Advanced Trauma Life Support (ATLS) merupakan program pelatihan manajemen kasus trauma akut untuk dokter yang dikembangkan oleh American College of Surgeons. Program ini telah diadopsi dan dilaksanakan pada kurang lebih 60 negara di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Tujuan dari program pelatihan Advance Trauma Life Support adalah untuk menyederhanakan dan memberikan standar pendekatan klinis pada penanganan pasien trauma.
Program pelatihan ATLS didesain secara khusus untuk situasi emergensi dimana hanya terdapat satu orang dokter.
Setiap dokter yang mendaftar program pelatihan ini akan mendapatkan sebuah Student Course Manual yang didalamnya berisi seluruh materi yang akan didapatkan selama pelatihan dan yang harus diterapkan pada pasien dengan kasus trauma akut di unit gawat darurat.
Student Course Manual ATLS ini baru saja mendapatkan edisi terbarunya (Edisi 10) dan menggantikan edisi terdahulu.
Pada artikel ini, kami mencoba untuk merangkum apa saja perbedaan ATLS edisi 10 dari edisi 9 atau apa saja rekomendasi baru baru yang terdapat pada edisi terbaru ini.
Beberapa rekomendasi terbaru terkait dengan penilaian awal/initial assessment antara lain berfokus pada:
Pemberian bolus cairan isotonik (kristaloid) 1 liter pada orang dewasa dan 20 mL/kgBB untuk anak < 40 kg dapat diberikan secara bijak sana.
Resusitasi cairan agresif sebelum dilakukan kontrol perdarahan menunjukkan peningkatan mortalitas dan morbiditas.
Jika pasien tidak respon terhadap pemberian terapi kristaloid awal, maka harus mendapatkan tranfusi darah.
Resusitasi volume yang agresif dan kontinu bukanlah pengganti untuk kontrol perdarahan defenitif.
Beberapa rekomendasi terbaru terkait dengan airway dan ventilasi antara lain berfokus pada:
Beberapa rekomendasi terbaru terkait dengan shock antara lain berfokus pada:
Berikut ini merupakan perubahan tabel kelas perdarahan dimana terdapat penambahan kelebihan basa:
Resusitasi awal dengan darah dan produk darah harus dipertimbangkan pada pasien dengan bukti perdarahan/hemoragik kelas III dan IV.
Pemberian produk darah segera/awal pada rasio packed red blood cells (PRC) ke plasma dan trombosit rendah dapat mencegah perkembangan koagulopati dan trombositopenia.
Perdarahan yang tidak terkontrol dapat terjadi pada pasien yang mengkonsumsi obat anti platelet dan anti koagulan.
Pencegahan yang dapat dilakukan:
Penelitian yang dilakukan oleh militer Amerika dan Eropa menunjukkan peningkatan harapan hidup ketika asam traneksamat diberikan selama 10 menit hingga 3 jam awal cedera. Asam traneksamat dapat diberikan secara bolus di lapangan, diikuti dengan pemberian infus asam traneksamat sebanyak 1 gram selama 8 jam di rumah sakit.
Sumber atau Referensinya Mohon ditambahkan min. Terimakasih