Ibu Hamil: Tatalaksana Hiperemesis Gravidarum

Ibu hamil merupakan populasi yang membutuhkan perhatian khusus terutama ketika mereka mengalami sakit. Saat ibu hamil sakit maka terdapat pertimbangan khusus untuk tatalaksana. Pemberian obat pada ibu hamil pada umumnya mengikuti pedoman kategori obat dari FDA. FDA membagi obat yang tersedia menjadi beberapa kategori. Mulai dari kategori A hingga kategori X. Ibu hamil pada umumnya seringkali datang ke tempat pelayanan kesehatan dengan keluhan umum sebagai berikut: mual dan muntah, nyeri ulu hati, nyeri, sakit kepala, konstipasi, diare, edema, serta gejala batuk dan pilek. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan sedikit gambaran terkait dengan obat-obat aman dan tidak aman diberikan ada ibu hamil untuk mengobati keluhan mual dan muntah (hiperemesis gravidarum) yang sering terjadi.

ibu hamil

 

Kategori FDA untuk Kehamilan

Food and Drugs Administration memberikan label kategori untuk berbagai obat. Label ini dibuat berdasarkan berbagai penelitian terkait dengan interaksi antara obat, ibu dan janin. Kategori A hingga X menunjakkan seberapa besar pengaruh atau risiko yang dapat muncul apabila suatu obat diberikan kepada ibu hamil. Secara lengkap kategori FDA untuk kehamilan dapat dilihat pada tabel 1 berikut.

 

Tabel 1 Kategori FDA untuk kehamilan

Kategori Keterangan
A Penelitian terkontrol baik yang adekuat tidak dapat menunjukkan risiko pada kehamilan
B Risiko mungkin tidak muncul (penelitian terhadap hewan coba tidak menunjukkan risiko atau efek samping, tapi penelitian terkontrol pada ibu hamil trimester 1 tidak tersedia/belum terkonfirmasi; tidak ada bukti risiko pada trimester 2/3)
C Risiko belum dapat ditentukan atau dijelaskan secara baik (penelitian terhadap hewan coba menunjukkan efek samping, tapi tidak terdapat penelitian terkontrol pada manusia atau tidak terdapat pelitian baik pada manusia atau hewan coba)
D Bukti risiko positif (keuntungan pemberian obat pada ibu hamil dapat memberikan efek risiko yang serius atau bahkan situasi yang mengancam jiwa bagi janin)
X Dikontraindikasikan pada kehamilan (bukti positif abnormalitas serius pada janin baik pada manusia atau hewan coba atau keduanya)

 

 

Tatalaksana Mual dan Muntah pada  Ibu Hamil

  • Tatalaksana awal mual dan muntah pada kehamilan adalah untuk menurunkan risiko perawatan rumah sakit pada hiperemesis gravidarum. Tujuan pengobatan termasuk koreksi ketidakseimbangan elektrolit, memberikan profilaksis terkait dengan komplikasi dan mengurangi gejala.
  • Terapi farmakologis pada mual dan muntah diberikan setelah memastikan bahwa penyebab mual dan muntah pada ibu hamil adalah karena kehamilannya. Terapi tunggal atau kombinasi lini pertama pada ibu hamil adalahhiperemesis gravidarum:
    • Piridoksin (Vitamin B6) 10-25 mg setiap 8 jam
    • Doksilamin 12,5-25 mg setiap 8 jam
  • Jika gejala tidak berkurang setelah terapi lini pertama maka pertimbangkan pemberian:
    • Prometazin 12,5-25 mg Intra Muskular, Per Oral, atau Per Rektal setiap 4-6 jam, dan/atau
    • Mengganti doksilamin dengan Dimenhidrinat 50-100 mg Per Oral atau Per Rektal setiap 4-6 jam
  • Jika gejala juga tidak membaik setelah penggantian terapi lini pertama, pertimbangkan mengganti obat dengan:
    • Metokloperamid 10 mg Intra Muskular atau Per Oral setiap 6 jam
    • Ondansentron 4-8 mg Per Oral setiap 6 jam
    • Trimethobenzamid 300 mg Intra Muskular atau Per Oral setiap 6-8 jam
    • Metilprednisolon 16 mg Per Oral atau IV setiap 8 jam (atau 48 mg/hari) selama 3 hari. Hentikan pemberian apabila tidak ada respons obat selama 3 hari. Lakukan Tappering apabila obat memiliki respons)

 

Daftar Pustaka

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?