Infeksi Saluran Pernapasan Akut (LENGKAP)

Setiap dari kita pasti pernah mengalami keluhan batuk, pilek, dan demam. Ketiga keluhan ini menjadi gejala utama dari infeksi saluran pernapasan akut.  Keluhan ini bila disertai dengan badan pegal, menggigil, nyeri perut atau perut kembung dianggap sebagai “masuk angin”.

Anak dengan infeksi saluran pernapasan akut
Anak dengan infeksi saluran pernapasan akut (Sumber: Image by Виктория Бородинова from Pixabay)

Masuk angin” sebenarnya tidak dapat ditemukan dalam literatur kesehatan. Istilah ini hanya digunakan di Indonesia dan digunakan untuk menyebutkan kondisi common cold.

 

Common cold merupakan kondisi infeksi saluran napas atas oleh virus. Sedangkan infeksi saluran pernapasan akut adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan infeksi saluran pernapasan atas oleh berbagai kuman penyebab infeksi.

 

Saluran napas atas adalah organ pernapasan kita mulai dari hidung hingga laring.

 

Gambar di bawah ini menunjukkan pembagian saluran napas atas dan saluran napas bawah.

 

Mari kita mengenali lebih dekat apa saja gejala, penyebab, dan pengobatan infeksi saluran napas akut.

 

Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut

Ilustrasi pasien dengan ISPA
Ilustrasi pasien dengan ISPA (Sumber: https://www.myupchar.com/en / CC BY-SA)

Gejala infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang paling sering kita rasakan adalah kombinasi dari beberapa gejala berikut ini:

  • Hidung tersumbat (kongesti nasal)
  • Hidung berair
  • Bersin
  • Nyeri tenggorokan
  • Batuk
  • Nyeri kepala
  • Demam
  • Kelelahan
  • Kelemahan
  • Nyeri otot

 

Mual, muntah, atau mencret (diare) juga dapat dialami pada kondisi ISPA yang disebabkan oleh infeksi virus influenza.

 

ISPA juga dapat berkembang menjadi sinusitis (radang rongga sinus di tulang kepala). Gejala sinusitis dapat berupa nyeri kepala hebat, nyeri pada wajah, ingus berwarna hijau atau kuning, atau nyeri pada gigi.

 

ISPA juga berpotensi menyebabkan infeksi telinga, terutama telinga bagian tengah. Hal ini sering terjadi pada anak-anak.

 

Infeksi telinga tengah karena ISPA dapat terjadi karena terdapat struktur saluran yang menghubungkan faring dengan telinga bagian tengah.

 

Saluran ini dikenal sebagai tuba atau saluran Eusthacius. Gambar di bawah ini menunjukkan hubungan faring dengan telinga bagian tengah.

 

Bila gejala ISPA ringan maka kita dapat melakukan pengobatan rumahan yang akan kami jelaskan pada bagian akhir artikel ini.

 

Namun, sebelum itu, kita harus memahami kapan harus ke dokter bila mengalami infeksi saluran pernapasan akut ini.

 

Kapan Harus Menemui Dokter?

Ilustrasi Konsultasi Dokter
Ilustrasi Konsultasi Dokter (Sumber: Image by Chokniti Khongchum from Pixabay)

Jika kita mengalami gejala-gejala di atas disertai dengan nyeri tenggorokan yang disertai dengan gejala berat seperti:

  • Nyeri menelan
  • Suara serak
  • Suara tiba-tiba hilang

 

Kemudian gejala di atas tidak disertai dengan gejala hidung berair, bersin, atau batuk. Maka kemungkinan kita mengalami infeksi bakteri. Untuk memastikan hal ini maka kita perlu memeriksakan diri ke dokter.

 

Gejala ISPA yang tidak hilang selama lebih dari 10 hari juga dapat menandakan infeksi bakteri. Kita mungkin butuh mengonsumsi antibiotik bila mengalami hal ini. Namun, kami tetap menyarankan untuk memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu.

 

Kita harus segera mendapatkan pertolongan medis gawat darurat bila kita atau anak kita mengalami:

  • Kesulitan bernapas disertai dengan suara yang tidak normal ketika bernapas, napas menjadi cepat, bibir dan kulit menjadi kebiruan.
  • Ludah menjadi berlebihan
  • Tidak bisa menelan
  • Demam tinggi (> 40°C)
  • Lesu yang sangat berat
  • Air kencing sedikit atau tidak ada sama sekali

 

Untuk anak bayi, air kencing sedikit atau tidak ada berarti popok yang digunakan tidak basah. Terutama pada anak atau bayi yang makan dan minumnya tidak baik, mengalami mencret dan/atau muntah.

 

Untuk pasien anak atau bayi, orang tua tidak boleh ragu untuk berkonsultasi dengan dokter terkait gejala apapun yang tampak tidak biasa atau gejala yang mengkhawatirkan.

 

Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut

Ilustrasi virus penyebab infeksi saluran pernapasan akut
Ilustrasi virus penyebab infeksi saluran pernapasan akut (Sumber: Image by Daniel Roberts from Pixabay)

ISPA adalah kondisi yang terjadi karena infeksi. Beberapa kuman yang mungkin menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut antara lain

  • Satu dari ratusan jenis virus yang umum (termasuk rhinovirus, adenovirus, coronavirus, dan coxsackievirus)
  • Virus influenza A dan B
  • Virus parainfluenza
  • Bocavirus

 

Daftar di atas hanya sebagian dari penyebab ISPA, Namun, mereka adalah virus yang paling sering menyebabkan ISPA.

 

Apakah Infeksi Saluran Pernapasan Akut Berbahaya?

Sebagian besar ISPA bukan merupakan kondisi serius. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik dapat melawan infeksi ini sendiri. Oleh sebab itu, ISPA disebut juga sebagai “self-limiting disease”. Penyakit yang dapat sembuh sendiri.

 

Bagaimana Diagnosis Infeksi Saluran Pernapasan Akut Dilakukan?

Pada banyak kasus, terutama orang dewasa, ISAP tidak membutuhkan tindakan diagnosis oleh dokter. Kecuali, kondisinya menetap, berat, atau disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan.

 

Mayoritas ISPA disebabkan oleh rhinovirus dan dapat diatasi dengan pengobatan rumahan.

 

Diagnosis ISPA biasanya tidak sulit untuk dilakukan. Dokter perlu menanyakan terkait gejala dan pertanyaan lain terkait riwayat pengobatan. Misalnya, kapan gejala mulai muncul dan apakah sudah mengonsumsi obat atau belum.

 

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terutama pemeriksaan fisik saluran pernapasan. Dokter juga mungkin memerlukan memeriksa tenggorokan dan telinga.

 

Jika, infeksi atau radang amandel disangkan maka dokter mungkin akan memberikan antibiotik.

 

Jika, dokter mencurigai infeksi terjadi karena virus corona, maka kita membutuhkan pemeriksaan lanjutan seperti uji cepat (rapid test) atau pemeriksaan hapusan tenggorokan (swab test).

 

Pada sebagian kasus, dokter butuh melakukan pemeriksaan lainnya untuk menentukan diagnosis yang paling tepat, tetapi memiliki gejala yang sama dengan ISPA.

 

Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut

Pengobatan ISPA
Pengobatan ISPA (Sumber: NIAID / CC BY)

ISPA yang disebabkan oleh infeksi virus pada umumnya dapat diobati di rumah. Orang dengan kekebalan tubuh yang baik dapat melawan virus selama 1 hingga 2 minggu.

 

Terdapat berbagai cara yang dapat kita lakukan untuk membantu pemulihan dan meredakan gejala yang mengganggu.

 

Tips Pengobatan Rumahan untuk ISPA

  • Gunakan humidifier (alat untuk melembabkan udara ruangan)
  • Gunakan dekongestan (pelega saluran napas) atau permen tenggorokan
  • Minum air yang cukup
  • Konsumsi obat bebas untuk mengurangi perasaan pegal dan nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen
  • Makan sup dan minum teh hangat dapat membantu meredakan gejala ISPA

 

Dekongestan dan Obat Bebas untuk ISPA

Jenis dekongestan yang tergolong obat bebas yang dapat dibeli tanpa resep dokter antara lain:

  • Tablet obat flu dan batuk (misalnya dengan kandungan psudoefedrin)
  • Oxymetazoline spray

 

Kita juga dapat melakukan tindakan cuci hidung menggunakan spuit tanpa jarum atau neti pot.

 

Untuk lebih jelasnya terkait cuci hidung ini dapat dilihat pada video berikut.

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=dmqgmmW0n-o[/embedyt]

 

Meskipun demikian, dekongestan atau obat batuk tidak direkomendasikan untuk diberikan kepada anak atau bayi karena tidak terbukti efektif.

 

Pada kasus pasien anak atau bayi, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum minum obat.

 

Obat bebas lainnya yang dapat dikonsumsi untuk meredakan demam atau pegal-pegal pada badan seperti ibuprofen dan parasetamol. Hindari penggunaan obat aspirin pada anak.

 

Istirahat

Bila memungkinkan, jangan bekerja atau masuk sekolah jika mengalami infeksi saluran pernapasan akut. Selain mencegah menularkan penyakit ini kepada orang lain, istirahat yang cukup dapat membantu pemulihan.

 

Tidurlah dengan kepala yang lebih tinggi untuk membantu meringankan sumbatan pada saluran napas dan nyeri pada telinga.

 

Tablet Zink dan Vitamin C

Terdapat keterbatasan bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi mineral zink dan vitamin C selama ISAPA dapat ringankan gejala dan mengurangi hari sakit. Kita juga harus hati-hati karena konsumsi tablet mineral zink dapat berinteraksi dengan obat lainnya.

 

Antibiotik

Antibiotik seperti namanya hanya digunakan untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Penggunaan antibiotik yang berlebihan menyebabkan antibiotik kehilangan kemampuan untuk membunuh bakteri.

 

Kondisi tersebut dikenal sebagai resistensi antibiotik. Jadi, jangan heran kalau dokter tidak memberikan antibiotik untuk gejala ISPA tanpa bukti infeksi amandel.

 

Lalu, apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah diri kita dari ISPA?

 

Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut

Ilustrasi Penggunaan Masker
Ilustrasi Penggunaan Masker (sumber: pixabay.com)

Kebersihan diri yang baik seperti penerapan perilaku hidup bersih dan sehat termasuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah kunci pencegahan.

 

Selain itu, menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk juga dapat mencegah penyebaran infeksi ini.

 

Ketika mengalami ISPA maka sebaiknya jangan keluar rumah dan hindari tempat-tempat kerumunan orang.

 

Hal yang penting untuk pencegahan kondisi ini adalah menjaga daya tahan tubuh tetap baik. Kita dapat melakukan hal-hal berikut agar daya tahan tubuh kita terjaga:

  • Tidur yang cukup
  • Olahraga teratur
  • Makan makanan yang bergizi

 

Kesimpulan

Infeksi saluran pernapasan atas adalah suatu kondisi yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Gejalanya termasuk demam, pilek, batuk, atau radang tenggorokan.

 

Penting untuk melakukan pengobatan rumahan seperti yang kami sampaikan di atas bila kita mengalami kondisi ini. Sangat penting untuk beristirahat dan tetap di rumah jika memungkinkan. Jika gejala memburuk, pastikan untuk menghubungi dokter.

 

Meskipun sebagian besar ISPA adalah ringan, gejalanya terkadang dapat menyebabkan kondisi yang lebih parah.

 

Referensi

[su_spoiler title=”Klik di Sini“]

[/su_spoiler]

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?