Duduk Terlalu Lama dan Risiko Kesehatan

Perkembangan pada era globalisasi pada bidang informasi, komunikasi, teknologi, ekonomi, dan sosial berdampak pada lebih seringnya seseorang untuk duduk. Artikel ini akan memberikan gambaran terkait dengan beberapa fakta duduk dan mengapa duduk terlalu lama memiliki risiko untuk kesehatan kita.

Menonton televisi, berselancar di dunia maya dengan komputer, mengerjakan tugas kantor ataupun bermain game merupakan  aktivitas yang membutuhkan waktu bercokol di kursi cukup lama.

Beberapa penelitian terkait dengan duduk

duduk
Background vector created by Iconicbestiary – Freepik.com

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa setiap orang rata-rata menghabiskan > 10 jam untuk duduk.

Beberapa penelitian lainnya membuktikan bahwa posisi bercokol di kursi terlalu lama tidak baik untuk kesehatan bahkan merupakan suatu rutinitas yang lebih mendekatkan diri kepada kematian.

Sebuah penelitian besar yang melibatkan 220.000 penduduk di Australia menemukan bahwa orang yang bersandar di kursi lebih dari 8 jam memiliki risiko kematian 15% lebih muda dibanding kan orang yang duduk kurang dari 4 jam sehari.

Laporan dari American Institute of Cancer Research juga menemukan bahwa menetap dalam posisi ini terlalu lama (kurangnya aktivitas fisik) terkait dengan 43.000 kasus kanker kolon dan 49.000 kanker payudara.

Di sisi lain, duduk terlalu lama juga tidak baik untuk kesehatan jantung. Penelitian selama 6 tahun terhadap 8.800 di Australia juga menemukan fakta bahwa menonton tv lebih dari sejam sehari meningkatkan risiko kanker 15% lebih besar dan kematian akibat penyakit jantung 45% lebih tinggi.

Penelitian-penelitian di atas seharusnya menyadarkan kita untuk tidak duduk terlalu lama. Tapi, bagaimana bila kita harus tetap duduk untuk menyelesaikan pekerjaan di kantor?

Tips untuk mengurangi durasi bercokol di kursi dan meningkatkan kesehatan

duduk dan kesehatan
Background vector created by Iconicbestiary – Freepik.com

Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi durasi bersandar di kursi kita saat bekerja.

Tips mengurangi waktu yang anda habiskan melakukan aktivitas lainnya:

Berdiri kapanpun anda bisa

  • Gunakan meja berdiri
  • Berdiri ketika mengangkat telepon
  • Berdiri ketika membaca email
  • Berdiri kapanpun anda bisa

Berjalan kapanpun anda bisa

  • Berjalan menuju meja rekan kerja anda untuk menyampaikan pesan singkat. Hindari menggunakan aplikasi chatting
  • Naik melalui tangga bila hanya ingin berpindah 1 atau 2 lantai dari pada menggunakan lift
  • Makan siang keluar kantor

Bila memungkinkan, lakukan olahraga ringan

  • Push up atau sit up semala masa istrihat
  • Lakukan perenggangan ringan ketika memiliki waktu luang

Buatlah beberapa alat yang sederhana untuk membantu anda

  • Membuat alarm untuk mengingatkan anda agar berdiri sebentar setelah duduk selama 30 menit
  • Gunakan gelas yang kecil, sehingga anda lebih sering mengambil air dari dispenser
  • Gunakan kamera anda untuk mengambil beberapa video atau gambar ketika beristirahat

Beberapa penelitian menyarankan untuk berdiri dan berjalan ataupun berbaring selama 2 jam setelah melakukan pekerjaan selama delapan jam.

 

Referensi:

Slideshare- Getting Your Butt Off the Chair Can Save Your Life

Tagged with:
dudukkesehatan

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?