Siapa yang tidak kenal dengan kopi. Saat ini adalah kopi adalah minuman paling banyak dikonsumsi di dunia. Beberapa orang hanya minum secangkir kopi setiap hari. Sementara orang lainnya, sanggup menghabiskan lima gelas kopi setiap hari. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang efek kopi pada tubuh kita. Terutama terkait dengan efek yang tidak kita harapkan.
Mari kita bahas efek kopi pada tubuh kita satu per satu dan apa manfaat kopi bagi tubuh kita.
Kami sedikit menyukai kopi. Terutama kopi tanpa gula. Namun, terkadang muncul dorongan untuk buang air besar lebih sering setelah mengonsumsi minuman pahit ini.
Kondisi yang sama mungkin juga terjadi pada sebagian pencinta kopi lainnya. Oleh sebab itu, minum kopi sering kali terkait dengan frekuensi buang air besar yang lebih sering.
Faktanya, efek kopi pada saluran cerna adalah berbeda bagi setiap orang.
Minum kopi pada sebagian orang dapat menyebabkan sembelit atau konstipasi. Sementara pada sebagian orang lainnya, minum kopi dapat mengakibatkan mencret atau diare.
Sering kali kondisi tersebut baik sembelit atau diare yang muncul dikaitkan dengan kafein. Namun, penelitian menunjukkan bahwa minum kopi tanpa kafein juga menyebabkan kondisi yang sama.
Yang bertanggung jawab untuk perubahan sistem pencernaan kita setelah konsumsi kopi adalah hormon yang bernama Gastrin. Hormon ini benar-benar dapat mempengaruhi agar kita lebih sering atau lebih jarang buang air besar.
Percaya atau tidak, kopi memiliki efek yang cukup untuk membuat kita terjaga seharian. Seharusnya tubuh kita membutuhkan tidur. Adenosin dan melatonin adalah zat yang berperan besar dalam proses tidur seseorang.
Semakin lama kita tidak tidur, maka semakin besar jumlah adenosin dalam tubuh kita. Adenosin akan menempel pada reseptor di tubuh sehingga kita mengantuk.
Kafein dalam kopi akan memblokir reseptor tersebut sehingga kita tidak mengantuk. Ujungnya kita akan sulit tidur.
Efek kopi pada tubuh ini sesungguhnya adalah efek negatif.
Kafein juga sebenarnya dapat mempengaruhi jam tubuh kita. Irama atau ritme sirkadian adalah sebutan untuk jam tubuh ini.
Kafein akan mempengaruhi melatonin sehingga dapat membuat jam tubuh menjadi bingung. Proses ini mirip dengan kondisi jet lag, tetapi tanpa melakukan perjalanan.
Beberapa orang menyatakan bahwa minum kopi dapat membuat perasaan menjadi tenang dan fokus. Namun, beberapa orang lainnya menyatakan bahwa kopi dapat menimbulkan efek cemas.
Kita memang dapat menambahkan berbagai macam hal lezat lainnya ke dalam secangkir kopi. Krim, gula, susu, atau nira adalah beberapa zat yang dicampurkan ke dalam kopi. Zat-zat tersebut tidak membuat kafein dalam kopi menghilang.
Walau sudah ada kopi decaf yang hanya mengandung sedikit kafein, tetap tidak bisa menghilangkan efek gelisah setelah minum kopi pada beberapa orang.
Kafein berguna untuk membuat seseorang terjaga sepanjang malam dan tetap fokus. Namun, stimulan utama kopi ini juga dapat menimbulkan sensasi gelisah.
Seseorang yang mengonsumsi kopi dapat merasa cemas dan keringat berlebih.
Hal ini terjadi karena kopi mengaktifkan sistem pertahanan utama pada otak kita, yaitu respons lawan atau lari (fight or fight response).
Respons tersebut terjadi pada sistem saraf Simpatik sehingga juga menimbulkan keringat.
Penelitian juga menunjukkan bahwa pada sebagian kecil orang konsumsi kopi akan meningkatkan kecemasan dasar dan kemungkinan serangan panik.
Kalori atau gula yang kita konsumsi akan mempengaruhi berat badan. Bila kita minum Espresso tanpa gula maka minuman tersebut bebas kalori.
Meskipun demikian, perlu kita ingat bahwa kafein pada kopi adalah zat stimulan yang akan meningkatkan metabolisme tubuh. Inilah efek kopi pada tubuh yang mempengaruhi berat badan.
Kafein juga ternyata mempengaruhi adrenalin dan menurunkan hormon Ghrelin. Bagi yang belum pernah mendengar, hormon Ghrelin adalah zat yang bertanggung jawab memunculkan perasaan lapar atau perut keroncongan.
Senyawa lain pada secangkir kopi juga dapat meningkatkan hormon Peptida YY yang justru akan membuat kita kenyang.
Sederhananya, kopi hitam atau Espresso benar-benar dapat membantu seseorang untuk menurunkan berat badan.
Percaya atau tidak, mengonsumsi beberapa gelas kopi dalam sehari dapat menyebabkan jari-jari terasa dingin.
Kondisi tersebut muncul karena kafein pada kopi akan mempengaruhi kelenjar yang berada tepat di atas ginjal kita. Adrenal adalah nama kelenjar tersebut. Sesuai dengan namanya kelenjar tersebut menghasilkan hormon aderenalin.
Salah satu efek utama adrenalin adalah menyempitkan pembuluh darah. Terutama pembuluh darah kecil yang terletak pada ujung terjauh tubuh.
Vasokonstriksi adalah sebutan untuk penyempitan pembuluh darah tersebut. Jika setelah mengonsumsi kopi jari-jari kaki dan tangan kita menjadi dingin maka hal ini adalah efek kopi pada tubuh akibat kafein.
Selain terasa dingin, jari-jari juga dapat terlihat pucat.
Mungkin ada yang bertanya bahwa mengapa setelah minum kopi detak jantung menjadi cepat?
Peristiwa tersebut terjadi akibat peningkatan pengeluaran epinefrin dan adrenalin. Menariknya, efek peningkatan tekanan darah dan detak jantung tersebut juga muncul pada kopi decaf.
Jadi, kemungkinan terdapat senyawa lain dalam segelas kopi yang bertanggung jawab atas peristiwa ini.
Meskipun, mengonsumsi kopi dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah, tetapi kopi tampak mencegah penyakit jantung.
Namun, bagi mereka yang telah memiliki riwayat penyakit jantung dan pembuluh darah, maka langkah paling bijak adalah untuk tidak mengonsumsi kopi.
Apakah minum kopi akan berpotensi menyebabkan dehidrasi atau kekurangan cairan pada peminumnya?
Pertanyaan tersebut sering kali menjadi perdebatan. Faktanya, kopi adalah diuretik ringan.
Minum segelas minuman pahit ini dapat menyebabkan kita lebih sering buang air kecil. Namun, bila kita minum secangkir penuh kopi, tentu saja kandungan airnya akan menggantikan cairan yang kita keluarkan bersama air kencing.
Meskipun demikian, berbeda bila kita minum segelas Espresso. Kadar kafeinnya jauh lebih pekat dibandingkan dengan jenis kopi lainnya. Sehingga segelas Espresso tentu saja tidak dapat menggantikan cairan yang akan hilang.
Pada kasus ini kita mungkin akan mengalami sedikit dehidrasi. Namun, jangan khawatir, sedikit dehidrasi setelah minum kopi ini dapat segera tertangani dengan minum segelas air putih.
Jadi, minum kopi tentu saja tidak akan menyebabkan dehidrasi yang berbahaya bagi tubuh peminumnya.
Bagian ini, kami tuliskan khusus untuk pembaca yang memiliki riwayat penyakit asam lambung.
Konsumsi kopi akan menyebabkan peningkatan sekresi asam lambung kita. Namun, berbeda pada setiap orang. Ada yang minum sedikit kopi akan mengalami peningkatan asam lambung yang drastis. Ada pula yang sebaliknya.
Kopi mempengaruhi asam lambung sebab efeknya pada pelepasan gastrin. Segelas kopi yang kita minum akan menyebabkan peningkatan sekresi Gastrin.
Gastrin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur pelepasan asam lambung.
Rasa pahit kopi adalah yang paling bertanggung jawab untuk peristiwa ini. Ketika lidah kita merasakan pahit dari kopi maka lambung akan memproduksi lebih banyak Gastrin.
Kondisi ini tentu saja berujung pada peningkatan asam lambung dan menyebabkan gejala penyakit asam lambung.
Jadi, bagi pembaca yang memiliki riwayat penyakit asam lambung, tetapi ini menikmati kopi, sebaiknya tambahkan pemanis (gula atau krimer) pada kopi agar rasa pahit tidak terlalu berpengaruh pada pengeluaran asam lambung.
Efek kopi pada tubuh setiap orang adalah berbeda-beda. Baik terhadap organ seperti lambung, jantung, pembuluh darah, dan otak. Kita sebagai peminum atau penikmat kopi yang paling tahu seberapa banyak yang bisa kita konsumsi. Konsumsi kopi tidak lebih dari 5 gelas setiap hari adalah baik untuk kesehatan kita.
Semoga kita tetap sehat, bahagia, dan semangat dalam menjalani rutinitas.
Bila ada pertanyaan terkait dengan efek kopi pada tubuh silakan tuliskan di kolom komentar.
Nantikan tulisan seputar kedokteran dan kesehatan lainnya dari kami.
Keren dok.