Media berita online merupakan sumber informasi publik yang utama termasuk di bidang kesehatan. Industri berita mengalami peningkatan dalam bentuk eksponensial yang cukup drastis di dunia maya. Jumlah pengguna internet juga meningkat 5000 kali lipat dalam rentang 9 tahun. Dari sekitar 360.000 pengguna aktif pada tahun 2000 menjadi 1,8 milyar pengguna pada tahun 2009. Dan pada tahun 2018 nanti diperkirakan ada 3,6 milyar pengguna internet di muka bumi. Hampir 61% dari pencari berita menemukan berita melalui internet. Sangat sedikit orang pada masa kini yang mendapatkan informasi berita terbaru melalui televisi atau surat kabar. Kesehatan dan kedoktran merupakan kategori berita terbesar yang diakses secara online. Salah satu berita yang membuat heboh memiliki headline yang mirip dengan judul artikel ini. Sebagian besar kaum muslimin percaya tentang adanya kandungan hemoglobin atau darah babi pada filter rokok. Sebagian besar lainnya, beranggapan bahwa headline tersebut hanyalah suatu hoax yang dibuat agar orang-orang berhenti merokok. Tentu saja populasi yang tidak percaya tersebut adalah kalangan perokok dan industri rokok.
Pada kesempatan kali ini saya mencoba untuk menampilkan fakta ilmiah terkait dengan pernyataan bahwa terdapat darah babi (hemoglobin) di dalam filter rokok.
Semua kontroversi terkait pernyataan ini muncul pada bulan Maret 2010. Ketika seorang “seniman” dari Belanda bernama Chistien Meindertsma memberikan resensi atau tinjauan dari buku atlas fotografi yang ditulis olehnya berjudul “Pig 05049”. Pada buku tersebut terdapat daftar 185 barang sehari-hari yang dibuat dengan menggunakan komponen (bagian tubuh) babi. Pada buku tersebut terdapat gambar-gambar bagian tubuh babi dimana sebagian besar berskala 1 banding 1 dengan bagian tubuh babi yang dipotong. Sehingga Meindertsma sendiri sering menyebutnya sebagai katalog produk-produk dari babi. Buku ini terdiri dari tujuh bab, yaitu kulit, tulang, daging, organ dalam, darah, lemak, dan yang lainnya serta ada hiasan berbentuk telinga babi di bagian belakangnya.
Angka 05049 adalah kode dari seekor babi di sebuah peternakan di Belanda dimana Meindertsma mengikuti dan mencatat selama 3 tahun kemana saja bagian babi tersebut di salurkan setelah keluar dari perternakan, ke rumah potong hewan, ke tempat penjual daging, dan tempat-tempat lainnya yang bahkan tidak terpikirkan oleh kita seperti perusahaan pembuat peluru atau pembuat tegel.
Produk-produk yang dihasilkan oleh bagian tubuh babi tersebut mulai dari produk yang biasa seperti daging babi (pork), daging babi asap (bacon), dan sosis hingga produk yang tidak biasa seperti penggunaan bagian babi pada produksi bir, cheesecake dan tentu saja sebuah peluru.
Di bidang kedokteran dan kesehatan, Meindertsma menemukan bahwa ada bagian babi yang digunakan sebagai bahan baku produksi obat (Heparin dan beberapa obat anti koagulan lainnya), bahan tambahan pada ring yang digunakan untuk membuka pembuluh darah jantung saat dilakukan kateterisasi jantung (untuk ring ini Meindertsma meneliti sebuah perusahan di Belanda dengan produksi dan penjualan ring kateterisasi jantung terbesar). Yang terakhir, tentu saja, penggunaan darah babi pada filter rokok.
Meindertsma menulis buku tersebut bukan hanya dengan mengikuti kemana bagian-bagian tubuh babi seperti daging, tulang, jeroaan, kulit dan bulu tersebut di bawa. Tapi dia juga meminta persetujuan, menguji kandungan babi pada sampel produk yang ia peroleh, dan mewawancara orang-orang penting yang membuat, menjual dan mengembangkan bahan turunan dari bagian tubuh babi tersebut.
Dalam sebuah presentasi yang disampaikan oleh Meindertsma pada TEDGlobal tahun 2010, Meindertsma berkata:
“Ada sebuah perusahaan di Yunani yang memproduksi rokok ini yang mengandung hemoglobin babi pada filternya. Dan menurut mereka, seolah-olah ada paru-paru buatan pada filternya. Jadi, sebenarnya ini adalah rokok yang sehat. Kolagen suntik, atau sejak tahun 70-an, kolagen dari babi, telah digunakan untuk menyuntik kerutan-kerutan.”
Baca Juga Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh
Video lengkapnya dapat anda lihat di bawah ini dan tersedia subtitle Indonesia.
[embedyt] http://www.youtube.com/watch?v=BRETz2F-heQ[/embedyt]
Kandungan darah babi pada filter rokok ini menarik perhatian publik khususnya bagi kaum muslimin dan juga Yahudi serta kelompok vegetarian di luar negeri. Temuan Meindertsma ini merupakan suatu fakta yang sangat jelas dan memberikan informasi terkait dengan kekhawatiran atas ketiadaan aturan penggunaan dan keterbukaan informasi terhadap bahan-bahan yang digunakan dan alat bantu pembuatan rokok atau produk tembakau.
Jadi, pada intinya tidak seorang pun tahu secara pasti bagaimana proses produksi dan bahan-bahan apa yang digunakan untuk memproduksi rokok.
Dua orang profesor dari School of Public Health, University of Sydney, Australia, yaitu Ross MacKenzie dan Simon Chapman tertarik untuk menilai kebenaran dari klaim Meindertsma terhadap kandungan darah babi pada filter rokok.
Mereka lalu melakukan pencarian dengan menggunakan google untuk kata kunci “porcine haemoglobin” dan menemukan bahwa produk tersebut digunakan pada banyak industri.
Penggunaan porcine haemoglobin yang terkait dengan tembakau bermula pada Januari 1997 dimana Peneliti dari Yunani mendesripsikan temuan mereka terhadap sebuah “biofilter” untuk rokok. Peneliti tersebut mendeskripsikan temuan mereka sebagai suatu temuan yang revolusioner dan menyatakan bahwa temuan tersebut dapat membuat ratusan juta perokok di seluruh dunia kurang mendapatkan dampak buruk merokok.
Sistem biofilter temuan mereka mengandung haemoglobin dari sumber yang tidak spesifik diterangkan dan digunakan dengan tujuan sebagai paru-paru artifisial. Biofilter tersebut melindungi perokok dengan mengurangi kadar tar (salah satu zat paling berbahaya pada rokok) hingga 70%, oksigen radikal bebas, nitrit oksida, dan zat berbahaya lainnnya serta turunannya tanpa mengurangi rasa rokok dan elemen aromatik rokok (misalnya cengkeh).
Para peneliti ini juga menyatakan bahwa keuntungan terkait kesehatan juga didapatkan pada perokok pasif. Mereka berkata bahwa asap rokok yang dihirup perokok melalui filter dilaporkan tidak lebih beracun hingga 40 kali lipat jika dibandingkan dengan asap dari rokok kretek (tanpa filter).
Klaim yang sama terkait dengan keuntungan sistem biofilter yang dipublikasikan pada bulan Februari 1998 pada jurnal perdagangan dan industri tembakau Tobacco Reporter. Namun disisi lain, para produsen rokok pada saat itu masih menyangkal keuntungan biofilter tersebut dan menolak untuk menggunakan biofilter. Penelitian lanjutan menyebutkan bahwa klaim terkait biofilter tersebut tidak memiliki bukti ilmiah yang meyakinkan. Meskipun demikian, munculnya biofilter ini memberikan sedikit ilusi bahwa terdapat cara untuk membatasi efek buruk dari rokok.
Teknologi biofilter terbaru digunakan pada rokok merek BF yang dibuat oleh sebuah perusahaan rokok bernama SEKAP di Yunani. Iklan terkait dengan biofilter tersebut menyebabkan peningkatan penjualan rokok mereka.
Website perusahaan menjelaskan peluncuran perdana filter biologis ke seluruh dunia menyebakan puncak evolusi perusahan rokok dan hal ini membuat SEKAP menjadi perusahaan rokok terbesar kedua di Yunani.
Meskipun demikian, Kementrian Kesehtan Yunani tetap memerangi rokok dengan menyatakan rokok yang memiliki filter tetap berbahaya dan klaim biofilter dapat mengurangi dampak negatif rokok tidak memiliki bukti akurat. Pemerintah Yunani tetap membuat peraturan bahwa semua kemasan rokok harus memiliki peringatan terkait bahaya merokok. Akhirnya, Perusahaan memutuskan untuk melakukan ekspor rokok BF ke Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia.
Perusahan rokok di Rusia Danskoy Tabak mempromosikan penggunaan biofilter tiga segmen yang mengandung karbon aktif, dan dibuat juga dengan mencampurkan haemoglobin pada rokok bermerek 21 VEK yang mereka produksi. Sementara itu, Perusahaan pembuat filter “Choice Filter” juga membuat filter rokok dengan menggunakan haemoglobin dan menyatakan bahwa mereka menjual filter tersebut ke Amerika Serikat dan Kanada.
Berdasarkan pencarian literatur tersebut maka dapat dinyatakan bahwa klaim Chistien Meindertsma pada bukunya yang berjudul “Pig Pig 05049” terkait dengan penggunaan darah babi (hemoglobin babi) pada filter rokok adalah nyata dan merupakan suatu fakta.
Namun, apakah filter yang sama digunakan pada rokok di Indonesia? Seperti yang sudah saya sampaikan di atas bahwa sampai saat ini tidak ada seorang pun yang tahu apa saja kandungan sebuah rokok secara pasti. Mungkin, kita harus meminta Badan POM atau pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan pemeriksaan bahan-bahan pembuatan rokok sama seperti Badan POM meriksa obat dan makanan. Badan POM jangan hanya mengawasi pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 109 tahun 2012 yang berisi setiap kemasan rokok wajib mencantumkan Pictorial Health Warning (PHW) atau peringatan kesehatan bergambar.
Majelis Ulama Indonesia juga sudah mengeluarkan Fatwa Haram Merokok di Tempat Umum sejak 2009. Tidak hanya di ruang publik, dalam fatwa itu juga disebutkan bahwa merokok haram bila dilakukan anak-anak dan wanita. Dan jika pada filter rokok terdapat bagian dari babi maka dapat dipastikan perokok telah mengkonsumsi suatu yang diharamkan dalam Islam.
Pada akhirnya, jika anda seorang perokok yang sedang membaca artikel ini. Berhentilah merokok sekarang juga, sayangi kesehatan, keluarga dan keuangan anda. Merokok jelas membunuh anda atau bahkan keluarga yang anda cintai secara perlahan-lahan. Dan jika anda ragu-ragu terkait kandungan darah babi pada filter rokok maka tinggalkanlah rokok sebab Rasullulah SAW bersabda:
عَنْ أَبِـيْ مُحَمَّدٍ الْحَسَنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أَبِيْ طَالِبٍ، سِبْطِ رَسُوْلِ اللهِ وَرَيْحَانَتِهِ قَالَ : حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ :(( دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ)). رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ، وَقَالَ التِّرْمِذِيُّ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ.
Dari Abu Muhammad al-Hasan bin ‘Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kesayangannya Radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: “Aku telah hafal dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : ‘Tinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu’.” [Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan an-Nasâ`i. At-Tirmidzi berkata,“Hadits hasan shahîh].
Tidak ada alasan untuk tidak berhenti merokok, yang diperlukan hanyalah niat yang kuat dan usaha serta bantuan orang lain untuk berhenti merokok.
Wallahu A’lam Bishawab.
Nb: Setiap sumber kepustakaan yang digunakan pada artikel ini dapat dilihat dengan melakukan klik pada link yang ada di kata-kata penting setiap paragraf.