Tips Kulit Tetap Sehat Meski Sering Cuci Tangan

“Waduh, kulit tangan jadi lebih kering dan pecah-pecah karena sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau pakai handsanitizer.” Kata seorang teman beberapa hari yang lalu ketika bertemu sekilas di salah satu warung kopi.

Cuci Tangan dengan Air Mengalir
Cuci Tangan dengan Air Mengalir (Sumber: Pixabay.com)

Dalam masa pandemi COVID-19 ini, pada ahli kesehatan dan juga kementerian kesehatan memang menggalakkan kegiatan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

 

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi risiko terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.

 

Prof. Adam Friedman yang merupakan profesor dalam bidang ilmu kulit (dermatologi) dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas George Washington mengatakan bahwa:

 

“Baik karena pandemi korona yang meningkat pesat atau pada kondisi apa pun, mencuci tangan adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan infeksi. Sayangnya, sabun atau bahkan mencuci tangan dengan air mengalir saja akan merusak penghalang atau pelindung terluar kulit. Padahal pelindung atau penghalang ini memiliki banyak sekali fungsi yang sering harus kami perbaiki dan lindungi selaku dokter kulit.”

 

Kami percaya bahwa teman-teman akan lebih sering mencuci tangan sekarang. Lalu, beberapa di antara teman-teman mengalami kulit kering karena terlalu sering mencuci tangan.

 

Untuk itu kami membuat artikel ini. Kami akan berbagi berbagai tips mudah yang dapat teman-teman lakukan untuk menjaga kulit teman-teman tetap sehat meskipun rajin mencuci tangan.

 

Tips Pertama: Cuci tangan dengan air hangat

Cuci Tangan Pakai Sabun
Cuci Tangan Pakai Sabun (Sumber: Pixabay.com)

Dokter Daniela Kroshinsky, Direktur bagian ilmu kulit anak dari rumah sakit umum Massachusetts, menyatakan bahwa lakukan langkah mencuci tangan selama minimal 20 detik dengan sabun dan air.

 

Dokter Daniela Kroshinsky juga mengatakan bahwa mencuci tangan dengan air hangat lebih baik untuk kulit dibandingkan air dingin atau air keran.

 

Apalagi mencuci tangan dengan air panas. Suhu air yang terlalu panas dapat menyebabkan lapisan pelindung kulit akan rusak.

 

Minyak alami pada kulit juga akan rusak bila teman-teman melakukan cuci tangan dengan air panas.

 

Langkah mencuci tangan ini juga harus dilakukan dengan benar agar seluruh bagian tangan bersih dari kuman.

 

Teman-teman dapat mengikuti instruksi pada gambar berikut ini yang kami sadur dari Pedoman WHO untuk Mencuci tangan di bawah ini.

6 Langkah Cuci Tangan Pakai Handsanitizer
6 Langkah Cuci Tangan Pakai Handsanitizer [CC BY-NC-SA 4.0]
6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun
6 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun [CC BY-NC-SA 4.0]

Tips Kedua: Gunakan Sabun dengan Pelembab

Sabun dengan Pelembab
Sabun dengan Pelembab (Sumber: Pixabay.com)

Banyak jenis sabun dapat menyebabkan kulit kita terkelupas dan menyebabkan kulit kering serta pecah-pecah.

 

Maka, langkah terbaik untuk mencegah hal ini terjadi pada kita adalah dengan memilih sabun dengan pelembab.

 

Teman-teman juga dapat menggunakan sabun dengan kandungan gliserin dan lanolin yang dapat membuat kulit lebih lembut.

 

Hindari menggunakan sabun batangan atau balok dan lebih baik menggunakan sabun cair.

 

Zat yang digunakan agar sabun tetap utuh menjadi bentuk batangan memiliki pH yang tinggi. Kandungan pH yang tinggi tersebut menyebabkan kekeringan pada kulit.

 

Meskipun demikian, cobalah untuk tidak terlalu terburu-buru mencuci tangan. Lakukan langkah-langkah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara perlahan.

 

Bila teman-teman mencuci tangan terlalu cepat atau terburu-buru hal ini malah akan membuat lapisan kulit rusak.

 

Kami sering memberitahu dokter kecil atau anak sekolah dasar untuk melakukan praktik mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sambil menyanyikan lagi “Balon Ku”.

 

Lagu selesai, langkah cuci tangan juga selesai dilakukan.

 

Tips Ketiga: Pakai Pelembab (Moisturizer) Meski Rutin Cuci Tangan

Ilustrasi Pelembab
Ilustrasi Pelembab (Sumber: Pixabay.com)

Terlalu sering mencuci tangan akan menyebabkan kulit kita kering.

 

Penyebab kulit kita kering ini adalah air yang kita gunakan ketika melakukan cuci tangan bertindak seperti magnet yang menarik air dari dalam kulit. Air yang keluar ini akan menguap dan mengering di udara.

 

Kulit akan menjadi lebih tegang dan kering. Lalu, apa yang dapat teman-teman untuk mencegah kondisi ini terjadi?

 

Ahli kulit sangat menyarankan untuk menggunakan krim atau salep atau lotion pelembab.

Pelembab dapat membantu perawatan kulit karena:

  • Mengembalikan fungsi penghalang epidermis
  • Meningkatkan kadar air pada epidermis
  • Membuat kulit menjadi lebih tenang, dan
  • Memperbaiki tekstur kulit.

 

Beberapa bahan pelembab yang dapat melindungi kulit tangan kita antara lain:

  • Pelembab oklusif: asam lanolin, asam stearat, trigliserida kaprilat/kapri, minyak mineral, parafin, petrolatum, cyclomethicone, dimethicone, squalene
  • Humektan: natrium pirolidin, asam karboksilat, laktat, urea, gliserin, madu, sorbitol
  • Emolien: siklometikon, dimekton, isopropil miristat, oktil okanoat.

 

Seluruh bahan tersebut dapat teman-teman lihat pada komposisi produk pelembab yang teman-teman beli.

 

Ahli kulit sangat merekomendasikan untuk menggunakan pelembab setelah mencuci tangan, sebelum tidur, atau setiap kali teman-teman merasa kulit tangan menjadi kering.

 

Tips Keempat: Gunakan Sarung Tangan Setelah Melakukan Cuci Tangan

Sarung Tangan Katun
Sarung Tangan Katun (Sumber: Pixabay.com)

Ahli kulit menyarankan untuk mengenakan sarung tangan selama 1-2 jam setelah mengoleskan pelembab.

 

Ini dilakukan untuk memastikan bahwa pelembab pada permukaan kulit dapat masuk secara baik ke dalam lapisan kulit.

 

Tapi ingat, yang digunakan bukan sarung tangan karet atau sarung tangan steril untuk pembedahan.

 

Sebab kami butuh itu di pelayanan kesehatan terutama pada masa wabah korona ini.

 

Gunakan sarung tangan katun dan oleskan krim pelembab dengan agak tebal agar hasil optimal tercapai.

 

Tindakan menggunakan sarung tangan selama 1-2 jam ini membuat krim pelembab dapat bekerja lebih baik dan menjaga tangan kita tetap lembab selama 6 hingga 8 jam.

 

Menggunakan sarung tangan kain atau katun pada cuaca yang dingin atau berangin juga dapat mencegah kerusakan kulit.

 

Tips Kelima: Ganti Tindakan Cuci Tangan menggunakan air dan sabun dengan Handsanitizer

Salah Satu Jenis Handsanitizer
Salah Satu Jenis Handsanitizer

Meskipun, melakukan tindakan cuci tangan menggunakan sabun dan air lebih baik dari pada menggunakan handsanitizer, teman-teman dapat menggunakan handsanitizer untuk mengganti tindakan cuci tangan sementara waktu.

 

Cairan berbasis alkohol dapat digunakan tapi sebaiknya teman-teman tetap mencuci tangan dengan air dan sabun pada kondisi:

  • sebelum makan
  • setelah dari kamar mandi
  • ketika tangan terlihat kotor

 

 

Kesimpulan

Itulah 5 tips yang dapat kami sampaikan untuk mencegah kulit tangan menjadi kering karena terlalu sering mencuci tangan dengan air dan sabun.

 

Semoga wabah virus corona ini segera berakhir namun kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir tidak boleh turut ikut berakhir.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk teman-teman semua.

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Mengapa Supir Identik untuk Melarikan Diri Setelah Kecelakaan

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Microsleep: Bahaya Tersembunyi bagi Pengemudi Mobil

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Jantung Bengkak Apakah Bisa Sembuh

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Sehat yang Ternyata Berbahaya Jika Berlebihan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Makanan Tinggi Serat Yang Harus Dimakan

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?

Diabetes Bisa Sembuh – Benarkah?