Kehamilan adalah tahap khusus yang terkait dengan berbagai perubahan biopsikososial. Perilaku gaya hidup selama kehamilan dapat berubah seiring dengan perubahan sosial, mental dan fisik pada tubuh wanita. Beberapa perilaku gaya hidup yang tidak sehat akan menyulitkan seorang ibu untuk mendapatkan kehamilan yang sehat.
Ibu hamil, suami, dan keluarga haru memahami bahwa terdapat keterkaitan erat antara gaya hidup tidak sehat dengan kehamilan sehat. Salah satu kehamilan yang tidak sehat adalah kondisi ibu hamil dengan tekanan darah tinggi.
Kehamilan sehat tentu akan memberikan dampak positif baik bagi ibu yang mengandung dan juga janin. Begitu pula dengan perkembangan bayi berikutnya.
Memahami gaya hidup tidak sehat selama kehamilan dan risiko kesehatannya terutama bagi kandungan dan bayi ketika lahir akan meningkatkan peluang pencegahan konsekuensi yang merugikan.
Beberapa pertanyaan yang muncul terutama terkait dengan apakah aman ibu hamil untuk mengonsumsi secangkir kopi atau lebih.
Artikel ini kami tulis untuk memberikan gambaran dampak potensial dari perilaku gaya hidup tidak sehat terhadap kehamilan sehat.
Mari kita mulai memahami potensi buruk kurangnya aktivitas fisik pada kehamilan sehat.
Kurangnya aktivitas fisik dan perilaku sendenter berdampak pada risiko kehamilan yang tidak sehat. Meskipun sedang mengandung, seorang ibu hamil harus tetap melakukan aktivitas fisik.
Aktivitas fisik yang ibu hamil lakukan akan memberikan dampak luar biasa baik bagi ibu dan anak dalam kandungan.
Penelitian-penelitian menunjukkan hasil bahwa kehamilan yang baik dapat tercapai bila ibu hamil melaksanakan program latihan fisik terstruktur. Selain itu, program latihan fisik juga aman bagi kandungan.
Olahraga ringan selama kehamilan juga menghindari bayi lahir dengan berat bedan rendah. Berbagai organisasi pakar kandungan dan kebidanan juga merekomendasikan aktivitas fisik ringan selama kehamilan.
Untuk rekomendasi aktivitas apa yang akan menimbulkan kehamilan yang baik akan kita bahas pada artikel berikutnya.
Perilaku sendenter atau menetap juga berisiko pada kehamilan. Kurangnya aktivitas mempengaruhi kehamilan. Termasuk dalam meningkatkan beberapa nilai laboratorium yang memiliki pengaruh negatif.
Seorang ibu hamil yang terlalu lama duduk akan memiliki kadar protein C-reaktif dan kolesterol LDL (jahat) yang tinggi.
Kehamilan yang sehat dapat tercapai bila ibu hamil menghindari perilaku menetap. Termasuk dengan melakukan latihan aerobik selama 30-60 menit dalam tiga hingga tujuh kali per minggu.
Kepada Ibu hamil yang ingin kehamilan sehat maka jangan lupakan untuk melaksanakan aktivitas fisik.
Olahraga aerobik kecil, ringan, dan teratur akan memiliki dampak positif. Baik kepada ibu hamil, janin, dan perkembangan bayi setelah lahir.
Tetap jaga pola hidup sehat dan jangan lupa untuk makan-makanan bergizi. Jangan lupa pula untuk periksakan kehamilan secara teratur minimal 4 kali.