger G, Angelis K, Knasmüller S. Coffee consumption protects human lymphocytes against oxidative and 3-amino-1-methyl-5H-pyrido [4, 3-b] indole acetate (Trp-P-2) induced DNA-damage: results of an experimental study with human volunteers. Food and chemical toxicology. 2007 Aug 1;45(8):1428-36.
  7. https://nutritiondata.self.com/facts/beverages/3901/2

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Artikel Terkait