Diet Golongan Darah: Manfaatnya Untuk Kesehatan?

Suatu metode diet yang disebut sebagai diet golongan darah menjadi populer selama 2 dekade terakhir. Para pendukung metode diet ini menyatakan bahwa golongan darah anda menentukan jenis makanan terbaik apa yang harus anda konsumsi untuk kesehatan. Banyak orang yang menyatakan bahwa diet ini baik dan mengklaim bahwa metode diet ini baik untuk kesehatan mereka. Tapi apakah diet golongan darah ini dan apakah metode ini didukung dengan bukti penelitian yang baik dan valid. Artikel ini akan memberikan kepada anda gambaran terkait dengan metode diet golongan darah dan apakah metode ini didukung dengan bukti yang valid.

diet golongan darah Designed by Freepik

Apa yang dimaksud dengan diet golongan darah?

Diet golongan darah dipopulerkan pertama sekali oleh seorang dokter naturopatik bernama Dr. Peter D’Adamo pada tahun 1996.

 

Buku yang Ia tulis, “Eat Right 4 Your Type”, menjadi sangat laris. Buku ini masuk dalam jajaran buku New York Times bestseller, terjual jutaan kopi, dan masih menjadi salah satu buku populer hingga saat ini.

 

Pada buku ini, Dr. Peter mengklaim bahwa diet optimal untuk setiap individu adalah berdasarkan golongan darah ABO individu tersebut.

 

Alasan metode diet ini terkait dengan kesehatan yang membaik adalah sederhana bahwa anda mengkonsumsi makanan yang lebih baik dibandingkan makanan anda sebelumnya.

 

Dia juga mengklaim bahwa setiap golongan darah mewarisi sifat genetik yang diturunkan termasuk diet (jenis makanan yang harus dikonsumsi).

 

diet sehat
Designed by Freepik

 

Dalam buku tersebut, beberapa hal di bawah ini yang setiap golongan darah seharusnya konsumsi:

  • Golongan darah A: disebut sebagai Agrarian atau Kultivator. Orang dengan golongan darah A harus mengkonsumsi diet yang kaya akan tumbuh-tumbuhan, dan harus terbebas dari “toksin”daging merah. Secara sederhana, orang dengan golongan darah A mendekati diet para Vegetarian
  • Golongan darah B: disebut sebagai Nomad. Orang dengan golongan darah ini dapat mengkonsumsi tumbuh-tumbuhan dan daging (kecuali daging ayam dan babi), dan juga dapat mengkonsumsi susu. Akan tetapi, mereka harus menghindari gandum, jagung, tomat, kacang-kacangan, dan beberapa jenis makanan lainnya.
  • Golongan darah AB: disebut sebagai Enigma. Orang dengan golongan darah ini diet terbaiknya merupakan gabungan antara golongan darah A dan B. Jenis makanan yang dapat dikonsumsi antara lain seafood, tahu, susu, kacang-kacangan dan biji-bijian. Tapi mereka harus menghindari konsumsi kacang merah, jagung, daging sapi dan ayam.
  • Golongan darah O: disebut sebagai Hunter. Untuk orang dengan golongan darah ini diet terbaiknya merupakan diet tinggi protein dengan sejumlah besar daging, ikan, buah-buahan dan sayuran. Akan tetapi, tidak dapat mengkonsumsi biji-bijian, kacang polong, dan susu.

 

Meskipun dikelompokkan berdasarkan golongan darah. Jika seseorang mengikuti salah satu pola diet diatas maka akan memperbaiki kesehatan mereka tanpa memperdulikan apapun golongan darah mereka. Sebagai contoh, orang bergolongan darah A mencoba diet golongan darah O maka dia akan tetap mendapatkan manfaat kesehatan. Sebagian besar metode diet di atas didasarkan pada standar diet yang sehat dan telah terbukti secara ilmiah.

Jadi jika anda mengikuti salah satu metode di atas dan kesehatan anda semakin membaik, maka bukan berart ada kaitannya dengan golongan darah anda.

 

Lectin merupakan suatu yang dianggap menghubungkan antara diet dan golongan darah

Salah satu teori utama dari diet golongan darah adalah sejenis protein yang disebut sebagai lectin.

Lektin adalah salah satu famili protein yang dapat mengikat molekul gula.

Senyawa ini dipertimbangkan sebagai antinutrien dan dapat menimbulkan efek negatif pada saluran cerna.

Berdasarkan teori diet golongan darah, terdapat banyak lektin pada diet yang secara spesifik menargetkan pada perbedaan golongan darah.

Dikatakan bahwa memakan jenis lektin yang salah dapat menyebabkan aglutinasi (penggumpalan) sel darah merah.

Sebenarnya ada sedikit bukti bahwa sebagian kecil lektin dalam kacang polong mentah, dapat memiliki aktivitas aglutin yang spesifik untuk golongan darah tertentu.

Misalnya, kacang mentah hanya bisa berinteraksi dengan sel darah merah pada orang dengan golongan darah A.

Secara keseluruhan, tampak bahwa mayoritas lektin memiliki reaksi aglutinasi dengan semua golongan darah ABO.

Dengan kata lain, lektin dalam makanan TIDAK  spesifik terhadap golongan darah, kecuali beberapa varietas kacang polong mentah.

Hal ini mungkin bahkan tidak memiliki relevansi dunia nyata, karena kebanyakan kacang polong direndam dan / atau dimasak sebelum dikonsumsi, yang menghancurkan lektin berbahaya.

 

Apakah terdapat bukti ilmiah dibalik diet golongan darah?

Penelitian tentang golongan darah ABO telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir

Saat ini telah terdapat bukti kuat bahwa orang dengan golongan darah tertentu dapat memiliki risiko penyakit yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Misalnya, golongan darah O memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah, namun berisiko lebih tinggi terkena sakit maag.

 

Namun, tidak ada penelitian yang menunjukkan hal ini berkaitan dengan diet.

 

Dalam sebuah penelitian observasional besar terhadap 1.455 orang dewasa muda, yang diminta untuk mengonsumsi makanan golongan A (banyak buah dan sayuran) berhubungan dengan kriteria kesehatan yang lebih baik. Tapi efek ini terlihat pada setiap orang mengikuti diet golongan A, tidak hanya individu dengan golongan darah A saja.

Pada tinjuan sistematis besar tahun 2013. Peneliti menilai data dari lebih 1000 penelitian lainnya, mereka tidak menemukan satupun penelitian dengan desain yang baik menunjukkan hubungan antara efek kesehatan dengan diet golongan darah.

Mereka menyimpulkan: “Tidak terdapat bukti yang jelas untuk memvalidasi keuntungan kesehatan dari diet golongan darah.” Bukti beberapa penelitian yang menyatakan bahwa kesehatan yang lebih baik berhubungan dengan jenis diet golongan darah ABO memiliki desain penelitian yang buruk.

Salah satu penelitian yang menemukan golongan darah dan alergi makanan justru bertentangan dengan rekomendasi metode diet golongan darah.

 

Kesimpulan

Kita tidak dapat meragukan bahwa banyak orang telah mengalami hasil positif dengan mengikuti metode diet ini. Namun, ini TIDAK berarti bahwa metode ini berhubungan dengan golongan darah mereka.

Diet yang berbeda bekerja untuk orang yang berbeda. Beberapa orang melakukannya dengan baik ketika mengkonsumsi banyak sayuran dan sedikit daging (seperti diet golongan A), sementara yang lain berkembang dengan makan banyak makanan hewani berprotein tinggi (seperti diet golongan O).

Jika Anda mendapatkan hasil yang bagus pada diet golongan darah, mungkin Anda cukup menemukan diet yang sesuai dengan metabolisme Anda. Kondisi ini mungkin tidak ada kaitannya dengan golongan darah Anda.

Selain itu, metode diet ini menghilangkan sebagian besar makanan olahan yang tidak sehat dari diet seseorang.

Mungkin itu adalah satu-satunya alasan terbesar mengapa metode ini bekerja, tanpa memperhatikan golongan darah yang berbeda.

Meskipun demikian, jika Anda sedang melakukan diet golongan darah dan metode tersebut bekerja untuk Anda, maka dengan segala cara terus melakukannya dan jangan biarkan artikel ini mengecewakan Anda.

Dari sudut pandang ilmiah, jumlah bukti yang mendukung diet tipe darah tidak dapat dinyatakan valid dan di bawah standar penelitian yang baik.

 

Daftar Pustaka

  1. Vasconcelos IM, Oliveira JT. Antinutritional properties of plant lectins. Toxicon. 2004 Sep 15;44(4):385-403.
  2. Sharon N, Lis H. History of lectins: from hemagglutinins to biological recognition molecules. Glycobiology. 2004 Jun 30;14(11):53R-62R.
  3. Rodhouse JC, Haugh CA, Roberts D, Gilbert RJ. Red kidney bean poisoning in the UK: an analysis of 50 suspected incidents between 1976 and 1989. Epidemiology & Infection. 1990 Dec;105(3):485-91.
  4. Nachbar MS, Oppenheim JD. Lectins in the United States diet: a survey of lectins in commonly consumed foods and a review of the literature. The American journal of clinical nutrition. 1980 Nov 1;33(11):2338-45.
  5. Yamamoto F, Cid E, Yamamoto M, Blancher A. ABO research in the modern era of genomics. Transfusion medicine reviews. 2012 Apr 30;26(2):103-18.
  6. Lajolo FM, Genovese MI. Nutritional significance of lectins and enzyme inhibitors from legumes. Journal of agricultural and food chemistry. 2002 Oct 23;50(22):6592-8.
  7. He M, Wolpin B, Rexrode K, Manson JE, Rimm E, Hu FB, Qi L. ABO blood group and risk of coronary heart disease in two prospective cohort studies. Arteriosclerosis, thrombosis, and vascular biology. 2012 Sep 1;32(9):2314-20.
  8. Aird I, Bentall HH, Mehigan JA, Roberts JF. The blood groups in relation to peptic ulceration and carcinoma of colon, rectum, breast, and bronchus. British Medical Journal. 1954 Aug 7;2(4883):315.
  9. Wang J, García-Bailo B, Nielsen DE, El-Sohemy A. ABO genotype,‘blood-type’diet and cardiometabolic risk factors. PloS one. 2014 Jan 15;9(1):e84749.
  10. Cusack L, De Buck E, Compernolle V, Vandekerckhove P. Blood type diets lack supporting evidence: a systematic review. The American journal of clinical nutrition. 2013 Jul 1;98(1):99-104.
  11. Langman MJ, Leuthold E, Robson EB, Harris J, Luffman JE, HARRIS H. Influence of diet on the” intestinal” component of serum alkaline phosphatase in people of different ABO blood groups and secretor status. Nature. 1966;212:41-3.
  12. Mäkivuokko H, Lahtinen SJ, Wacklin P, Tuovinen E, Tenkanen H, Nikkilä J, Björklund M, Aranko K, Ouwehand AC, Mättö J. Association between the ABO blood group and the human intestinal microbiota composition. BMC microbiology. 2012 Jun 6;12(1):94.
  13. Power L. Biotype Diets System®: Blood types and food allergies. Journal of Nutritional & Environmental Medicine. 2007 Jan 1;16(2):125-35.

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?