Guidelines Ansietas Berdasarkan NICE 2011

Gangguan cemas menyeluruh (generalised anxiety disorder / GAD) atau ansietas ditandai dengan kekhawatiran dan stres kronis, tidak fokus, dan terkait dengan gangguan klinis dan gangguan fungsional yang signifikan, sering disertai  insomnia, kegelisahan, spasme otot, dan masalah konsentrasi. Usia onset tampaknya bimodal, biasanya terjadi antara usia 10-14 tahun pada anak-anak dan remaja dan pada usia rata-rata 31 tahun pada orang dewasa. GAD dapat terjadi akibat aktivitas neurotransmiter serotonergik dan noradrenergik yang tidak normal. Kombinasi genetika dan pengaruh lingkungan dapat berperan dalam manifestasi gejala. Perjalanan klinis biasanya kronis, dengan kemungkinan remisi yang lebih rendah pada kondisi psikologis komorbid dan dukungan keluarga. GAD dikaitkan dengan peningkatan risiko perilaku bunuh diri serta semua penyebab kematian dan kematian terkait kardiovaskular. Artikel ini memuat guidelines ansietas berdasarkan NICE 2011.

guidelines ansietas
Business image created by Creativeart – Freepik.com

Populasi

Dewasa

Rekomendasi

  • NICE 2011
  1. Rekomendasi cognitive behavioral therapy untuk gangguan cemas menyeluruh (generalized anxiety disorder/GAD)
  2. Rekomendasi pemberian Sertraline jika pengobatan dengan obat dibutuhkan
  3. Jika sertraline tidak efektif, direkomendasikan pemberian selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) atau selective noradrenergic reuptake inhibitor (SNRI) lainnya. Hindari penggunaan terapi benzodiazepin atau anti psikotik jangka panjang pada GAD.

 

Pengobatan/Medikasi berdasarkan Guidelines Ansietas NICE 2011

  1. Cognitive behavioral therapy:
  • Komponen CBT meliputi
    • Paparan terhadap stimulus dan perasaan yang terkait dengan peristiwa traumatik
    • Inhibisi perilaku mengurangi kecemasan dengan menjauhi atau mencari hiburan untuk meningkatkan ketahanan diri
    • Strategi kongnitif unutk mengurangi persepsi berlebihan terhadap ancaman
    • Strategi untuk mengelola tingkat kecemasan/arousal salah satunya dengan kontrol pernapasan
  • Dilakukan selama 6-12 sesi dengan durasi 1 jam untuk setiap sesi.

 

  1. Antidepresan
  • Antidepresan dengan bukti mengurangi remisi dan gejala
    • Sertraline; Escitalopram; Paroxetine
  • Antidepresan dengan bukti untuk mengurangi gejala
    • duloxetine venlafaxine extended release; imipramine; trazodone; opipramol; citalopram; agomelatine
  • Dosis antidepresan:
    • escitalopram 10-20 mg/hari
    • paroxetine 20-50 mg/hari
    • sertraline 50–200 mg/hari
    • duloxetine 60–120 mg/hari
    • venlafaxine 75–225 mg/hari
    • imipramine 50-200 mg/hari
    • citalopram 10-40 mg/hari
    • nortriptyline 20-150 mg/hari
    • opipramol 50–300 mg/hari

 

  1. Benzodiazepin
  • Efektif untuk pengobatan jangka pendek
  • Drug of Choice (DOC): alprazolam 0,5-2 mg/hari, diazepam 2,5-5 mg/hari, lorazepam 1-4 mg/hari
  • Gunakan dengan perhatian terhadap pembentukan kebiasaan yang berujung pada rebound ansietas, dan memiliki efek samping yang lebih parah ketika dihentikan

 

  1. Buspirone
  • Dilaporkan mengurangi gejala ansietas pada GAD
  • Memiliki efek samping yang lebih sedikit
  • Dosis 10-60 mg/hari diberikan 3-4 kali per hari

 

  1. Hidroxyzine
  • Dosis 50-100 mg 4 kali sehari (dewasa)
  • 50-100 mg/hari 3 kali sehari (anak)
  1. Pregabalin
  • DOC untuk pasien yang intoleran terhadap SSRI dan SNRI
  • Dosis 150-600 mg/hari

 

Referensi

  1. Katzman MA, Bleau P, Blier P, et al; Canadian Anxiety Guidelines Initiative Group on behalf of the Anxiety Disorders Association of Canada/Association Canadienne des troubles anxieux and McGill University. Canadian clinical practice guidelines for the management of anxiety, posttraumatic stress and obsessive-compulsive disorders. BMC Psychiatry. 2014;14 Suppl 1:S1
  2. http://www.nice.org.uk/nicemedia/live/13314/52599/52599.pdf

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Menyoal Label Halal Pada Obat di Indonesia

Menyoal Label Halal Pada Obat di Indonesia

Pengukuran HbA1c pada Pasien Diabetes

Pengukuran HbA1c pada Pasien Diabetes

Alergi Obat – Pendekatan Diagnosis Pasien

Alergi Obat – Pendekatan Diagnosis Pasien

ASIA Impairment Scale: Standar Emas dalam Mengevaluasi Cedera Tulang Belakang

ASIA Impairment Scale: Standar Emas dalam Mengevaluasi Cedera Tulang Belakang

Endnote – Aplikasi Manajemen Daftar Pustaka Efisien

Endnote – Aplikasi Manajemen Daftar Pustaka Efisien

ABCD2 – Alat Skoring Penilaian Risiko Penting Stroke

ABCD2 – Alat Skoring Penilaian Risiko Penting Stroke