Asma pada anak merupakan salah satu gangguan pada sistem pernapasan yang umum terjadi. Gangguan ini mempengaruhi saluran pernapasan (bronkus) dan terjadi karena saluran napas sangat sentitif. Selama serangan asma saluran ini akan mengalami penyempitan sebagai dampak dari spasme otot pada dinding saluran napas dan pengeluaran (sekresi) mukus. Hal tersebut akan menyebabkan udara akan sulit untuk keluar atau masuk paru-paru.
Sekitar 1 dari 4 atau 5 anak mengalami serangan asma (mengi) dan setengah dari anak ini hanya mengalami asma ringan. Asma pada anak paling sering terjadi pada usia 2 sampai 8 tahun. Serangan asma pada umumnya akan semakin jarang ketika anak mencapai usia pubertas dan sangat sedikit terjadi pada saat dewasa.
Serangan asma terjadi melalui berbagai cara yang berbeda untuk setiap anak. Waktu (onset) serangan biasanya tidak dapat diprediksi. Faktor pencetus serangan antara lain:
Biasanya sangat sulit untuk menentukan apa yang sebenarnya menyebabkan serangan asma terjadi.
Serangan asma dapat berlangsung mulai dari beberapa jam hingga beberapa hari. Kebanyakan anak akan mengalami kondisi yang normal diantara tiap serangan. Meskipun demikian, terkadang anak masih berada pada kondisi asma ringan dan masih mengalami mengi meskipun mengi tersebut sangat sulit untuk didengar dengan menggunakan stetoskop.
Gejala utama dari asma adalah batuk, gangguan pernapasan dan munculnya mengi. Batuk yang menetap (persisten) juga merupakan gejala asma. Batuk pada umumnya terjadi pada malam hari (sering juga pada awal pagi). Batuk juga dapat muncul pada saat udara dingin dan saat anak melakukan aktivitas. Apabila gejala ini muncul maka orang tua harus membawa anaknya ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Terdapat berbagai obat-obatan yang dapat digunakan untuk pengobatan asma pada anak. Terdapat 3 jenis obat yang dapat diberikan pada anak dengan asma:
Jika anak mengalami serangan asma lebih dari sekali dalam sebulan, membutuhkan banyak obat relievers, kunjungi dokter untuk pengobatan pencegahan. Jaga agar rumah bebas asap rokok dan sebisa mungkin menghindarkan anak dari berbagai faktor pencetus asma.
Jangan lupa untuk menanyakan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan ketika seorang anak tiba-tiba mengalami serangan asma pada dokter. Pentunjuk umum yang dapat dilakukan ketika anak mengalami serangan asma.
Hubungi ambulance atau bawa segera anak ke rumah sakit apabila:
Saat menghubungi ambulance dan ke rumah sakit, jika dengan gejala di atas cukup katakan “anak saya mengalami serangan asma berat”. Ketika menunggu ambulance datang berikan 4 hirupan obat relievers setiap 4 menit.