“Jangan banyak minum obat, tidak bagus untuk ginjal”. “Tidak bagus minum obat, zat kimianya merusak ginjal. Ganti dengan obat alami atau herbal saja”. Ungkapan-ungkapan tersebut sering sekali disampaikan orang awam yang mempercayai bahwa bila seseorang banyak minum obat maka ginjal orang tersebut akan rusak.
Padahal, kondisi-kondisi tertentu seperti seseorang dengan penyakit kronis (gagal jantung, diabetes, hipertensi) akan mengkonsumsi 4 atau lebih jenis obat.
Bila orang-orang dengan penyakit kronis ini tidak mengkonsumsi obat tersebut maka penyakitnya akan terus berkembang dan bertambah parah.
Begitu pula dengan lanjut usia. Pada umumnya, lansia adalah kelompok yang paling sering terpapar dengan kondisi polifarmasi (konsumsi bersamaan 5 atau lebih jenis obat).
Sebagian besar pasien akan percaya dengan ungkapan-ungkapan “menakutkan” di atas dan melakukan beberapa hal terkait dengan kondisi sakitnya seperti:
Sedikit sekali pasien dengan polifarmasi ini bertanya kepada dokter yang merawatnya.
Sedikit sekali yang menanyakan kepada dokter apakah dengan mengkonsumsi begitu banyak jenis obat akan cenderung membuat ginjal rusak.
Artikel ini saya tulis dengan harapan membuka pikiran kita terkait dengan isu apakah benar ginjal dapat rusak karena teralu banyak mengkonsumsi obat? Benarkah demikian? Atau terdapat suatu kondisi lain yang belum kita pahami terkait hubungan antara ginjal dengan obat yang kita konsumsi.
Saya akan mulai artikel ini dengan pemahaman terkait fungsi ginjal normal.
Ginjal merupakan 2 organ berbentuk mirip dengan kacang merah.
Kedua organ ini membantu tubuh untuk membuang racun (sisa metabolisme) sebagai urin.
Organ ini juga membantu untuk menyaring darah sebelum darah dialirkan kembali ke jantung.
Secara sederhana ginjal melakukan beberapa fungsi tubuh penting, yaitu:
Bila ginjal bermasalah maka terdapat beberapa gejala yang mungkin di alami. Gejala tersebut antara lain:
Bila Anda merasakan gejala-gejala ini maka sebaiknya Anda segera memeriksakan diri ke dokter.
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fungsi ginjal untuk menegakkan diagnosis.
Kita harus menggarisbawahi peran ginjal dalam menyaring racun dari obat. Bila ginjal mengalami gangguan maka peran ini juga akan terganggu.
Apalagi bila terlalu banyak minum obat.
Untuk lebih jelasnya maka kita harus berkenalan dengan sebuah ilmu yang disebut sebagai farmakokinetik obat.
Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari tentang perjalanan obat mulai sejak diminum hingga keluar melalui organ ekskresi di tubuh manusia.
Sedangkan ekskresi adalah proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya.
Pada farmakokinetik, zat yang diekresikan adalah sisa metabolisme obat atau zat sisa obat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Lalu, apakah seluruh zat ini di buang melalui ginjal?
Apakah bila banyak minum obat maka semua zat sisa ini dapat dibuang ginjal?
Ya, sebagian besar obat diekskresikan melalui ginjal dan liver (hati). Tapi, tidak semua dari obat yang dikonsumsi diekskresikan oleh ginjal.
Sisa obat atau senyawa obat yang tidak dipakai akan dibuang melalui urin atau feses (kotoran) bila dieksresikan melalui ginjal atau liver.
Dalam beberapa kasus, obat-obatan juga dapat dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru, air susu ibu, keringat, air mata, kulit, rambut, atau air liur.
Hal tersebut dianggap sebagai proses sekunder untuk ekskresi obat.
Apa yang terjadi bila fungsi ginjal terganggu.
Bila fungsi ginjal terganggu ketika mengkonsumsi obat maka dokter akan melakukan penyesuaian dosis obat tertentu yang sekresi utamanya melalui ginjal.
Penyesuain dosis ini dibutuhkan karena ketika kondisi ginjal tidak normal maka akan terjadi beberapa hal terkait dengan gangguan proses eksresi seperti:
Penyesuaian dosis ini juga dilakukan bila terlalu banyak minum obat. Obat yang disesuaikan dosisnya adalah obat yang dibuang melalui ginjal saja.
Begitu pula bila liver (hati) mengalami gangguan. Maka, obat yang diekskresikan melalui liver harus disesuaikan dosisnya.
Jadi, belum tentu ginjal rusak disebabkan karena banyak minum obat.
Selain penyesuaian dosis obat, terdapat pula obat-obat yang dapat mempengaruhi atau memperburuk fungsi ginjal.
Berikut ini beberapa obat yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal.
Ginjal memiliki fungsi untuk menyaring sisa obat atau metabolitnya dari darah dan membuangnya melalui urin.
Akan tetapi, terdapat beberapa obat yang memperberat beban ginjal dalam menjalankan fungsinya atau bahkan merusak sel-sel ginjal.
Antibiotik
Antibiotik adalah obat-obat yang mempengaruhi ginjal melalui berbagi cara.
Sebagai contoh, beberapa kristal dari obat golongan antibiotik tertentu tidak dapat dipecahkan dan dapat menghambat pembentukan serta aliran urin.
Beberapa senyawa metabolit lainnya dapat merusak sel ginjal ketika ginjal mencoba untuk menyaring mereka keluar.
Pada orang yang alergi terhadap antibiotik, reaksi alergi ini juga dapat menyebabkan gangguan pada ginjal.
Seluruh kondisi ini dapat lebih mudah terjadi bila Anda mengkonsumsi antibiotik terlalu lama dan pada dosis yang tidak tepat.
Jadi, pastikan bahwa antibiotik yang Anda konsumsi sesuai dengan saran dokter dan jangan mengkonsumsi antibiotik tanpa anjuran dokter.
Diuretik
Dokter pada umumnya menggunakan obat ini untuk pengobatan darah tinggi dan berbagai gejala pembengkakan pada tubuh.
Obat ini membantu tubuh untuk mengeluarkan cairan yang berlebih.
Orang yang mengkonsumsi obat ini pada umumnya akan lebih sering buang air kecil.
Kondisi ini berisiko mengakibatkan tubuh mengalami dehidrasi dan kondisi ini buruk untuk ginjal.
Obat Anti Inflamasi Non Steroid
Beberapa obat dalam golongan ini adalah obat bebas misalnya aspirin atau ibuprofen. Tapi, Anda tidak boleh mengkonsumsinya secara reguler untuk jangka waktu yang lama dengan dosis yang tinggi.
Penggunaan obat ini secara tidak rasional akan menyebabkan 5% kasus gagal ginjal kronis setiap tahunnya.
Inhibitor Pompa Proton (PPI)
Lansoprazole, omeprazole, pantoprazole, dan esomeprazole merupakan beberapa obat yang termasuk dalam golongan PPI.
Mereka sering digunakan dalam pengobatan penyakit asam lambung, penyakit refluks, dan ulkus peptikum.
Obat-obat ini bekerja dengan menghambat produksi asam lambung, tapi beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jangka panjang obat ini dapat meningkatkan risiko masalah ginjal dan memiliki kemungkinan menyebabkan gagal ginjal.
Berdasarkan penjabaran di atas, dapat kita simpulkan bahwa:
Lalu, bagaimana agar ginjal tetap sehat?
Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan agar ginjal tetap sehat.
Ginjal adalah organ penting yang mempengaruhi organ-organ tubuh lainnya termasuk jantung.
Beberapa tips berikut dapat Anda lakukan untuk mempertahankan fungsi ginjal tetap sehat.
Tips Pertama: Hindari konsumsi garam berlebih
Mengkonsumsi makanan dengan garam berlebih dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan mineral dalam darah.
Kondisi ini akan membuat beban kerja ginjal lebih berat.
Cobalah untuk mengurangi konsumsi makanan asin dan usakan meningkatkan asupan makanan seperti:
Tips Kedua: Olahraga teratur
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko yang mengakibatkan gagal ginjal kronis.
Olah raga teratur, bahkan hanya 20 menit per hari dapat membantu untuk menurunkan kadar tekanan darah.
Tips Ketiga: Minum yang cukup
Minum air yang cukup dapat membantu ginjal dalam melakukan fungsi pentingnya yaitu membuang racun dari tubuh.
Tips Keempat: Kenali faktor risiko
Beberapa hal dapat mengingkatkan risiko penyakit ginjal.
Pastikan bahwa Anda melakukan pemeriksaan fungsi ginjal jika kamu:
Bila Anda penderita berbagai penyakit di atas maka kemungkinan Anda untuk mengalami gangguan ginjal menjadi lebih besar.
Lebih dari 50% pasien yang harus menjalani hemodialisa (cuci darah) setiap tahunnya merupakan pasien diabetes dan hipertensi yang tidak teratur mengkonsumsi obatnya.
Beberapa golongan obat memang dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan meningkatkan risiko gagal ginjal.
Tapi, kondisi tersebut hanya muncul bila konsumsi obat dilakukan secara tidak rasional (tidak tepat frekuensi dan dosis obat).
Konsumsi obat tertentu dalam jangka panjang akan menimbulkan masalah penyakit ginjal kronis.
Dokter mengetahui berapa dosis obat yang harus diberikan, dosis obat yang aman untuk ginjal, termasuk melakukan penyesuaian dosis terhadap pasien yang telah mengalami masalah ginjal.
Bila saat ini Anda mengkonsumsi banyak obat (polifarmasi) silakan tanyakan kepada dokter yang merawat Anda berapa besar kemungkinan obat yang Anda konsumsi berpengaruh terhadap fungsi ginjal Anda.
Tanyakan pula apa yang akan terjadi bila Anda berhenti mengkonsumsi obat tersebut.
[su_spoiler title=”Referensi“]
[/su_spoiler]
Bila Anda memiliki pertanyaan terkait dengan topik ini silakan sampaikan di kolom komentar.
Alparsolap tidak apa kt minum tdk rusak injal