Update manajemen pasien dengan infark miokard akut dengan elevasi segmen ST (STEMI) harus berdasarkan bukti yang disadur dari uji klinis yang baik atau pendapat ahli jika dibutuhkan. European Society of Cardiology pada bulan Agustus menerbitkan 4 pedoman praktik klinis terbaru tentang:
Artikel ini akan membahas pedoman rekomendasi klinis manajemen infark miokard akut pada pasien yang datang dengan elevasi segmen ST.
Kelas Rekomendasi dan Tingkat Bukti Pedoman ESC
Kelas Rekomendasi
Kelas Rekomendasi | Definisi | Saran Penggunaan |
Kelas I | Bukti dan/atau persetujuaan umum yang menyatakan bahwa memberikan tataklasana atau prosedur bermanfaat, berguna, dan efektif | Direkomendasikan atau diindikasikan |
Kelas II | Bukti yang bertentangan dan/atau perbedaan opini terkait dengan kegunaan/efikasi dari pemberian tatalaksana atau prosedur | |
Kelas IIa | Bukti/opini lebih menitikberatkan pada kegunaan atau efikasi | Harus dipertimbangkan |
Kelas IIb | Kegunaan/efikasi hanya memiliki sedikit bukti/opini yang baik | Dapat dipertimbangkan |
Kelas III | Bukti atau persetujuan umum tentang pemberian tatalaksana atau prosedur tidak berguna/efektif dan pada beberapa kasus dapat membahayakan | Tidak direkomendasi |
Tingkat Bukti
Tingkat Bukti A | Data diambil dari uji klinis dengan randomisasi multipel atau meta analisis |
Tingkat Bukti B | Data diambil dari uji klinis dengan randomisasi tunggal atau dari penelitian non randomisasi besar |
Tingkat Bukti C | Opini konsensus dari ahli dan/atau penelitian kecil, penelitian retrospektif, dan register. |
Rekomendasi Diagnosis Awal
Rekomendasi | Kelas | Tingkat |
Monitoring elektrokardiografi (EKG) | ||
Perekaman dan interpretasi EKG 12 lead diindikasikan segera pada saat kontak medis pertama, dengan target penundaan maksimal 10 menit | I | B |
Monitoring EKG dengan kapasitas defibrilator diindikasikan segera pada semua pasien dengan sangkaan STEMI | I | B |
Penggunaan lead tambahan dinding dada posterior (V7-V9) pada pasien dengan sangkaan tinggi infark miokar posterior (oklusi sirkumfleks) harus dipertimbangkan | IIa | B |
Penggunaan leat tambahan prekordial kanan (V3R dan V4R) pada pasien dengan infark miokard inferior harus dipertimbangkan untuk mengidentifikasi infark ventrikel kanan kontaminan | IIa | B |
Pengambilan Sampel Darah | ||
Pengambilan sampel darah rutin untuk marker serum diindikasikan segera mungkin pada fase akut tanpa menunda pengobatan reperfusi | I | C |
Presentasi pasien dengan elektrokardiografi atipikal terkadang menyebabkan kesulitan dalam mendiagnosis STEMI. Tabel berikut menunjukkan beberapa presentasi elektrokardiografi atipikal yang harus mendorong strategi intervensi koroner perkutan primer pada pasien dengan gejala berkelanjutan yang konsisten untuk iskemia miokard.
Blok Cabang Berkas |
Kriteria yang dapat digunakan untuk meningkatkan akurasi diagnostik STEMI pada LBBB:
· Elevasi segmen ST yang sesuai ≥ 1 mm pada lead dengan kompleks QRS positif · Depresi segmen ST yang sesuai ≥ 1 mm pada V1-V3 · Elevasi segmen ST yang tidak sesuai ≥ 5 mm pada lead dengan kompleks QRS negatif Kehadiran RBBB dapat membingungkan diagnosis STEMI |
Irama Ventrikuler dengan Pacu Jantung |
Selama pacu jantung ventrikel kanan, EKG juga menunjukkan LBBB dan aturan di atas dapat digunakan untuk diagnosis infark miokard akut selama pacu jantung; meskipun kurang spesifik |
Infark Miokard Akut Posterior Terisolasi |
Depresi ST terisolasi ≥ 0,5 mm pada lead V1-V3 dan elevasi segmen ST ≥ 0,5 mm pada lead dinding dada posterior V7-V9 |
Iskemia kerena oklusi arteri koroner kiri utama atau penyakit pembuluh darah |
Depresi ST ≥ 1 mm pada delapan atau lebih lead permukaan, berpasangan dengan elevasi segmen ST pada aVR dan/atau V1, menunjukkan obstruksi koroner kiri utama atau iskemia berat 3 pembuluh darah |
Beberapa hal yang baru dari pedoman praktik klinis ini ditampilkan pada gambar berikut.
Untuk lebih jelasnya terkait pedoman praktik klinis dari ESC tersebut anda dapat mengunduh versi lengkapnya secara gratis langsung dari situs ESC di bawah ini.