Cara Praktis Analisis Istilah Kedokteran

Istilah KedokteranSemua pasti kenal dengan buku ini. Tepat sekali, buku ini adalah kamus istilah kedokteran yang berjudul “Dorland’s Illustrated Medical Dictionary”. Kamus kedokteran pertama dan salah satu buku kedokteran yang paling berat dan paling tebal yang pernah ada. Edisi terakhirnya (Edisi 32) memiliki 2176 halaman untuk versi bahasa Inggris dan tentunya akan lebih tebal lagi ketika versi bahasa Indonesia resminya diterbitkan.

Buku ini berisikan tentang arti dari istilah-istilah kedokteran dan menjadi kamus kedokteran paling lengkap yang pernah di tulis.

Tapi, faktanya banyak mahasiswa kedokteran tahun pertama yang membeli buku ini tidak membacanya dan hanya menjadi pajangan di lemari buku. Bahkan, banyak teman saya yang merasa tertipu karena telah membeli buku ini sebab sangat jarang dibutuhkan sepanjang menjalani pendidikan kedokteran. Beberapa teman saya bahkan memiliki pengalaman menjadikan buku ini sebagai teman tidur pengganti bantal.

Istilah kedokteran memang dapat membuat pusing. Akan tetapi, apabila kita tahu cara menganalisis istilah-istilah kedokteran maka kita mungkin tidak membutuhkan untuk membeli atau membaca serta membolak-balik ribuan halaman kamus kedokteran kita.

Mempelajari istilah kedokteran (terminologi) mirip dengan mempelajari bahasa baru. Bagi mahasiswa/mahasiswi kedokteran tahun pertama, istilah-istilah ini tampak asing dan rumit. Meskipun demikian, istilah-istilah tersebut dapat berarti suatu kelainan yang sebenarnya sangat umum terjadi di sekitar kita. Sebagai contoh, cephalgia berarti nyeri/sakit kepala dan opthalmologist yang berarti dokter spesialis mata/ahli mata.

 

Akar kata, awalan, dan huruf vokal kombinasi pada istilah kedokteran

Cara yang paling sederhana untuk memahami istilah kedokteran adalah dengan memahami cara membagi kata-kata istilah tersebut menjadi bagian-bagian komponenya. Logikanya, kebanyakan istilah, baik yang kompleks maupun sederhana, dapat dipisahkan menjadi bagian-bagian lalu kemudian dipahami. Contohnya, kita menggunakan istilah hematology  yang akan kita pisahkan menjadi 3 bagian:

istilah kedokteran
Akar kata (root) merupakan pondasi kata. Semua istilah kedokteran memiliki satu atau lebih akar kata. Sebagai contoh, akar kata istilah di atas adalah hemat yang berarti darah.

Akhiran (Suffix) adalah akhir dari kata. Setiap istilah kedokteran memiliki sebuah akhiran. Akhiran -logy berarti ilmu yang mempelajari.

Huruf vokal kombinasi tidak memiliki arti. Dia hanya berperan untuk menggabungkan satu bagian kata dengan kata yang lainnya.

Kemampuan untuk memisahkan suatu istilah kedokteran ini sangat berguna untuk mengetahui arti dari suatu istilah kedokteran secara keseluruhan. Arti dari istilah tersebut dapat kita temukan dengan mengartikan akhiran kemudian mengartikan bagian awal istilah tersebut. Jadi, istilah hematology yang dicontohkan tadi berarti ilmu yang mempelajari tentang darah.

Contoh lainnya dari istilah kedokteran yang familiar adalah:istilah kedokteran

Perhatikan bahwa pada contoh di atas terdapat dua huruf vokal kombinasi; keduanya adalah huruf o yang saling menghubungkan antar bagian kata.

Kita lihat contoh lainnya:

istilah kedokteran

Perhatikan bahwa huruf vokal kombinasi tidak muncul pada istilah di atas. Hal ini terjadi karena akhiran, -itis, dimulai dengan huruf vokal. Huruf vokal kombinasi hanya digunakan pada akhiran yang tidak diawali dengan huruf vokal. Namun, huruf vokal kombinasi tetap digunakan di antara kedua akar kata bahkan ketika akar kata kedua dengan awalan huruf vokal.

Perhatikan contoh berikut:

Arti keseluruhan dari istilah tersebut adalah ilmu yang mempelajari tentang lambung dan usus atau ilmu yang mempelajari saluran pencernaan.

Perhatikan bahwa huruf vokal kombinasi muncul antara kata gastr dan enter, bahkan ketika akar kata kedua (enter) di awali dengan huruf vokal. Ketika suatu istilah kedokteran mengandung dua atau lebih akar kata yang terkait dengan bagian tubuh, posisi antomi sering menentukan akar kata mana yang ditempatkan lebih dulu dari akar kata lainnya. Sebagai contoh, pada istilah diatas lambung lebih dulu dilewati makanan dibandingkan dengan usus sehingga istilah yang terbentuk adalah gastroenterology bukan “enterogastrology”.

Pages: 1 2

Dr. Rifan Eka Putra Nasution, CPS., CTPS. Lahir di Aek Kanopan, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara, 29 Oktober 1992. Menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya di kota kelahiran lalu menyelesaikan pendidikan tingginya pada Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Dr. Rifan mendapatkan medali Emas pada Olimpiade Kedokteran Regional Sumatera Pertama untuk cabang Kardiovaskular-Respirologi dan menghantarkan dirinya menjadi Mahasiswa Berprestasi Universitas Syiah Kuala pada tahun 2013. Pada tahun 2014, ia mendapatkan penghargaan Mahasiswa Kedokteran Berprestasi Se-Sumatera dari ISMKI Wilayah I. Beliau juga menjadi Peserta Terbaik Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 4 Tahun 2024 di Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri Regional Bukittinggi, Sumatera Barat. Beliau juga aktif menulis di Media Online dan Situs Kedokteran dan Kesehatan lainnya dan juga memiliki ketertarikan terkait proses pembelajaran serta ilmu komunikasi terutama terkait dengan public speaking.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Anda Juga Mungkin Suka
Menggapai Impian Meski Langkah Kadang Berat

Menggapai Impian Meski Langkah Kadang Berat

Mengatasi Burnout dengan Lima Pilar Manajemen Burnout ala Emily Ballesteros

Mengatasi Burnout dengan Lima Pilar Manajemen Burnout ala Emily Ballesteros

Overclaim pada Produk Kesehatan

Overclaim pada Produk Kesehatan

Tips Mengatasi Mata Lelah Saat Ujian SKD CPNS 2024

Tips Mengatasi Mata Lelah Saat Ujian SKD CPNS 2024

Persiapan Agar Tetap Fit Saat Ujian Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2024

Persiapan Agar Tetap Fit Saat Ujian Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2024

Tips Tetap Sehat di Tengah Perubahan Cuaca yang Tak Menentu

Tips Tetap Sehat di Tengah Perubahan Cuaca yang Tak Menentu