Demam akut merupakan suatu kondisi dimana terjadi peningkatan suhu tubuh di atas suhu tubuh normal < 7 hari.
Rata-rata suhu tubuh manusia dewasa adalah sekitar 36,8 ±0,4 °C dengan suhu terendah pada pukul 6 pagi serta tertinggi pada pukul 4 hingga 6 sore.
Suhu tubuh > 37,2 °C pada pagi hari dan > 37,7 °C di sore hari dapat dipertimbangkan sebagai kondisi demam.
Demam secara klasik dapat dikelompokkan menjadi:
Akan tetapi, penggunaan anti piretik yang tersedia sebagai obat bebas menyebabkan pola klasik di atas sudah jarang ditemukan.
Demam merupakan salah satu keluhan yang cukup sulit untuk ditegakkan diagnosis pastinya.
Terkadang bahkan diagnosis dari kondisi ini hanya sekedar “observasi febris”.
Rentang dosis yang cukup luas ini terkadang menjadi tantangan sendiri bagi seorang dokter.
Jika anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat mengarahkan kepada diagnosis, misalnya seperti infeksi saluran kemih atau infeksi virus maka tidak dibutuhkan pemeriksaan lanjutan.
Kebutuhan akan pemeriksaan lanjutan sangat bergantung pada:
Pada kasus dimana pasien datang dengan keadaan umum sakit sedang-berat tapi tidak ada petunjuk yang mengarahkan pada diagnosis maka pemeriksaan lanjutan yang dapat dilakukan antara lain:
Bila demam menetap hingga > 2 minggu maka dapat diindikasikan pemeriksaan rongent thoraks bahkan bila pasien tidak memiliki gejala saluran napas.
Ultrasonografi terkadang dibutuhkan pada beberapa kasus demam akut tertentu misalnya pada pasien dengan abses hepar amoebeik.
Penggunaan antipiretik rutin untuk demam derajat rendah tidak dapat dibenarkan.
Gunakan anti piretik sesuai dengan indikasi klinis.
Pada kondisi demam akut yang mengarah kepada diagnosis infeksi bakteri atau virus maka demam dapat ditatalaksana secara simptomatis.
Hidroterapi dengan menggunakan kompres. Teknik kompres dengan air biasa (air keran bukan air dingin [es] apalagi air panas) pada daerah lipatan seperti ketiak dan lipat paha dapat membantu menurunkan suhu tubuh.
Istirahat yang cukup (bed rest) dan konsumsi cukup air dapat membantu mengatasi demam.
Pengobatan demam akut sangat tidak spesifik dan bersifat simptomatis.
Beberapa pilihan pengobatan simptomatis tersebut antara lain:
Parasetamol tablet 500-1.000 mg setiap 6-8 jam (maksimal 4 gram dalam 24 jam)
Untuk dosis anak dapat diberikan:
10-15 mg/kg/dosis secara oral setiap 4 sampai 6 jam; maksimal 75 mg/kg/hari untuk bayi dan kurang dari 100 mg/kg/hari atau 1625 mg/hari pada anak-anak
[Catatan: kurangi dosis pada lansia dan orang dewasa dengan berat badan < 50 kg serta orang dengan risiko hepatotoksik yang lebih besar]
ATAU
Ibuprofen 400-600 mg setiap 8 jam
Untuk dosis anak dapat diberikan:
Usia 6 bulan hingga 12 tahun: 5-10 mg/kg/dosis secara oral setiap 6 hingga 8 jam sesuai kebutuhan, maksimal 4 dosis/hari
Usia > 12 tahun: 200 hingga 400 mg per oral setiap 4 hingga 6 jam sesuai kebutuhan, maksimal 1200 mg/hari
jangan memberikan lebih dari 10 hari kecuali dengan anjuran oleh dokter
Pengobatan spesifik seperti pemberian antibiotik, antiviral, atau anti malaria sangat bergantung pada kondisi klinis, evaluasi laboratoris, dan diagnosis.
Pada sebagian besar kasus demam akut. Pasien dapat pulih secra spontan atau diagnosis dapat ditentukan setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik ulang beberapa hari setelah demam muncul.
Jika tidak dapat menentukan diagnosis dan demam berlangsung hingga minggu ke 3 maka pasien dapat dinyatakan mengalami FUO.
Pasien yang mengalami Fever of Unknown Origin (FUO) harus menjalani beberapa pemeriksaan lanjutan untuk dapat menentukan diagnosis penyebab demam tersebut.
[su_spoiler title=”Referensi“]
[/su_spoiler]