Demam merupakan salah satu gejala klinis yang paling umum dikeluhkan oleh anak. Banyak orang tua memberikan antipiretik bahkan pada anak dengan demam yang minimal atau tidak ada demam, karena orang tua berpikir bahwa anak mereka harus mempertahankan suhu tubuh yang “normal”. Demam sendiri bukan merupakan penyakit primer tapi merupakan mekanisme fisiologis yang memiliki manfaat penting untuk melawan infeksi.
Ilustrasi Demam Pada Anak
Selama berabad-abad, demam telah dikaitkan dengan penyakit. Sebanyak 30% dari semua pasien yang ditemui oleh dokter layanan primer dan lebih dari 5 juta kunjungan di unit gawat darurat setiap tahunnya mengalami demam sebagai keluhan utama mereka. Demam juga menjadi alasan paling umum mengapa anak-anak dibawa ke dokter. Demam juga menjadi alasan utama perawat di bangsal menelepon dokter jaga ketika ada pasien yang mengeluhkan demam.
Evaluasi dan pengelolaan demam yang tepat adalah keterampilan dasar dan perlu bagi semua orang yang merawat anak-anak. Meskipun dokter telah lama menangani tanda klinis umum ini, mekanisme, maknanya, dan manajemennya tetap tidak jelas dan kontroversial sehingga penelitian mengenai hal ini masih berlanjut.
Pada kesempatan kali ini, kami akan memberikan gambaran seputar rekomendasi penggunaan antipiretik untuk demam pada anak dan gambaran efektivitas penggunaan paracetamol serta beberapa antipiretik lainnya yang digunakan untuk menurunkan demam.
Beberapa Rekomendasi Terkait dengan Demam dan Pemberian Antipiretik pada Anak
Rekomendasi American Academy of Pediatrics (AAP) pada Penggunaan Antipiretik untuk anak dengan demam
AAP menyatakan bahwa tujuan utama dalam penanganan anak dengan demam adalah meningkatkan rasa nyaman secara keseluruhan, bukan untuk menormalkan suhu tubuh. Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa demam memperburuk perjalanan penyakit atau menyebabkan komplikasi neurologis jangka panjang. Berikan edukasi kepada orang tua atau orang yang merawat anak untuk melakukan pemantauan terhadap:
Aktivitas
observasi tanda dan gejala penyakit serius
berikan pemahaman akan kebutuhan asupan cairan yang baik
bagaimana menyimpan dan memberikan antipiretik dengan benar
Rekomendasi National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE) pada anak < 5 tahun dengan demam
Menurut NICE memberian antipiretik tidak direkomendasikan dengan tujuan hanya menurunkan suhu tubuh. Penurunan suhu tubuh dalam 1-2 jam setelah pemberian antipiretik tidak dapat dijadikan patokkan bahwa anak mengalami penyakit yang parah (bila suhu tubuh tidak turun 1-2 jam setelah pemberian antipiretik) dan tidak parah
Pemberian parasetamol atau ibuprofen dilakukan jika hanya anak merasa tidak nyaman dengan demam dan dilanjutkan selama mereka masih merasa tidak nyaman. Pertimbangkan untuk merubah antipiretik apabila anak masih merasa tidak nyaman dengan demam. Jangan berikan kedua obat secara bersamaan.
Rekomendasi American College of Emergency Physicians (ACEP) untuk Anak < 3 Tahun yang Datang ke IGD dengan Demam
Rekomendasi dari ACEP menyatakan bahwa respons obat antipiretik merubah kemungkinan anak mengalami infeksi bakteri serius dan tidak digunakan untuk membuat keputusan klinis (Rekomendasi Tingkat A)
Neonatus dengan demam harus dianggap mengalami infeksi bakteri yang serius (Rekomendasi Tingkat A)
Rekomendasi Italian Pediatric Society (IPS) untuk Manajemen Demam pada Anak
IPS menyatakan bahwa parasetamol dan ibuprofen merupakan antipiretik yang direkomendasikan penggunaannya pada anak (Bukti IPS Tingkat I, Kekuatan Rekomendasi A).
Penggunaan kombinasi ibuprofen dan parasetamol tidak direkomendasikan (Bukti IPS Tingkat VI, Kekuatan Rekomendasi D)
Penggunaan parasetamol atau ibuprofen sebagai profilaksis tidak direkomendasikan untuk mengurangi insidensi demam dan reaksi lokal pada anak yang mendapatkan vaksinasi (Bukti IPS Tingkat II, Kekuatan Rekomendasi E)
Penggunaan parasetamol atau ibuprofen sebagai profilaksis tidak direkomendasikan untuk mencegah kejang demam pada anak (Bukti IPS Tingkat I, Kekuatan Rekomendasi E)
Ibuprofen dan parasetamol tidak dikontraindikasikan pada anak dengan asma dan demam kecuali telah diketahui secara pasti bahwa asma tersebut diinduksi oleh parasetamol atau obat anti inflamasi non steroid (Bukti IPS Tingkat I, Kekuatan Rekomendasi A).
Kami belum menemukan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk Penggunaan Antipiretik pada Anak dengan Demam. Untuk Artikel dari IDAI yang memuat hal tersebut dapat dilihat pada link berikut:
Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.