Entah benar atau tidak? Solusi baru yang katanya dapat mengatasi masalah kesehatan tubuh kita akan muncul beberapa tahun sekali. Menariknya, mayoritas solusi baru tersebut akan hadir dalam bentuk produk-produk kesehatan tertentu. Menawarkan konsep anti penuaan, bahan alami, detoks, dan beberapa mengklaim produk mereka lebih baik dari produk kimia atau obat-obatan. Salah satu produk yang sedang hype setahun belakangan adalah Kolagen.
Pasar global suplemen kolagen akan mencapai angka penjualan sebesar 7,5 milyar dolar Amerika pada tahun 2027. Angkat tersebut memang hanya perkiraan. Namun, barang tentu dapat terjadi bahkan mencapai angka yang lebih tinggi. Kondisi ini terjadi sebab produk kolagen cenderung mendapat dukungan dari influencer, selebriti, dan tokoh terkenal.
Orang-orang tersebut pada umumnya sepakat bahwa produk suplemen atau minuman yang mengandung kolagen akan meremajakan kulit. Selain itu, mereka dan pendukungnya juga percaya manfaat untuk awet muda. Oleh sebab itu, produk ini harus menjadi konsumsi harian setiap orang yang tidak ingin tampak tua.
Menjadi tua adalah keniscayaan, tetapi percaya atau tidak, manfaat suatu produk yang menawarkan konsep awet muda adalah Pilihan. Konsep kulit lebih bersinar dan awet muda adalah promosi tipikal industri perawatan kulit pada umumnya.
Besarnya promosi di aplikasi pesan, media sosial, dan internet menyebabkan kolagen menjadi produk pilihan utama sebagian besar masyarakat untuk meremajakan kulit dan mencegah penuaan. Terutama bila suplemen dijual melalui sistem multi level marketing.
Benarkah kolagen dapat kita andalkan dan benar bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita? Atau hanya sekedar promosi perusahaan-perusahaan besar untuk mendapatkan keuntungan?
Sebelum membahas pertanyaan tersebut lebih lanjut, mari kita terlebih dahulu berkenalan dengan kolagen.
Kolagen adalah salah satu protein terbanyak dalam tubuh kita. Fungsi kolagen adalah sebagai protein struktural utama untuk jaringan ikat. Protein struktural ini dapat kita temukan pada kulit, tulang, tendon, ligamen, dan organ tubuh.
Hal ini yang mendasari pemasar produk kolagen untuk memberikan klaim bahwa konsumsi produk mereka tidak hanya membuat kulit lebih sehat. Melainkan juga bermanfaat untuk:
Ketiadaan protein struktural ini akan menyebabkan tubuh kita laksana jeli. Kenyal dan elastis, tetapi tidak kokoh. Protein ini meningkatkan warna dan tekstur kulit kita. Begitu pula dengan meningkatkan kepadatan tulang dan massa otot.
Sederhananya, protein struktural ini sangat berperan dalam kesehatan sistem tulang dan otot tubuh kita.
Kulit adalah organ terbesar pada tubuh kita. Protein struktural terbanyak pada kulit adalah kolagen. Protein ini saling berinteraksi dan bekerja sama dengan protein dan senyawa organik lainnya untuk membentuk jaringan ikat elastin.
Elastin adalah jaringan yang membentuk struktur dan elastisitas kulit. Mulai usia dua puluh tahunan, kita akan kehilangan 1% dari total kolagen setiap tahun. Hal tersebut yang mendasari proses kulit menjadi keriput.
Seiring dengan bertambahnya usia, maka akan semakin banyak protein struktural yang hilang. Tubuh kita lebih cepat memecah protein jenis ini dari pada menggantikannya.
Seperti yang telah tersampaikan sebelumnya, menua adalah keniscayaan. Namun, proses tersebut akan lebih cepat berlangsung bila:
Lalu, haruskah kita mengonsumsi kolagen untuk mendapatkan kulit yang awet muda?
Jenis suplemen yang mengandung protein struktural ini terdiri dari kolagen yang terhidrolisis. Protein tersebut telah terpecah dari bentuk asli protein yang tidak dapat tercerna oleh saluran makan kita menjadi peptida atau pecahan protein yang lebih kecil.
Peptida tersebut masih miliki asam amino yang sama dengan protein struktural yang sedang kita bahas ini, tetapi lebih mudah terserap oleh tubuh.
Sayangnya, tidak cukup bukti ilmiah yang mendukung bahwa suplemen kolagen untuk kulit benar memiliki manfaat kesehatan. Hal yang selalu muncul berulang terkait dengan produk kesehatan juga kita temukan pada produk minuman ini.
“Testimoni dari pengguna produk menunjukkan produk ini benar efeknya dan bermanfaat.”
“Penjual belum memiliki cukup dana untuk melakukan riset dalam membuktikan produk mereka teruji.”
Kemanjuran menelan suplemen kolagen dalam bentuk apapun belum terbukti secara ilmiah. Beberapa penelitian kecil memang menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Namun, mayoritas penelitian kecil tersebut mendapat dana dari produsen produk. Beberapa temuan utama yang mendukung konsumsi produk ini adalah:
Selain itu, ulasan tahun 2019 dari 11 studi tentang suplementasi kolagen yang diterbitkan dalam Journal of Drugs in Dermatology menemukan hasil awal yang mengkonfirmasi “penggunaan suplemen kolagen oral jangka pendek dan jangka panjang untuk penyembuhan luka dan penuaan kulit,” dan bahwa suplemen meningkatkan elastisitas kulit dan hidrasi.
Namun, sekali lagi, temuan sains tersebut masih dalam tahap awal, dan hingga saat ini, belum ada penelitian ilmiah yang solid yang menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen kolagen akan meningkatkan produksi kolagen.
Salah satu masalah dalam mengonsumsi produk protein struktural ini adalah seberapa banyak kolagen yang sebenarnya terserap oleh kulit.
Secara teori, tubuh menggunakan kolagen yang terserap di area yang paling membutuhkan perbaikan.
Sisi negatif dari konsumsi kolagen adalah kita mendaftarkan diri kita untuk sebuah hubungan yang sangat berkomitmen dan mahal.
Kemungkinan besar kita harus melanjutkan suplementasi kolagen untuk melihat hasil yang tahan lama pada kulit kita.
Meskipun demikian, penelitian telah menunjukkan tidak ada efek samping atau kerugian mengonsumsi suplementasi kolagen sesuai dengan jumlah yang direkomendasikan.
Jadi jika kita mau, Kita dapat terus memasukkan bubuk tersebut ke dalam air yang kita konsumsi. Namun, jangan berharap itu menghasilkan keajaiban.
Menariknya, ada cara yang lebih murah untuk meningkatkan produksi protein penting tubuh kita ini.
Jangan Heran! Kita sebenarnya dapat meningkatkan produksi kolagen alami tubuh kita.
Caranya bahkan sangat sederhana dan lebih murah dibandingkan dengan membeli bubuk protein. Kita bisa meningkatkan produksinya dengan makan makanan yang kaya gizi dan penuh warna.
Makanan sumber protein yang mudah dicerna dan penguat protein struktural yang ideal seperti:
Semua jenis makanan di atas akan memberikan asam amino yang dapat meningkatkan produksi kolagen. Semakin banyak warna di piring makan kita, maka akan semakin banyak antioksidan yang kita konsumsi.
Antioksidan tersebut akan mencegah sel kita untuk mengalami kerusakan dan membawa kita selangkah lebih dekat dengan kondisi awet muda dan peremajaan kulit.
Makanan yang mengandung vitamin A seperti:
Juga akan meningkatkan produksi protein struktural ini.
Suplemen kolagen dapat meningkatkan kesehatan kulit, mengurangi keriput, dan kekeringan kulit. Suplemen ini juga dapat membantu meningkatkan massa otot, mencegah keropos tulang, dan meredakan nyeri sendi.
Banyak testimoni dari pengguna produk suplemen yang menunjukkan manfaat konsumsi suplemen. Namun, klaim testimoni tersebut belum banyak dipelajari secara ilmiah.
Kita dapat mengganti produk suplemen dengan mengonsumsi makanan yang membantu produksi protein struktural ini. Makan makanan dengan banyak warna pada piring adalah salah satu langkah yang mudah. Meskipun demikian, kita belum tahu apakah mengonsumsi makanan tersebut akan menawarkan manfaat yang sama seperti mengonsumsi suplemen.
Suplemen kolagen umumnya aman dan cukup mudah digunakan. Namun, kita mungkin butuh mengeluarkan dana yang besar untuk mendapatkan manfaatnya secara menyeluruh.