Efek Kopi Terhadap Ginjal Kita

Popularitas kopi sebagai minuman terfavorit di seluruh dunia menimbulkan banyak sekali penelitian. Terutama penelitian terkait efek kesehatannya. Sains meneliti tentang bagaimana kopi mempengaruhi seluruh sistem dan organ tubuh. Termasuk efek kopi terhadap ginjal kita. Hingga efeknya terkait kekebalan tubuh dan risiko kanker dan penyakit jantung.

 

Perdebatan juga selalu muncul. Termasuk tentang apakah kopi baik untuk kesehatan. Sejak kopi pertama kali ditemukan di Ethiopia hingga saat ini. Manfaat kesehatan kopi terus memiliki pro dan kontra. Apakah kopi dapat menimbulkan keracunan atau batu ginjal?

 

Dalam kesempatan kali ini, kita akan mencoba untuk membahas efek kopi terhadap ginjal.

 

Penelitian Efek Kopi terhadap Ginjal

Studi dengan subjek penelitian besar cenderung menunjukkan hubungan konsumsi kopi dengan kemungkinan perlindungan fungsi ginjal.

 

Penelitian pada dua ribu enam ratus wanita di Korea menemukan bahwa konsumsi kopi terkait dengan penurunan risiko terkena penyakit ginjal. Efek kopi terhadap ginjal ini juga tampak pada wanita dengan kondisi kencing manis (diabetes melitus).

 

Pada tahun 2016, sebuah hasil meta analisis menunjukkan hal yang sama. Bahwa konsumsi kopi tidak terkait dengan kecenderungan penyakit ginjal pada laki-laki.

 

Hal ini sangat menarik. Sebab tidak ada risiko penyakit ginjal pada wanita. Selain itu, efek kopi terhadap ginjal pria juga tidak berbahaya.

 

Masyarakat yang tinggal di desa penghasil kopi juga lebih jarang mengalami penyakit ginjal kronis. Khususnya di negara-negara Pantai Pasifik seperti Nikaragua.

 

Efek Kopi dan Penyakit Genetik Ginjal

Kafein adalah senyawa utama dalam kopi yang kita nikmati. Sayangnya, penelitian terdahulu menunjukkan bahwa terdapat risiko kemunculan kista ginjal pada pasien dengan penyakit ginjal polikistik dominan gen autosomal.

 

Namun, dalam studi klinis terbaru, minum kopi tidak terkait sebagai faktor risiko dengan perkembangan penyakit tersebut.

 

Efek Kopi dan Batu Ginjal

Kopi dan Batu Ginjal
Kopi dan Batu Ginjal

Salah satu efek kopi terhadap ginjal yang paling sering mendapatkan atensi peneliti adalah efeknya terkait pembentukan batu ginjal.

 

Rekomendasi pakar menyarankan bahwa pada kondisi seseorang pasien dengan kecenderungan batu ginjal atau riwayat sakit batu ginjal maka harus membatasi minum kopi.

 

Batu oksalat adalah salah satu jenis batu ginjal yang paling umum. Sayangnya, kopi adalah minuman dengan kandungan asam oksalat yang cukup besar. Salah satu minuman dengan kandungan yang besar lainnya adalah teh hitam.

 

Oleh karena itu, pasien dengan batu ginjal, terutama dengan jenis batu oksalat. Harus mengurangi konsumsi kopi sebab berisiko membentuk batu ginjal lainnya.

 

Efek Kopi terhadap Ginjal: Kanker

Bukti penelitian terkait hal ini adalah cukup beragam. Studi penurunan risiko karsinoma sel ginjal tampak pada orang yang rutin minum kopi.

 

Namun, untuk beberapa alasan, hubungan tersebut hanya muncul pada orang yang minum kopi dengan kafein.

 

Konsumsi kopi tanpa kafein meningkatkan risiko kanker karsinoma sel ginjal. Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memastikan keterkaitan tersebut.

 

Efek Kopi terhadap Ginjal: Tekanan Darah Tinggi

Kopi dan Hipertensi
Kopi dan Hipertensi

Tekanan darah tinggi terkait erat dengan berbagai penyakit ginjal. Terdapat beberapa penelitian yang menyatakan bahwa minum kopi terkait dengan peningkatan tekanan darah jangka pendek.

 

Pada kondisi jangka panjang, efeknya dapat berlebihan pada penikmat kopi usia tua dan juga orang yang jarang minum kopi.

 

Peningkatan tekanan darah akibat kopi juga sering terjadi pada orang dengan penyakti tekanan darah tinggi sebelumnya.

 

Namun, penelitian menunjukkan bahwa minum tiga hingga empat cangkir kopi setiap hari (100-200 mg kafein) tidak memiliki risiko peningkatan penyakit ginjal dan tekanan darah tinggi.

 

Pesan Dokter Rifan

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi memiliki efek untuk meningkatkan tekanan darah pada peminum kopi. Terutama pada lanjut usia dan orang yang jarang minum kopi.

 

Namun, bukti penelitian menunjukkan bahwa efek kopi terhadap ginjal adalah baik dan tidak berisiko meningkatkan potensi mengalami penyakit ginjal.

 

Efek perlindungan kopi pada ginjal juga tampak pada berbagai penelitian. Terutama pada wanita. Namun, pasien dengan batu ginjal oksalat butuh mengurangi minum kopinya. Sebab kopi memiliki kandungan oksalat yang tinggi.

 

Bukti ilmiah bahwa kopi dapat meningkatkan atau mengurangi kanker ginjal juga masih kontroversial.

 

Referensi

  1. Kim BH, Park YS, Noh HM, Sung JS, Lee JK. Association between Coffee Consumption and Renal Impairment in Korean Women with and without Diabetes: Analysis of the Fourth Korea National Health and Nutrition Examination Survey in 2008.Korean J Fam Med. 2013;34(4):265-71. doi:10.4082/kjfm.2013.34.4.265
  2. Wijarnpreecha K, Thongprayoon C, Thamcharoen N, Panjawatanan P, Cheungpasitporn W. Association of coffee consumption and chronic kidney disease: A meta-analysis.Int J Clin Pract. 2017;71(1) doi:10.1111/ijcp.12919
  3. Laux TS, Bert PJ, Barreto ruiz GM, et al. Nicaragua revisited: evidence of lower prevalence of chronic kidney disease in a high-altitude, coffee-growing villageJ Nephrol. 2012;25(4):533-40. doi:10.5301/jn.5000028
  4. Belibi FA, Wallace DP, Yamaguchi T, Christensen M, Reif G, Grantham JJ. The effect of caffeine on renal epithelial cells from patients with autosomal dominant polycystic kidney diseaseJ Am Soc Nephrol. 2002;13(11):2723-9. doi:10.1097/01.ASN.0000025282.48298.7B
  5. Girardat-rotar L, Puhan MA, Braun J, Serra AL. Long-term effect of coffee consumption on autosomal dominant polycystic kidneys disease progression: results from the Suisse ADPKD, a prospective longitudinal cohort studyJ Nephrol. 2018;31(1):87-94. doi:10.1007/s40620-017-0396-8
  6. Gasińska A, Gajewska D. Tea and coffee as the main sources of oxalate in diets of patients with kidney oxalate stonesRocz Panstw Zakl Hig.2007;58(1):61-7.
  7. Antwi SO, Eckel-passow JE, Diehl ND, et al. Coffee consumption and risk of renal cell carcinomaCancer Causes Control. 2017;28(8):857-866. doi:10.1007/s10552-017-0913-z
  8. Corti R, Binggeli C, Sudano I, et al. Coffee acutely increases sympathetic nerve activity and blood pressure independently of caffeine content: role of habitual versus nonhabitual drinkingCirculation. 2002;106(23):2935-40. doi:10.1161/01.CIR.0000046228.97025.3A
  9. Bolignano D, Coppolino G, Barillà A, et al. Caffeine and the kidney: what evidence right now?J Ren Nutr. 2007;17(4):225-34. doi:10.1053/j.jrn.2007.02.006
  10. Corti R, Binggeli C, Sudano I, et al. Coffee acutely increases sympathetic nerve activity and blood pressure independently of caffeine content: role of habitual versus nonhabitual drinkingCirculation. 2002;106(23):2935-40. doi:10.1161/01.cir.0000046228.97025.3a

 

 

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?