Kesalahan Cuci Tangan yang Harus Dihindari

Tindakan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir merupakan salah satu upaya yang sangat baik dalam pencegahan wabah COVID-19. Namun, kesalahan cuci tangan akan menyebabkan kuman atau virus masih tetap berada di tangan kita. Tindakan cuci tangan yang tidak baik akan berdampak terhadap peningkatan risiko penyebaran penyakit bahkan terhadap diri kita sendiri. Untuk itu pastikan teman-teman tidak melakukan kesalahan cuci tangan yang kami jabarkan berikut ini.

Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona (sumber: pixabay.com)

Melakukan tindakan cuci tangan dengan benar merupakan cara paling sederhana untuk melindungi diri kita dan orang lain terhadap penyebaran penyakit infeksi.

 

Pernahkah teman-teman disuruh mencuci tangan ketika selesai bermain di tanah. Kami rasa pasti pernah. Bahkan, orang tua kita akan lebih sering meminta kita untuk mencuci tangan dengan air dan sabun selama masa wabah ini.

 

Mencuci tangan ketika tangan kotor saat bermain tanah atau ketika sedang berkebun menghindari diri kita dari kuman E. coli dan salmonella yang banyak terkandung di tanah.

 

Keduanya dapat menyebabkan penyakit diare atau mencret bila kuman ini masuk ke dalam tubuh kita.

 

Berbeda dengan corona virus yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan dan penyebarannya sangat cepat. Jadi, mari hindari kesalahan cuci tangan berikut agar terhindar dari infeksi yang disebabkan oleh virus corona baru ini.

 

Kesalahan Cuci Tangan Pertama: Kita tidak mencuci tangan dengan durasi yang cukup

Cuci Tangan dengan Air Mengalir
Cuci Tangan dengan Air Mengalir (Sumber: Pixabay.com)

Penelitian dari Michigan State University yang diterbitkan dalam Journal of Environmental Health menunjukkan bahwa 95% orang tidak mencuci tangan cukup lama sehingga tidak efektif membunuh kuman.

 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat merekomendasikan untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun selama minimal 20 detik.

 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan waktu cuci tangan dengan air mengalir dan sabun yang lebih lama yaitu 40-60 detik.

 

Kami mengajarkan kepada anak Sekolah Dasar untuk menyanyikan lagu Balon Ku dari awal hingga selesai untuk melakukan 6 langkah cuci tangan dengan sabun.

6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun
6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun

Peneliti dari Michigan State University menemukan sebagian besar orang hanya melakukan cuci tangan selama 6 detik. Bahkan penelitian ini juga menemukan kalau 15 persen laki-laki dan 7 persen perempuan tidak melakukan cuci tangan setelah keluar dari toilet.

 

Kesalahan Kedua: Tidak menggosok atau mencuci sela jari dan bagian-bagian tangan lainnya

Cuci Tangan Pakai Sabun
Cuci Tangan Pakai Sabun (Sumber: Pixabay.com)

Jika kita hanya menggosok sabun di antara kedua telapak tangan, membilasnya dengan air mengalir dan mengeringkannya maka tangan kita pasti masih kotor.

 

Kuman bersembunyi di ujung-ujung jari dan kuku, sela-sela jari, dan beberapa bagian lainnya. Pastikan kita melakukan cuci tangan menggunakan 6 langkah cuci tangan pakai sabun yang direkomendasikan oleh WHO.

 

Pastikan tidak melakukan kesalahan cuci tangan dengan tidak menggosok atau tidak mempraktikkan 6 langkah cuci tangan.

 

Pastikan sabun yang digunakan berbusa. Gesekan merupakan kunci untuk menghilangkan kotoran, minyak, dan mikroba dari permukaan kulit.

 

Kesalahan Cuci Tangan Ketiga: Tidak Mengeringkan Tangan dengan Baik

Mengeringkan Tangan
Mengeringkan Tangan (Sumber: pixabay.com)

Teknik mencuci tangan yang baik dan sering tidak akan berguna bila tangan yang basah setelah dicuci tidak dikeringkan dengan baik. Kuman akan berkembang biak dalam kondisi kulit yang lembap. Membiarkan tangan yang tidak kering atau masih basah setelah mencuci tangan akan menyebabkan kuman lebih mudah menempel pada tangan bila menyentuh permukaan benda.

 

Usahakan menggunakan handuk dari kertas atau tisu untuk mengeringkan tangan. Penelitian menunjukkan bahwa tisu atau handuk kertas lebih baik untuk mengeringkan tangan dibandingkan dengan handuk atau pengering udara.

 

Jika pengering udara atau blower adalah pilihan satu-satunya untuk mengeringkan tangan maka pastikan kita meluangkan cukup waktu hingga tangan benar-benar kering.

 

Kesalahan Keempat: Hanya Mencuci Tangan setelah Menggunakan Kamar Mandi

Kamar Mandi
Kamar Mandi (Sumber: pixabay.com)

Kapan pun kita menyentuh benda atau permukaan benda di ruang publik seperti tombol lift, gagang pintu, ATM, atau pegangan tangga maka tangan kita akan berisiko mengambil kuman dan bakteri.

 

Jadi, jangan cuci tangan hanya setelah menggunakan kamar mandi atau pergi ke toilet. Tetap cuci tangan setelah menyentuh permukaan benda tertentu.

 

Bila teman-teman sulit menemukan wastafel atau sulit untuk melakukan cuci tangan pakai sabun maka cairan berbasis alkohol atau handsanitizer adalah salah satu pilihan pengganti.

 

CDC menyatakan bahwa cairan berbasis alkohol dengan kadar minimal 60% efektif untuk membunuh banyak jenis kuman.

 

Kesalahan Cuci Tangan Kelima: Mencuci Tangan Hanya Menggunakan Handsanitizer

Handsanitizer untuk Virus Corona
Handsanitizer untuk Virus Corona (Sumber: Pixabay.com)

Jika menggunakan cairan berbasis alkohol maka itu dapat menghilangkan atau membuat tidak aktif banyak jenis kuman. Tapi, penggunaan handsanitizer ini memiliki batasan.

 

Cairan berbasis alkohol ini tidak mampu menghilangkan seluruh jenis kuman atau bahan kimia berbahaya lainnya. Selain itu, banyak dari kita yang salah dalam menggunakan handsanitizer.

 

Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah pilihan terbaik bahkan untuk menghilangkan kuman atau virus yang dapat mengancam jiwa.

6 Langkah Cuci Tangan Pakai Handsanitizer
6 Langkah Cuci Tangan Pakai Handsanitizer

Kesalahan Cuci Tangan Keenam: Menyentuh Permukaan Lain segera Setelah Mencuci Tangan

Sabun dengan Pelembab
Sabun dengan Pelembab (Sumber: Pixabay.com)

Menyentuh permukaan benda setelah melakukan cuci tangan merupakan salah satu kesalahan cuci tangan yang fatal. National Sanitation Foundation menemukan bakteri coliform (termasuk bakteri E. coli dan salmonella) pada 75% spons dapur, 45 persen pada wastafel dapur, 32 persen pada telenan. Begitu pula dengan berbagai permukaan lain di kamar mandi.

 

Permukaan yang lembab merupakan tempat kuman berkembang biak. Maka sebaiknya tidak langsung menyentuh keran atau membuka pintu toilet menggunakan tangan setelah melakukan cuci tangan.

 

Kesimpulan

Itulah beberapa kesalahan yang sering kita lakukan terkait dengan cuci tangan. Kesalahan-kesalahan ini sebaiknya kita hindari sehingga kita mengurangi risiko diri kita tertular penyakit infeksi termasuk COVID-19.

 

Tetap jaga jarak, jangan berkumpul, jangan keluar rumah bila tidak ada keperluan mendesak, dan tetap melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.

 

Semoga wabah ini dapat segera berakhir.

 

Referensi

[su_spoiler title=”Klik di Sini“]

[/su_spoiler]

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

One thought on “Kesalahan Cuci Tangan yang Harus Dihindari

  • Ohh iyah setahu saja juga bahwa cuci tangan itu ada yang menggunakan 7 langkah yaitu sampai pergelangan tangan dan ada juga cukup 6 langkah tidak samapai pergelangan tangan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Menggapai Impian Meski Langkah Kadang Berat

Menggapai Impian Meski Langkah Kadang Berat

Mengatasi Burnout dengan Lima Pilar Manajemen Burnout ala Emily Ballesteros

Mengatasi Burnout dengan Lima Pilar Manajemen Burnout ala Emily Ballesteros

Overclaim pada Produk Kesehatan

Overclaim pada Produk Kesehatan

Tips Mengatasi Mata Lelah Saat Ujian SKD CPNS 2024

Tips Mengatasi Mata Lelah Saat Ujian SKD CPNS 2024

Persiapan Agar Tetap Fit Saat Ujian Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2024

Persiapan Agar Tetap Fit Saat Ujian Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2024

Tips Tetap Sehat di Tengah Perubahan Cuaca yang Tak Menentu

Tips Tetap Sehat di Tengah Perubahan Cuaca yang Tak Menentu